Virus Corona
Tahun Depan Banyak Event Internasional, Pemerintah Mati-matian Pertahankan Kasus Covid-19 Landai
Untuk itu, implementasi protokol kesehatan harus dipastikan sebaik-baiknya, agar tidak terjadi lonjakan lagi.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
menegaskan, pemerintah akan mati-matian mempertahankan kondisi landainya kasus Covid-19.
Terlebih, tahun 2022 sejumlah event bertaraf internasional akan dilangsungkan di Tanah Air.
"Kami juga akan mati-matian mempertahankan ini, karena banyak event internasional besar tahun depan di Bali," tutur Menkes dalam konferensi pers virtual, Senin (1/11/2021).
Baca juga: Siang Ini Partai Kebangkitan Nusantara Pimpinan Gede Pasek Suardika Didaftarkan ke Kemenkumham
Untuk itu, implementasi protokol kesehatan harus dipastikan sebaik-baiknya, agar tidak terjadi lonjakan lagi.
"Terutama nanti menghadapi Nataru, dan Bapak Presiden minggu lalu memang memberikan arahan, untuk memastikan periode Nataru di tahun ini dan awal tahun depan tidak terjadi lonjakan kasus," papar mantan Dirut Bank Mandiri ini.
Event tahun depan yang dimaksud adalah G20, pertemuan internasional terkait kesehatan, hingga kejuaraan bulu tangkis.
Baca juga: Tahun Depan Anas Urbaningrum Bebas dari Penjara, Bakal Gabung ke Partai Kebangkitan Nasional?
"Kita akan melakukan pilot project pertemuan internasional di tahun ini."
"Kita akan melihat pilot project, apa saja yang baik, apa saja yang perlu diperbaiki agar nanti pada saat pertemuan internasional yang memang terjadi tahun depan sudah jauh lebih siap, jauh lebih teruji protokol kesehatan kita," bebernya.
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 12.318 orang per 31 Oktober 2021, dan sebanyak 143.405 orang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 31 Oktober 2021, dikutip TribunTangerang dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 861.540 (20.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 705.827 (16.6%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 485.110 (11.4%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 398.261 (9.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 157.935 (3.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 155.848 (3.7%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 132.332 (3.1%)
RIAU
Jumlah Kasus: 128.457 (3.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 113.869 (2.7%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 109.679 (2.6%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 105.831 (2.5%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 89.771 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 69.825 (1.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 63.623 (1.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 59.868 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 53.844 (1.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 52.001 (1.2%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 49.567 (1.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 47.011 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 45.539 (1.1%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 41.126 (1.0%)
ACEH
Jumlah Kasus: 38.317 (0.9%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 35.762 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 34.620 (0.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 34.198 (0.8%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 29.742 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 27.713 (0.7%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 23.091 (0.5%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 23.089 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 20.124 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 14.570 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 12.322 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 12.080 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 11.830 (0.3%). (Rina Ayu)