Dhany Sukma Klaim 73 Persen Warga Jakarta Pusat telah Tervaksin

Warga domisili yang dimaksud oleh Dhany adalah warga yang menetap dan memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) Jakarta Pusat. 

Penulis: resign | Editor: Budi Sam Law Malau
Warta Kota/ Muhamad Fajar Riyandanu
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma saat ditemui di Pos RW 09, Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat pada Sabtu (25/9/2021), siang. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan capaian vaksinasi warga yang berdomisili di Jakarta Pusat mencapai 73 persen. 

Adapun warga domisili yang dimaksud oleh Dhany adalah warga yang menetap dan memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) Jakarta Pusat. 

"Warga yang punya NIK Jakarta Pusat dan tinggalnya di Jakarta Pusat. Nah ini yang menjadi kelompok sasaran kita," kata Dhany saat ditemui di Pos RW 09 Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat pada Sabtu (25/9/2021), siang. 

Lebih lanjut, Kata Dhany, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat akan terus menyisir wilayah pemukiman padat penduduk guna meningkatkan cakupan vaksinasi. 

Ia menilai, tingginya angka cakupan vaksinasi di wilayah Jakarta Pusat didongkrak oleh vaksinasi warga yang domisili aslinya di luar Jakarta Pusat. 

"Dan banyak juga warga yang memiliki NIK Jakarta Pusat tapi tidak tinggal di Jakarta Pusat," kata Dhany. 

Guna menyiasati hal tersebut, Pemkot Jakarta Pusat melakukam padanan data penerima vaksinasi dari data PEN dan data Dukcapil. 

"Disitu bertemu irisan. Nah irisan ini lah yang kita identifikasi melalui input data warga sehingga warga Jakarta Pusat yang belum tervaksin bisa terlihat," jelasnya. 

Dhany menyebut, Pemkot Jakarta Pusat akan menggencarkan layanan vaksinasi di kelompok masyarakat padat penduduk dan wilayah yang memiliki cakupan vaksinasi yang rendah. 

"Dengan adanya layanan vaksinasi dari wilayah hinterland, akan mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi," jelasnya. 

Selain perkara domisili dan NIK, ada sejumlah warga yang belum bisa menerima vaksinasi akibat riwayat komorbid ataupun sebagai penyintas. 

Salah satu warga yang menerima vaksin dosis pertama adalah Diki Pramana. Pria 33 tahun itu mengaku senang karena sudah disuntik vaksin. Pasalnya, dua bulan lalu, Diki pernah ditolak menjadi penerima vaksin karena menderita sakit diabetes. 

"Saya punya gula dan sempat ditolak. Hari ini bisa ikut vaksin karena saya ada rekomendasi dari dokter," ucap Diki usai menerima vaksis dosis pertama, Sabtu (25/9/2021), siang. (M29)

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved