Kabar Artis
Marshanda Bisa Merasakan Lelah dan Stres Setelah Ikut Meditasi dan Pengobatan di Amerika Serikat
Marshanda mengikuti ecstatic dance di Pantai Venice, Los Angeles, AS. Ecstatic dance itu dilakukan Marshanda sebagai upaya melakukan meditasi.
Penulis: Bayu Indra Permana | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Marshanda mengikuti ecstatic dance di Pantai Venice, Los Angeles, Amerika Serikat.
Ecstatic dance itu dilakukan Marshanda sebagai upaya melakukan meditasi.
Meditasi dengan konsep silent disco itu dilakukan Marshanda bersama beberapa orang sambil menggunakan headset untuk mendengarkan musik.

Saat itu instruktur meminta Marshanda merasakan dan mengenali tubuhnya sendiri.
"Sebenarnya bukan terapi, tapi gue menganggap itu bagian dari penyembuhan, seperti silent disco," kata Marshanda di kanal YouTubenya dikutip Senin (5/10/2021).
Saat ikut meditasi, Marshanda mengaku bisa berkomunikasi dengan tubuhnya dan merasakan apa yang dirasakan tubuhnya.
Baca juga: Marshanda Jalani Terapi hingga Amerika Serikat, Untuk Redakan Depresi yang Dideritanya Sejak Remaja
Baca juga: Tetap Dukung Nia Ramadhani, Marshanda: Aku Tidak Benarkan Tindakan Salah, Tapi Jangan Lebih Hebat
Obat-obatan yang selama ini dikonsumsi Marshanda untuk menyembuhkan depresi justru membuatnya 'mati rasa'.
"Gue sering tidak bisa mendengar apa yang badan gue rasakan," kata Marshanda.
Tidak seperti dulu yang 'mati rasa', saat ini Marshanda mulai bisa merasakan lelah dan stres.

Marshanda mengakui mengidap bipolar disorder sejak remaja.
Sakit mentalnya itu membuat Marshanda sampai berobat ke New York, Amerika Serikat, untuk menjalani terapi.
Marshanda kini menjalani proses ketamine IV therapy. Saat ini terapi itu masih dianggap ilegal di Indonesia.
Baca juga: Marshanda Janji Tidak Akan Tinggalkan dan Terus Berikan Dukungan pada Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie
Baca juga: Terseret Kasus Kematian Anak Karen Pooroe hingga Diperiksa Polisi, Begini Penjelasan Marshanda
"Gue ke AS untuk menjalani Ketamine IV Therapy," kata Marshanda.
Menurut Marshanda, pengobatan ketamin belum ada di Indonesia karena merupakan salah satu jenis obat bius yang bisa menghilangkan kesadaran pemakainya.
"Di AS, gue ambil terapi ketamin yang dilakukan dokter. Ada psikiater yang mengawasi dan memastikan proses terapinya berjalan lancar," katanya.

Setelah cairan ketamin disuntikan ke tubuhnya, cerita janda satu anak itu, tubuhnya akan terasa semakin rileks.
"Gue diinfus ketamin yang dicampur Saline Solution dengan dosis cukup dan nggak berlebihan," kata Marshanda.
Tujuannya, lanjutnya, untuk meredakan depresi.