Sungai Cisadane Berubah Merah Darah, Ini Penyebabnya

Limbah tampak berasal dari tempat pengolahan limbah sampah plastik. Dari tempat pengolahan itu, limbah dibuang ke aliran sungai.

zoom-inlihat foto Sungai Cisadane Berubah Merah Darah, Ini Penyebabnya
Istimewa
Sungai Cisadane Kavling Serpong Tangsel yang mendadak berubah merah

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG SELATAN -- Video berdurasi 19 detik berisi aliran Sungai Cisadane di kawasan Kavling Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), berubah merah, viral di media sosial.

Video itu diupload di sejumlah akun instagram bergenre informasi

Dalam video yang juga diterima Wartakotalive.com, warga terdengar mengeluh karena berubah warnanya aliran sungai yang diduga tercemar limbah cairan kimia.

Limbah tampak berasal dari tempat pengolahan limbah sampah plastik. Dari tempat pengolahan itu, limbah dibuang ke aliran sungai. 

Wartakotalive.com pun mencoba menelusuri kebenaran dari kabar tersebut dan berhasil menemui warga sekitar sungai.

Danu (38) warga sekitar membenarkan adanya kegiatan pembuangan cairan dari tempat pengolahan limbah sampah plastik ke aliran Sungai Cisadane.

"Iya benar," katanya saat ditemui di kawasan bibir Sungai Cisadane, Serpong, Kota Tangsel, Sabtu (2/9/2021).

Danu mengaku limbah cairan itu kerap dibuang pihak pengolahan limbah sampah plastik ke aliran sungai, di setiap jam operasionalnya. 

Bahkan, limbah berbentuk cairan itu kerap berbuih dan mengeluarkan bau kimia yang menyengat. 

"Limbah itu kayaknya bukan limbah biasa, seperti dicampur bahan kimia juga pencuciannya. Kalau warnanya apa saja ya, kadang putih, hitam, kadang merah. Kalau lagi bau, bau banget, kadang bau menyengat gitu, baunya seperti bau kimia gitu. Namanya juga limbah," katanya. 

Danu mengatakan sebelum adanya tempat pengolahan sampah plastik itu, dirinya kerap mendapati jumlah ikan yang banyak dalam waktu singkat saat memancing di sana.

Namun, saat ini ia kesulitan mendapati ikan sejak terbangunnya tempat pengolahan sampah itu. 

"Kalau dulu ikan kan pada ngumpul. Masalahnya kan yang keluar limbah pabrik tahu dari makanan, ikan pada muncul dan ngumpul.  Tapi kalau sekarang cuman 5 sampai 6 ekor sampai seharian karena limbah kimia itu," katanya. (m23)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved