Disebut Ingkar Janji ke Para Investor Saat Membangun Hotel Siti, Ustaz Yusuf Mansur: Doain Saya Aja

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ustaz Yusuf Mansur disebut ingkar janji (wanprestasi) terhadap investornya saat melakukan investasi pembangunan Hotel Siti medio 2012. 

Para korban Ustaz Yusuf Mansur bahkan telah mengirimkan somasi (teguran).

Yusuf Mansur tidak mau memberikan keterangan secara rinci terkait masalah tersebut.

Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur Disomasi Peserta Tabungan Pembangunan dan Pengembangan Hotel Siti, Ada Apa Lagi?

Baca juga: Akui Tertipu Investasi Ustaz Yusuf Mansur, Tiga Ibu Rumah Tangga Adukan Nasib ke Neno Warisman

"Doain saya aja ya," kata Yusuf Mansur singkat, Sabtu sore.

Icha yang berasal dari Tenggarong, Kalimantan Timur, mengaku pernah ikut berinvestasi Rp 10 juta saat Ustaz Yusuf Mansur menawari patungan usaha Hotel Siti.

Begitu pula Atikah asal Garut, Jawa Barat, juga melakukan hal serupa.

Ketika itu Ustaz Yusuf Mansur disebutkan merinci bagi hasil dan royalti yang diterima para investor sebesar delapan persen.

"Saya tertarik, dan transfer Rp 10 juta ke rekening BCA Yusuf Mansur," kata Icha di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Sabtu (11/9/2021).

Setelah menjadi investor, setahun kemudian Icha menerima royalti delapan persen tadi.

Baca juga: Dikabarkan Sakit, Peserta Patungan Usaha Hotel Siti Doakan dan Galang Dana untuk Ustaz Yusuf Mansur

Baca juga: Kembangkan Perusahaan, Ustaz Yusuf Mansur Teken Kontrak Pembelian Mesin Senilai Rp 100 Miliar

"Setelah itu tidak ada penjelasan lagi. Tidak ada transparansi keuangan," ucap Icha yang mulai mempertanyakan patungan usaha investasi tersebut. 

Belakangan, Icha dan investor lain dapat informasi pembangunan Hotel Siti bermasalah.

"Saya sempat datangi rumah beliau (Yusuf Mansur) dan bertemu. Tapi jawabannya, uang patungan investasi itu akan dikembalikan. Tapi saya menolak dikembalikan," ucapnya.

"Kalau diambil, itu artinya saya menarik investasi itu. Saya tahu, keuntungan investasi itu naik setiap tahun," lanjut Icha.

Ketika itu juga Icha justru dianggap melakukan pemerasan.