VIDEO Asyiknya Merawat Motor Lawas Honda Astrea Impressa 2000, Semua Komponennya Punya Cerita

Asyiknya merawat motor lawas seperti Honda Astrea Impressa 2000 ini antara lain karena setiap bagian dari motor lawas itu seolah punya cerita.

Warta Kota/Max Agung Pribadi
Honda Astrea Impressa 2000 (kiri) dan Astrea Prima 1990 (kanan). Asyiknya merawat motor lawas adalah seperti merawat tunggangan yang penuh cerita. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Sobat Warta Oto, pada edisi kali ini kita tidak membahas yang rumit-rumit seputar mesin atau perjalanan ke tempat tertentu.

Kita akan mengupas soal asyiknya merawat motor lawas. Mengapa asyik?

Karena setiap bagian dari motor lawas itu seolah punya cerita, tentang perjalanan yang pernah dilakukan, tentang tren dan teknologi pada era ketika motor itu dilahirkan, suka duka anak manusia, dan sebagainya.

Baca juga: Selain Yamaha RX King, Ini Deretan Motor Lawas yang Harganya Masih Tinggi

Kali ini yang tampil adalah Honda Astrea Impressa 2000.

Ya, motor ini termasuk salah satu produk legendaris Honda yang meraih sukses turun temurun di Indonesia.

Kisah sukses itu dimulai dari generasi Honda Super Cub dengan seri C50, C70, dan C90 hingga akhir tahun 1970-an.

Sepeda motor yang mempopulerkan istilah motor bebek karena penggunaan sayap penahan angin (cub) itu lalu berkembang biak menguasai jalanan kota-kota di Indonesia.

Generasi selanjutnya Honda bebek sukses ini berturut-turut melahirkan Honda C 700 (1979-1980), C 800 (1981-1983), Astrea 800 (1984-1985), Astrea Star (1986-1987), Astrea Prima (1988-1990). 

Baca juga: Wali Kota Tanjungbalai Tersangka Dugaan Kasus Suap Ternyata Mengoleksi Motor Lawas Honda, Apa Saja?

Nah, mulai 1990 generai motor bebek yang identik dengan sayap putih mulai bergeser dengan memperkenalkan sayap hitam pada Astrea Star dan Astrea Prima.

Mulai tahun 1990, Honda memperkenalkan Astrea Grand yang kemudian laku keras di pasaran. Hampir setiap sudut jalan atau lampu lalu lintas, motor yang beredar adalah Honda Grand.

Astrea Grand tahun 1990-1992 dikenal sebagai Grand pantat bulus, merujuk pada deretan lampu belakang satu baris melengkung mirip cangkang kura-kura atau bulus.

Baca juga: Foto Tante Ernie Pemersatu Bangsa Naik Honda Astrea Grand Jadi Sorotan Warganet: Bannya Kempes Tan

Varian ini muncul masih lengkap dengan asesoris khas motor bebek yaitu rak jepit depan, reflektor samping serta blok mesin dan berbagai komponen bernuansa silver serta sayap putih.

Tante Ernie yang menghebohkan dunia maya sebagai tante pemersatu bangsa juga asyik dibonceng Astrea Grand.
Tante Ernie yang menghebohkan dunia maya sebagai tante pemersatu bangsa juga asyik dibonceng Astrea Grand. (istimewa)

Tak lupa besi behel berbentuk sepotong pegangan di ujung jok hanya di bagian atas dan tidak sampai ke samping.

Pada 1993 Honda Grand muncul dengan varian baru blok mesin dan komponen serba hitam serta besi behel yang panjang ke samping.

Pada varian ini, sayangnya, Honda mulai melucuti sejumlah asesoris seperti rak depan dan reflektor samping.

Mulai 1994, lahirlah varian Honda Grand yang fenomenal dengan nuansa warna serba hitam, termasuk sayap.

Varian ini bertahan sampai tahun 1999 dengan hanya perubahan striping setiap tahunnya.

Tahun 1997-2001 Honda memperkenalkan Honda Astrea Impressa yang sebenarnya tidak jauh berbeda dari Astrea Grand. Tahun 1997 keluar pula varian Astrea Grand Limited Edition yang ditandai dengan mesin abu-abu gelap metalik dan dilengkapi rak depan. 

Pada 1997-2001 Astrea Impressa yang dikeluarkan bernuansa hitam, tanpa rak jepit depan dan reflektor samping.

Perjalanan selanjutnya pada tahun 2001-2002 keluar Astrea Impressa mesin silver, dilanjutkan dengan dihentikannya produksi seri ini.

Serbuan motor murah dari Cina memaksa Honda mengubah strategi dengan melahirkan motor ekonomis yang mengusung nama Astrea Legenda.

Varian ini persis seperti Astrea Grand, hanya mengusung mesin dan jeroannya yang berbeda dengan nuansa warna silver.

Sementara untuk level premium diakomodir dengan menciptakan Astrea Supra pada 2004.

Varian Astrea Legenda keluar dua tahun (2002-2004) sebelum dihentikan produksinya.

Penghentian produksi Astrea Legenda 2 menandai berhentinya produksi motor bebek legendaris berlabel Honda Astrea selamanya di Indonesia.

Baca juga: Honda Astrea Grand Dibangkitkan Lagi oleh Honda Yunani, Begini Beda Penampilan dan Harganya

Maka memiliki salah satu varian Honda Astrea ini dalam kondisi standar dan terawat merupakan salah satu keasyikan tersendiri.

Kebetulan Warta Kota menyimpan dan merawat Honda Astrea Impressa tahun 2000.

Motor ini menemani liputan ke seluruh plosok Jakarta sejak dibeli dari seorang kawan pada tahun 2001.

Ya, kawan tersebut hanya memakai setahun lalu saya beli dan memakainya hingga sekarang.

Hampir setiap bagian pada motor ini seperti punya cerita tersendiri.

Seperti rak jepit depan yang saya tambahkan saat melintas di pasar loak dalam suatu liputan di kawasan Senen pada tahun 2004.

Aslinya motor ini memang tidak dilengkapi rak jepit depan.

Namun karena sudah ada dudukan untuk rak di atas suspensi depan (seperti semua model Astrea Grand) dan saya membutuhkan, maka rak jepit itu saya tambahkan.

Saya membeli rak jepit itu kebetulan saja saat melintas di kawasan Senen dalam suatu liputan. Bahkan penjualnya di pasar loak sambil melengos berkata untuk barang itu boleh bayar berapa saja dan akhirnya menyebut Rp 10.000.

Sekarang rak jepit orisinil copotan seperti ini dibandrol Rp 100.000-Rp 150.000.

Pertahankan orisinalitas

Kondisi motor ini 99 persen masih orisinil semua sampai ke baut-bautnya tidak ada yang diganti. Saya hanya mengganti kulit jok yang sudah pada sobek.

Merawat motor ini juga dilakukan dengan langkah standar seperti rajin mengganti oli mesin (setiap 1,500km), busi, dan mencucinya bila kotor.

Bagian seperti saringan udara, kampas rem, kampas kopling juga rajin dicek secara berkala dan diganti bila aus.

Khusus untuk jeroan mesin, saya mengharuskan penggantian dilakukan dengan komponen orisinil karena kualitasnya lebih terjamin dan bagian itu tak terlihat dari luar dengan mudah.

Begitu pula dengan karburator yang merupakan “jantungnya” motor, bila memang harus diganti upayakan mengganti dengan karburator orisinil.

Dengan perawatan sederhana seperti ini motor lawas pun bertahan dalam kondisi prima sampai saat ini.

Siap digunakan kemanapun dan tidak merongrong dengan kerusakan ini itu yang menelan biaya besar.

Saksikan video berikut yang menampilkan sepeda motor kesayangan yang masih awet dan berfungsi prima saat ini.

Nah, tunggu apa lagi. Ayo kita rawat baik-baik motor lawas kita!

  

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved