Pandemi Covid-19, Sampah Anorganik di Jakbar Berkurang
Sebelum Pandemi Covid-19, katanya warga bisa memproduksi sampah anorganik seberat delapan sampai 12 ton perharinya
Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Barat terbantu dengan adanya program Bank Sampah untuk mengendalikan sampah di kawasan Jakarta Barat.
Subarna Martadinata selaku Petugas Pengawas Sudin Lingkungan Hidup (LH) mengatakan dengan adanya program Bank Sampah itu, dapat mengurangi volume dan jumlah sampah yang harus diangkut setiap harinya.
"Jadi lumayan membantu. Sebelum Covid-19 satu hari bisa antara 8 sampai 12 Ton sampah berkurang sehari, karena disimpan dan diolah di bank sampah," ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (7/9/2021).
Sampah tersebut katanya merupakan sampah yang tak dibuang ke Bantar Gebang, namun ada di Bank Sampah di kawasan Jakbar.
Sebelum Pandemi Covid-19, katanya warga bisa memproduksi sampah anorganik seberat delapan sampai 12 ton perharinya.
Saat pandemi Covid-19 datang, jumlah sampah anorganik di Jakbar berkurang, dalam satu hari hingga sekira 4-8 ton.
Pengurangan jumlah sampah ini diklaim akibat kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat di kala pandemi Covid-19.
Bank Sampah sendiri memiliki dua jenis, ada bank induk, namanya bank Sampah induk satu hati yang berada di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.
Bank induk ini berfungsi sebagai Bank Sampah unit, jadi mereka yang sudah punya bank Sampah nantinya di buang ke bank Sampah Induk.
Di tempat tersebut lah sampah anorganik akan didaur ulang oleh beberapa pihak swasta yang telah bekerja sama dengan pemerintah kota dan provinsi.
Dari 56 Kelurahan di Jakarta barat, semuanya memiliki Bank Sampahnya masing-masing, Kecamatan juga sama, dan sisinya ada di RT juga RW di Jakarta Barat.
"Tujuan kita membantu program pemerintah, sampah yang numpuk itu kita daur ulang," pungkasnya. (M30)