Air Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol, Ini Dugaan Penyebabnya
Menurutnya dalam riset juga menemukan persoalan pencemaran logam berat atau minyak.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Sebuah penelitian menyatakan bahwa air laut di Teluk Jakarta mengandung parasetamol.
Penelitian dimuat dalam jurnal Science Direct, Agustus 2021, dengan judul "High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia".
Penelitian tersebut menganalisis sampel yang dikumpulkan di empat lokasi Teluk Jakarta dan satu lainnya di pantai utara Jawa Tengah.
Salah satu peneliti mengungkap kesimpulan awal sumber parasetamol ini.
Studi berjudul 'Konsentrasi Tinggi Paracetamol di Wilayah Perairan Teluk Jakarta, Indonesia' yang ditulis peneliti Oseanografi LIPI, Wulan Koagouw dan beberapa peneliti lainnya.
"Jadi pada intinya itu kan risetnya tahun 2019-an akhir 2018 atau 2019 ya. Jadi risetnya sebelum covid. Itu riset sebenarnya kerja sama antara lab kami di pusat penelitian oseanografi di BRIN dengan rekan di UK dan kebetulan Wulan ini salah satu leadnya yang melakukan riset," ucap Dr Zainal Arifin dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI kepada wartawan, pada Jumat (1/10/2021).
Menurutnya dalam riset juga menemukan persoalan pencemaran logam berat atau minyak.
Namun menjadi hal baru dengan melihat pencemaran pharmaceutical dan antibiotic yang trennya mulai meningkat.
"Kalau ini kita mulai melihat anglenya ke pencemaran pharmaceuticals dan antibiotik. ini karena kan termasuk kita sebut pencemaran yang trennya mulai meningkat," ucapnya.
Karenanya ia berharap agar Pemerintah memperhatikan tingkat kesehatan masyarakat.
"Harapan agar pemerintah lebih memperhatikan tingkat kesehatan masyarakat ya itu terkait dengan pengelolaan limbah cair berstruktur atau treatmentnya. Karena parasetamol itu akan di ekskresikan dibuang lewat air seni dan juga esesikan. Tapi intinya bahwa sumber Paracetamol di perairan itu dalam hal ini kasusnya di Teluk Jakarta," ucapnya.
Ia menganggap akibat pemakaian yang over dan juga pengelola limbah yang tidak bagus atau buruk, sehingga pencemaran perairan terjadi.
"Jadi pertama mungkin karena pemakaiannya yang overobsertif dan juga pengelola limbahnya yang tidak bagus, atau mungkin masyarakat ekonomi lemah ya sistem pengelolahan limbahnya langsung dibuang aja ke sungai," tutupnya. (m27)
DPR Minta Pemerintah Tegaskan Parasetamol Dilarang Atau Tidak, Jangan Abu-abu! |
![]() |
---|
Kasus Gangguan Ginjal Akut, Masyarakat Diminta Setop Sementara Konsumsi Obat Sirup |
![]() |
---|
Fraksi Gerindra Sebut Pulau G Teluk Jakarta Alami Abrasi, dari 10 hektar tinggal 1,7 hektar |
![]() |
---|
HUT ke-77 RI, TNI AL Gelar Doa Bersama di Atas KRI Semarang - 594 saat Berlayar di Teluk Jakarta |
![]() |
---|
Jogging Track di JIS Suguhkan Pemandangan Eksotis Teluk Jakarta dan Sirkuit Formula E |
![]() |
---|