Berita Nasional
Rencana Penamaan Jalan Ataturk Diprotes MUI dan PKS, Fadli Zon Usul Ganti dengan Muhammad al Fatih
Fadli Zon mengusulkan agar nama jalan di DKI Jakarta yang akan diganti menggunakan nama sosok Fatih Sultan Mehmet II.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -Rencana penamaan Mustafa Kemal Ataturk menjadi salah satu jalan di Jakarta mendapatkan protes dari sejumlah pihak.
Seperti diketahui, Pemerintah Turki diketahui menganugerahkan nama jalan di depan kantor KBRI Ankara yang baru dengan nama Jalan Ahmet Soekarno.
Kemudian pemerintah Turki ingin pemberian nama dilakukan secara resiprokal (saling berbalas).
KBRI Ankara mengajukan pemberian nama tokoh besar Turki sebagai nama jalan di Ibu Kota DKI Jakarta.
Nama pendiri bangsa Turki yang dimaksud adalah Mustafa Kemal Ataturk. ‘Ataturk’ sendiri artinya adalah Bapak Bangsa Turki.
Baca juga: Rencana Mustafa Kemal Ataturk Jadi Nama Jalan di Jakarta Tuai Protes, Ariza: Kami Akan Cari Solusi
Meski demikian, rencana itu mendapatkan pertentangan dari sejumlah pihak di Indonesia.
Namun, rencana pemerintah Indonesia itu kemudian diprotes oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Mereka beranggapan bahwa penggantian nama jalan di Jakarta dengan nama Ataturk akan melukai hati umat Islam.
Pasalnya, Ataturk dikenal sebagai pemimpin diktator yang kebijakan-kebijakannya dianggap merugikan umat Islam.
Di antara kebijakan Ataturk adalah mengubah Masjid Hagia Sofia menjadi museum, mengganti azan berbahasa Arab menjadi bahasa lokal, dan melarang penggunaan jilbab di sekolah dan kantor pemerintah, ujar ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta Khoirudin.
Baca juga: Fadli Zon Minta Densus 88 Dibubarkan, Kompolnas: Hanya Kaum Radikal yang Ingin Densus 88 Bubar
Terkait hal itu, anggota Komisi I DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon mengapresiasi inisiatif KBRI Ankara yang mengusulkan nama jalan di depan KBRI menjadi Jalan Ahmet Soekarno.
"Saya apresiasi inisiatif KBRI Ankara yang mengusulkan nama Jalan Belanda menjadi Jalan Achmad Soekarno. Di jalan itu akan berdiri kantor KBRI yang baru. Ini langkah sangat bagus," ujar Fadli Zon, kepada wartawan, Senin (18/10/2021) dikutip dari Tribunnews.com
Namun untuk resiprokalitas, Fadli kurang sependapat jika nama yang dipilih adalah Mustafa Kemal Attaturk.
Sebab figur orang itu dianggap Fadli cukup kontroversi. Tak hanya di Turki, melainkan juga di Indonesia.
"Nah untuk resiprokalitas, pihak Turki kabarnya mengusulkan nama jalan juga, Mustafa Kemal Attaturk. Namun figur ini tak hanya kontroversi di Turki, tapi juga di Indonesia," jelasnya.