Berita Nasional

Luncurkan Buku 100 Pesantren Ekonomi, Yaqut Cholil Qoumas Tegaskan Pesantren Harus Berinovasi

Luncurkan Buku 100 Pesantren Ekonomi, Yaqut Cholil Qoumas Tegaskan Pesantren Harus Berinovasi. Berikut Selengkapnya

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas dalam peluncuran Buku '100 Pesantren Ekonomi' di Hotel Sari Pasific, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (18/10/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas meminta pesantren untuk berinovasi agar bisa beradaptasi dalam era perkembangan teknologi seperti sekarang ini.

Menurut dia, posisi strategis pesantren sebagai basis arus baru ekonomi umat, perlu ada upaya untuk mendorong penguatan peran pesantren sebagai institusi pemberdayaan masyarakat.

"Terlebih dahulu memahami pesantren dan belajar dari pengalaman pemberdayaan masyarakat oleh pesantren, untuk kemudian menjawab tantangan yang dihadapi oleh pesantren di di era digital ini," ujar Yaqut dalam peluncuran Buku “100 Pesantren Ekonomi di Hotel Sari Pasific, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (18/10/2021).

Politisi PKB ini menyebut, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren hadir sebagai landasan hukum yang kuat dan menyeluruh dalam penyelenggaraan pesantren yang dapat memberikan rekognisi terhadap kekhasannya.

"UU Pesantren memberikan akses dan ruang gerak bagi Pesantren untuk dapat bekerjasama, baik antar sesama pesantren maupun dengan lembaga lain, dan diberikan afirmasi dan fasilitasi dalam penyelenggaraan kerjasama tersebut," kata dia.

Baca juga: MENTERI Agama Sindir Pendukung Jokowi Sebut Kematian Covid-19 Tak Sekadar Angka Statistik

Baca juga: Menteri Agama: Vaksinasi Penjabaran Ajaran Agama, Jaga Kehidupan Langkah Paling Mulia Agungkan Tuhan

Ia berharap, dengan terbitnya Buku '100 Pesantren Ekonomi' bisa menjadi ilham dalam mewujudkan replikasi model kemandirian pesantren.

"Pesantren tidak hanya berkontribusi dalam penguatan literasi keagamaan masyarakat sekitar, tapi juga ikut membantu mengembangkan ekonomi masyarakatnya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Prof Achmad Gunaryo menjelaskan, buku adalah salah satu buku yang diterbitkan oleh pihaknya yang merupakan tindak lanjut dari kegiatan Pemetaan Pesantren Ekonomi yang dilakukan tahun 2020.

"Buku ini merupakan direktori sebagaian pesantren yang memiliki kegiatan ekonomi. Kami laporkan ini baru Sebagian pesantren saja, karena masih banyak pesantren yang memiliki kegiatan ekonomi yang belum kami hadirkan dalam bentuk buku seperti ini," kata dia.

Baca juga: Gus Yaqut Kembali Jadi Sorotan setelah Kemenag Geser Libur Tanggal Merah Maulid Nabi Muhammad SAW

Baca juga: Arab Saudi Putuskan Haji 2021 Khusus Domestik, Menag Yaqut: Kita Fokus Persiapan Tahun Depan

Ia menambahkan, buku ini dapat menjadi referensi bagi Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kementerian dan Lembaga yang memiliki program-program penguatan ekonomi yang dapat dilaksanakan di pesantren, Kelompok Pengusaha yang akan bekerja sama dengan Pesantren.

"Karena memiliki kegiatan ekonomi yang bisa disinergikan, dan pesantren lain yang ingin mengadopsi kegiatan ekonomi yang telah dikembangkan," kata dia.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved