Daur Ulang Sampah, Kecamatan Gambir Pisahkan 3 Ton Sampah yang Bernilai Ekonomis Setiap Harinya

Daur ulang sampah yang diterapkan di Kecamatan Gambir mampu memisahkan sampah yang bernilai ekonomis dan tidak ekonomis.

istimewa
Petugas memilah sampah yang masih bernilai ekonomis di Kecamatan Gambir. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Setiap harinya Kecamatan Gambir mampu mendaur ulang 3 ton atau 8,25 meter kubik sampah yang masih bernilai ekonomis.

Sampah itu dipisahkan dari 95 ton produksi sampah harian di wilayah itu sehingga sisa sampah yang tak bernilai ekonomis sebanyak 92 ton dibuang ke TPA Bantar Gebang.   

Kepala Satpel Sudin Lingkungan Hidup Kecamatan Gambir Kiting Kartana mengatakan, volume sampah di wilayah Kecamatan Gambir mencapai 264 meter kubik atau 95 ton per hari.

Sampah tersebut diangkut dari 28 Lokasi Penampungan Sementara (LPS) yang ada di wilayah Kecamatan Gambir.

Baca juga: Sekolah di Jakarta Barat yang Lakukan PTM, Kembali Lakukan Program Bank Sampah

"Dari 264 meter kubik sampah itu kita pilah di lokasi LPS. Sampah yang mempunyai nilai ekonomis seperti bekas botol minuman ringan, plastik, kardus, besi, botol bekas air mineral dan lain sebagainya, kita pisahkan dan di bawa ke Dipo, sedangkan jenis sampah sayuran buat makanan maggot," jelas kiting saat di konfirmasi, Rabu (13/10/2021).

“Yah, diperkirakan jenis sampah yang bernilai ekonomis itu mencapai 8,25 meter kubik per hari, sedangkan 256 M3 atau 92 ton sisanya jenis sampah residu yang sudah tidak bernilai ekonomis atau tidak bisa didaur ulang langsung dibuang ke Bantar Gerbang, Bekasi, Jawa Barat," ungkap Kiting.

Menurut Kiting, penyumbang sampah terbanyak di wilayah kecamatan Gambir yakni kelurahan Cideng yang mencapai 19 ton/hari dan Kelurahan Duri Pulo sebanyak 16 ton/hari.

Baca juga: Bantuan Pusat Daur Ulang Sampah Jadi Solusi Penanganan Sampah di Kabupaten Bekasi

Wilayah ini merupakan pemukiman padat penduduk.

"Saya mengimbau kepada warga gambir, sebelum membuang sampah terlebih dahulu sampahnya dipilah, agar sampah yang dibuang ke Bantar Gerbang berkurang," tuturnya.

Sebaiknya, lanjut Kiting, sebelum sampah dibuang ke LPS, sampahnya sudah terpilah.

"Pisahkan sampah yang mempunyai nilai ekonomis dengan yang tidak mempunyai nilai ekonomis. Lumayan kan bisa menjadi penghasilan keluarga, “ tandasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved