Ibu Ibukota Awards 2021

Masturi Ros Yusuf Ikhlas Membuat Anak Asuhnya Sukses Hingga Bisa Berangkatkan Orangtua ke Tanah Suci

Masturi Ros Yusuf telah memberikan kontribusi untuk Jakarta menjadi lebih baik.

Warta Kota
Masturi Ros Yusuf menjadi bagian dari 21 sosok Ibukota Awards 2021, karena telah memberikan kontribusi untuk Jakarta menjadi lebih baik. 

WARTAKOTALIVE.COM, MATRAMAN - Masturi Ros Yusuf telah memberikan kontribusi untuk Jakarta menjadi lebih baik.

Perempuan berusia 80 tahun itu telah mendedikasikan separuh hidupnya untuk membantu ratusan anak dari keluarga kurang mampu, agar bisa menuntaskan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.

Berkat perannya itu, Ros pun terpilih sebagai salah seorang dari 21 sosok Ibukota Awards 2021.

Kerja keras Ros berbuah manis dengan mengantarkan banyak anak asuhnya yang sukses hingga bisa berangkatkan orangtua mereka ke Tanah Suci.

Meski demikian, Ros tidak pernah mengharapkan balasan apa-apa dari para anak yang telah ditolongnya.

Ros mengawali kegiatan sosialnya setelah melihat banyak anak di lingkungan Kelurahan Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, yang banyak tidak melanjutkan sekolah.

Lalu, Ros tergerak untuk menyekolahkan mereka.

Dimulai pada tahun 1976, perempuan kelahiran Banten itu resmi mendirikan Non Panti Asuhan 'Shilaturrahmi' di kediamannya di Jalan Matraman Salemba IV/23, RT 09 RW 01, Kelurahan Kebon Manggis, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.

Baca juga: Terdapat 21 Sosok Ibu Penggerak Literasi di Jakarta yang Terpilih Masuk ke dalam Ibukota Awards 2021

Baca juga: Para Presenter Ternama Bersaing Jadi yang Terbaik di Indonesian Television Awards 2021, Siapa Saja?

Baca juga: Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Top Bank Awards 2021

Seperti namanya, Ros hanya membiayai para 'anak asuh' nya dan menyekolahkannya hingga selesai.

Namun, untuk tempat tinggal dan aktivitas lainnya tetap diambil alih oleh orangtua mereka.

Pada tahun itu, sebanyak 15 anak yang disebutnya sebagai anak asuh dibiayai sekolah hingga perguruan tinggi.

"Ya, dari semuanya memang anak-anak dari keluarga kurang mampu. Sebab di saat itu, sekolah masih bayaran dan tidak seperti saat ini," kata Ros kepada Wartakota, Minggu  (19/9/2021).

Sementara itu, setiap tahun, jumlah anak kian bertambah.

Bahkan, beberapa dari mereka memilih melanjutkan sekolah dengan beasiswa yang didapat.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved