Persaingan Usaha Semakin Ketat, Pengalaman Pelanggan Disebut Sandiaga Uno Jadi Kunci Meraih Pasar

Pihaknya ditegaskan Sri sangat mendukung pemerintah dalam pencapaian Visi Indonesia 2045.

ICXP dijelaskannya menjalankan dua misi utama, yaitu menyiapkan talenta profesional CX yang mampu mendukung percepatan pembangunan industri kreatif/ digital dan pariwisata serta berdaya saing global.

Selanjutnya berpartisipasi dalam menyiapkan ekosistem yang mendukung delivering superior CX oleh industri di Indonesia.

“Saudi Arabia memiliki target  tahun 2030 akan mewujudkan Quality of Life and Enhanced Service pertama kalinya di sektor publik, dengan menunjuk Wamen CX dibawah Kementrian Human Resources dan Social Development ,” ungkap Sri Safitri

Menurut Sri Safitri, Indonesia harus mempercepat pembangunan talenta Indonesia.

"Tujuannya agar visi Indonesia sebagai service country terwujud lebih cepat dari target yang ditetapkan, yakni tahun 2045," jelasnya.

Baca juga: Jajal Kereta Istimewa, Sandiaga Uno: Inovasi Jadi Bukti Penciptaan Peluang Usaha dan Lapangan Kerja

Baca juga: Viral Secangkir Kopi Dibanderol Rp 100.000 di Puncak, Sandiaga Uno Tegaskan Perlunya Pendampingan

Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas ICXP, Eva Noor memaparkan sejarah sejumlah perusahaan yang mampu mempertahankan kualitas customer experience (CX) mereka selama masa krisis finansial pada periode tahun 2008-2009.

Mereka disebutkannya mampu bangkit dalam waktu yang lebih singkat dan menunjukkan performansi keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang belum memberikan perhatian kualitas CX mereka.

Kemampuan perusahaan memberikan pengalaman pelanggan yang berkualitas dijelaskan Eva sangat ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di belakangnya.

Oleh sebab itu, kebutuhan akan SDM yang memiliki kompetensi CXM yang bersertifikasi dan diakui secara global akan meningkat pesat pada tahun-tahun mendatang.

"Talenta-talenta yang memiliki keterampilan dan kompetensi mengelola CX saat ini sangat dibutuhkan oleh berbagai industri," jelas CEO Xynesis International itu.

"Tetapi jumlah talenta yang memenuhi kriteria ini apalagi yang telah mendapatkan sertifikasi yang diakui secara global masih sangatlah sedikit," tutupnya.