Berita Bekasi
Kasus DBD di Kota Bekasi Tahun 2021 Meningkat, Warga Diingatkan Agar Lebih Waspada
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengingatkan warga agar lebih waspada karena terjadi peningkatan kasus DBD di Bekasi.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Max Agung Pribadi
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bekasi mengalami peningkatan di tahun 2021 ini.
Peningkatan terjadi pada bulan Mei 2021 lalu dengan jumlah 471 kasus.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati. Menurut dia meski terjadi kenaikan, jumlah kasus yang terjadi masih terbilang rendah jika dibandingkan pada tahun 2019 lalu.
Baca juga: Peringatan Hari Nyamuk Sedunia, Waspada Penyakit Malaria, Zika dan DBD
"Jadi saat kasus DBD di Kota Bekasi terjadi peningkatan tapi peningkatan ada di bulan Mei 2021, mencapai 471 kasus DBD," kata Tanti ditemui Tribunbekasi.com, Senin (20/9/2021).
Jika merujuk data Dinas Kesehatan Kota Bekasi, kasus DBD di Kota Bekasi mengalami tren yang berbeda-beda setiap tahunnya.
Misalnya perbandingan di Tahun 2019, 2020 dan 2021, dimana terkait jumlah kasus lebih banyak terjadi di tahun 2019.
Baca juga: WASPADA DEMAM BERDARAH, Dalam Waktu 4 Bulan DBD di Kota Bekasi Mencapai 730 Kasus
Pada tahun 2019 total kasus DBD di Kota Bekasi terdata sebanyak 2.484.
Adapun jumlah kasus DBD terbanyak pertama Kecamatan Jati Asih sebanyak 408 kasus dengan jumlah kematian 0 kasus dan jumlah kasus DBD terbanyak kedua Kecamatan Bekasi Timur sebanyak 309 kasus dengan jumlah kematian 0 kasus,
Sedangkan di tahun 2020 terdata total ada sebanyak 1.648 kasus.
Adapun jumlah kasus DBD terbanyak pertama Kecamatan Bekasi Utara sebanyak 262 kasus dengan jumlah kematian 0 kasus dan jumlah kasus DBD terbanyak kedua Kecamatan Bekasi Timur sebanyak 208 kasus dengan jumlah kematian 0 kasus.
Baca juga: Jumlah Kasus DBD di Jakarta Menurun Drastis, Mei 2021 Hanya 6 Kasus, Kasudinkes: Belum Ada Kenaikan
"Jadi di tahun 2019 ada 2.484 kasus. Di tahun 2020 ada 1.648 kasus dan di tahun 2021 ada 1.554 kasus. Tetap yang tinggi tetap di tahun 2019 untuk jumlah kasus tidak melebihi tahun sebelumnya," katanya.
Meski kasus DBD juga bertepatan dalam kondisi pandemi Covid-19, Dinas Kesehatan Kota Bekasi berusaha terus untuk memberikan edukasi ke masyarakat mengenai bahaya DBD.
Untuk itu perubahan perilaku masyarakat harus di ubah, terutama terkait kebersihan.
Baca juga: Begini Cara Membedakan Demam Penyakit DBD dengan Demam Pertanda Covid-19
"Kenapa muncul DBD karena adanya perilaku, baik itu lingkungan, karena penyebabnya nyamuk. Ini juga harus di antisipasi dan saya menghimbau masyarakat untuk buang sampah pada tempatnya, kemudian lakukan 4M (Menutup, Menguras, Mengubur, Memantau)," ucapnya.