LRT Jabodetabek
Bakal Beroperasi di Juni 2022, LRT Jabodebek Dilengkapi 18 Stasiun dan Ramah Penyandang Disabilitas
Kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek ditargetkan bakal beroperasi pada Juni 2022.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek ditargetkan bakal beroperasi pada Juni 2022.
Keberadaannya dinilai dapat menunjang kebutuhan transportasi masyarakat di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya.
Apalagi, tercatat ada 18 stasiun yang akan dioperasikan untuk melayani penumpang LRT.
VP Public Relations KAI, Joni Martinus, mengatakan bahwa 18 stasiun LRT Jabodebek itu, di antaranya Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat dan Jatimulya.
Stasiun LRT Jabodebek berada di lokasi-lokasi strategis mulai dari kawasan perumahan hingga kawasan bisnis.
“Tujuannya untuk memudahkan para penglaju untuk bertransportasi dari dan menuju Ibu Kota atau wilayah lainnya,” kata Joni pada Rabu (15/9/2021).
Baca juga: PT LRT Jakarta Giatkan Edukasi Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi
Baca juga: Mensos Risma Yakinkan Kolaborasi Puskesos-SLRT Permudah Akses Masyarakat Dapatkan Layanan
Baca juga: Penyebab Suara Ledakan dari Lantai 4 Kantor LRT Jakarta yang Kebakaran
Menurut Joni, stasiun LRT terdiri dari dua tipe yaitu tipe Interchange Station di Stasiun Cawang dan tipe Typical Station untuk 17 stasiun lainnya.
Perbedaan dari tipe stasiun ini adalah jumlah jalur, luas stasiun dan fasilitas tambahan yang ada di dalamnya.
Interchange Station terdiri dari tiga lantai, di mana lantai 1 berupa area boarding dan komersial, lantai dua area peron, dan lantai tiga adalah area komersial.
Sedangkan untuk tipe Typical Station terdiri dari dua lantai, di mana lantai satu adalah area boarding dan lantai dua merupakan area peron.
"Stasiun Cawang merupakan Interchange Station dikarenakan merupakan stasiun persimpangan atau stasiun transit. Di sini, pelanggan dari stasiun Harjamukti yang ingin menuju ke arah Stasiun Jatimulya dapat berhenti dulu di Stasiun Cawang dan berganti kereta tujuan Stasiun Jatimulya, maupun sebaliknya,” jelas Joni.
Untuk menunjang kenyamanan para pelanggan saat berada di stasiun, stasiun LRT Jabodebek dilengkapi dengan fasilitas akses berupa eskalator, tangga, dan lift, toilet, ruang menyusui, musala, ruang kesehatan, Passenger Information Display System (PIDS), passenger announcement, dan CCTV.
Menurut Joni, pihaknya bersama para stakeholder terkait sedang mempersiapkan rencana pengoperasian kereta itu.
Persiapannya dimulai dari sarana, prasarana dan fasilitas pelayanan penumpang serta perizinan.
"Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), tentu kehadiran LRT Jabodebek sangat dinantikan untuk mendukung kegiatan bertansportasi masyarakat yang aman, nyaman dan bebas macet,” terang Joni.
Joni menerangkan bahwa KAI ditugaskan menyelenggarakan sarana dan prasarana LRT Jabodebek sebagaimana Perpres Nomor 49 tahun 2017. Sarana dan prasarana dimaksud meliputi pengadaan sarana, pengoperasian sarana dan prasarana, perawatan sarana dan prasarana, pengusahaan sarana dan prasarana termasuk pendanaan prasarana kereta LRT terintegrasi serta penyelenggaraan sistem tiket otomatis (automatic fare collection).
Fasilitas Ramah Disabilitas
Selain itu, KAI memastikan, fasilitas di stasiun kereta LRT Jabodebek bakal ramah terhadap penyandang disabilitas.
KAI telah menyiapkan lift, gate, toilet khusus disabilitas serta tactile.
“Dengan hadirnya fasilitas tersebut diharapkan dapat memudahkan pelanggan disabilitas dalam melakukan mobilitas memakai LRT Jabodebek,” kata Joni.
Joni berujar bahwa guna mengoptimalkan layanan di stasiun, KAI sudah menyiapkan petugas yang siap sedia untuk melayani pelanggan.
Petugas tersebut meliputi pengawas stasiun, petugas loket, passenger service, cleaning service, petugas kesehatan dan security.
Dari sisi akses stasiun, stasiun LRT Jabodebek akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi umum, misalnya Stasiun Dukuh Atas, lokasinya berada di dekat Stasiun KRL Sudirman, Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, Stasiun KA Bandara BNI City, halte Transjakarta, serta berbagai moda transportasi lainnya.
Ada juga Stasiun Halim yang terintegrasi dengan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung serta dekat dengan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma.
Stasiun-stasiun LRT Jabodebek terletak tidak jauh dari titik moda transportasi umum lainnya, sehingga akan memudahkan pelanggan yang akan menggunakan transportasi umum lanjutan.
"Selain itu, guna memberikan kemudahan dalam menggunakan LRT nantinya masyarakat dapat memanfaatkan Kartu Uang Elektronik (KUE) Transportasi yang sudah ada misalnya KMT, Kartu Uang Elektronik ataupun dompet digital / e-wallet,” jelas Joni.