Berita Bogor

Bima Arya Minta Ada Kanal Koordinasi Efektif untuk Awasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Kota Bogor

Untuk awasi pembelajaran tatap muka terbatas Kota Bogor, Wali Kota Bogor Bima Arya meminta da kanal koordinasi yang efektif untuk evaluasi PTM.

Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Bima Arya minta ada kanal koordinasi efektif untuk awasi pembelajaran tatap muka terbatas Kota Bogor.

Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Bogor telah dilakukan. Hasilnya cukup bagus lantaran banyak sekolah yang disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Simulasi tersebut membuat pelajar di Kota Bogor tampak senang. Mereka berharap PTM dapat segera dilakukan.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor menggelar Sosialisasi Rekomendasi terkait Persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.

Baca juga: Anies Baswedan Ajukan Nama Yani Wahyu dan Munjirin jadi Calon Wali Kota Jakbar dan Jaksel

Kemudian juga mengenai vaksinasi pelajar hasil dari Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) secara daring, Senin kemarin.

Sosialisasi ini diikuti seluruh sekolah di Kota Bogor serta dibuka dan mendapat arahan langsung dari Wali Kota Bogor, Bima Arya.

"Di masa yang berat ini, di masa Pandemi Covid-19 yang sulit ini, kita tidak boleh melupakan hak dasar dari anak untuk hidup sehat dan hak untuk memperoleh pendidikan," ujar Bima Arya.

Baca juga: Selebgram dan YouTuber Taqy Malik Komentari Pernikahan Siri Ayahnya dan Marlina, Apa Katanya?

Bima mengatakan, hak-hak dasar anak tidak mungkin terpenuhi tanpa berkolaborasi.

Sebab itu, Pemkot Bogor tidak bisa hanya mengandalkan Dinkes dan Disdik tapi harus bersama-sama dengan KPAI, dan Komite Sekolah.

Baca juga: Kisruh Perkawinan dengan Hotma Sitompul Belum Selesai, Desiree Tarigan: Anak Diusir, Tanah Diambil

Selanjutnya dengan pengelola sekolah dan berbagai pihak mengingat rentang tanggung jawab ini panjang sekali.

"Saya titip kepada semua terutama kepada KPAI untuk bersama-sama berkolaborasi memastikan hak dasar anak terpenuhi, paling tidak dalam catatan saya ada beberapa hal yang harus menjadi atensi kita, harus ada antisipasi ke depan, harus menyiapkan semua skenario terlepas dari situasi Covid-19 yang sudah melandai," tegasnya.

Catatan pertama, lanjut Bima Arya, memastikan apabila anak-anak ada yang terpapar Covid-19 maka mereka akan memperoleh perawatan yang layak, menjadi prioritas dan jangan sampai ada anak-anak yang terabaikan atau tidak diperhatikan.

Kemudian kedua, harus masuk ke langkah preventif agar anak tidak terpapar. Karena itu edukasi, sosialisasi terkait pola hidup sehat dan ancaman Covid-19 mutlak diperlukan.

"Ketiga, untuk menjamin hak dasar anak tadi maka kita harus punya database yang valid dan akurat terkait anak-anak yang terdampak secara ekonomi dan terdampak secara psikis, karena orangtuanya meninggal akibat Covid-19," terangnya.

Baca juga: 4 Cara Mencegah dan Memutus Siklus Toxic Parenting

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved