Berita Nasional

Kemandirian Industri Baja Nasional Diharapkan Mampu Pulihkan Perekonomian Nasional

Kemandirian Industri Baja Nasional Diharapkan Mampu Pulihkan Perekonomian Nasional. Berikut Selengkapnya

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Webinar Infrastructure Connect Digital Series 2021 bertajuk 'Menuju Kemandirian Industri Baja Nasional dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional' yang digelar pada Kamis (7/10/2021).  

Jadi jika ada produk yang belum ada industrinya di tanah air, impor masih boleh dilakukan. 

“Karena industrinya belum ada di Indonesia maka perlu adanya impor, terutama impor yang di hulu dan intermediet. Untuk bahan bakunya, macam iron ore kemudian iron sand di mana belum ada industrinya maka kita masih keluarkan izin untuk impor," terang Budi.

"Tapi kalau sudah diproduksi di dalam negeri itu kita selalu melihat supplay dan demandnya," jelasnya.

Selanjutnya, guna mendukung kemandirian baja nasional, Kemenperin juga membuat beragam kebijakan seperti IOMKI (Izin

Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri). Kebijakan ini menurutnya memberikan dampak yang bagus sehingga industry masih bisa bertahan hidup selama pandemi. 

“Nah bagaimana kita memainkan peran-peran itu yah dengan impor, kemudian menerapkan SNI, menerapkan P3DN, melakukan trade remedies, kemudian juga dengan dukungan ekspor. Ini adalah kebijakan pemerintah yang diberikan kepada industry baja kita,” jelasnya.

Ia melanjutkan, utilisasi sektor industry logam di bulan Juli- Agustus 2021 juga sudah cukup baik di angka 79,9 persen.

Kemudian dari sisi investasi di industry logam juga cukup baik. Catatan BKPM tentang investasi baik PMA maupun PMDN, Ini yang paling besar adalah di industry logam dasar.

Data Ini menunjukkan bahwa industry logam masih cukup menarik untuk dimasuki investasi. 

Baca juga: Tak Terima Ditegur saat Bagi-bagi Rokok, Mantan Siswa Bacok Satpam Sekolah

Baca juga: Biro Wassidik Bareskrim Mabes Polri Lakukan Asistensi Terkait Penyelidikan Kasus Tiga Anak Diperkosa

Dalam kesempatan yang sama, pelaku usaha di sektor industri baja, khususnya baja ringan, Stephanus Koeswandi mengatakan, ekonomi nasional bisa meningkat jika ada beberapa factor pendukung seperti investasi, konsumsi, ekspor/ impor dan kemajuan teknologi.

“ Yang kami pelajari, dari sini ekonomi nasional bisa meningkat kalau ada investasi, adanya konsumsi, dan juga ekspor impor, Kemudian yang terakhir percaya teknologi. Dengan pengaplikasian industry 4.0 ini (pertumbuhan ekonomi nasional) akan mempercepat lagi," jelas Stephanus.

"Jadi empat hal itu yang kami selalu usahakan di dalam perusahaan kami ini,” terang Vice Presiden Tatalogam Group itu.

Namun demikian, terdapat sejumlah permasalahan yang bisa menjadi batu sandungan dalam menggapai tujuan kemandirian baja nasional sekaligus mengancam keselamatan jiwa penggunanya di tanah air. 

Ia menerangkan, masyarakat Indonesia yang tinggal di negara yang rawan bencana alam kerap kali kembali dihadapkan dengan ancaman bencana buatan manusia.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved