Mayat Mengambang di Kali Cengkareng, Polisi Amankan 8 Orang Yang Diduga Pelaku Pengeroyokan
Ia diduga dikeroyok sekelompok orang sebelum akhirnya dilemparkan ke kali dan jenazahnya ditemukan mengambang.
Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Aparat Polsek Cengkareng telah mengamankan 8 orang orang terkait kasus temuan mayat laki-laki di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.
Jenazah yang ditemukan itu diketahui atas nama Ronald Siagian (27) warga Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.
Ia diduga dikeroyok sekelompok orang sebelum akhirnya dilemparkan ke kali dan jenazahnya ditemukan mengambang.
"8 orang sudah kita amankan. Mereka ada di sekitar lokasi kejadian," kata Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Iptu Bintang saat dikonfirmasi, Senin (4/10/2021).
Menurut Bintang pihaknya masih memeriksa ke 8 orang itu secara intensif.
"Masih dalam proses penyelidikan, masih kita lakukan pengembangan," katanya.
Karenanya kata Bintang pihaknya belum menentukan tersangka dalam kasus ini.
Seperti diketahui identitas mayat pria dengan kepala terluka yang ditemukan di Kali Tanggul Timur, RT 11/RW 10, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat siang (1/10/2021), sudah diketahui.
Mayat tersebut diketahui atas nama Ronald Siagian (27) warga Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.
Hal itu dikatakan Kapolsek Cengkareng Kompol Egman, Jumat sore.
"Diketahui mayat tersebut diketahui bernama Ronald Siagian (27) warga Kapuk, Cengkareng," katanya.
Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Iptu Tri Baskoro Bintang Wijaya menjelaskan awal pihaknya menerima laporan penemuan mayat seorang pria mengambang di kali tanggul timur pintu.
Dari temuan itu pihaknya melakukan identifikasi jenazah.
Setelah identitas diketahui kata dia, pihaknya memeriksa sejumlah teman korban.
Dari keterangan rekan korban diketahui sekira pukul 23.00 WIB, Rabu (29/9/2021), korban bersama dua rekannya dimana salah satunya bernama Apriazi, nongkrong di Kapuk Draine di pinggir Kali Cengkareng.
Saat itulah mereka bertemu dengan sekelompok anak punk.
Selanjutnya kata saksi, korban berbicara bahasa sunda dengan kelompok anak punk tersebut.
"Tak lama kemudian terjadi perkelahian antara saksi, korban dengan kelompok anak punk tersebut," jelasnya.
Karenanya korban dan saksi dipukuli.
Saat itu kata Bintang, teman korban Apriazi lebih dulu dilemparkan oleh kelompok anak punk itu ke kali.
Sedangkan korban yakni Ronald masih di lokasi.
Apriazi kemudian berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepi sungai. Ia lalu memanjat ke jalan dan kabur.
"Kemudian 2 (dua) hari kemudian korban ditemukan tidak bernyawa dan mengapung di kali tersebut," katanya.
Dari keterangan saksi kata Bintang, ada indikasi kuat korban dikeroyok dan kemudian dilemparkan ke kali.
"Karena dalam kondisi terluka setelah dikeroyok, korban akhirnya tewas tenggelam," katanya.
Saat ini kata dia, pihak kepolisian tengah melakukan pencarian terhadap kelompok anak punk yang melakukan pengeroyokan tersebut.
"Masih kami lakukan pencarian, mohon doa dan waktunya agar kami bisa mengungkap kasus tersebut," katanya.(M30)