Paralimpiade Tokyo 2020
Menpora Zainudin Amali Sebut Capaian Kontingen Indonesia di Paralimpiade Sesuai dengan Target DBON
Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) akan disahkan pada peringatan Hari Olahraga Nasional pada 9 September mendatang.
Penulis: Abdul Majid | Editor: Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) akan disahkan pada peringatan Hari Olahraga Nasional pada 9 September mendatang.
Meski demikian, Menpora Zainudin Amali menyebut bahwa beberapa target prestasi di dalam DBON sudah bisa tercapai bahkan terlampaui atlet Indonesia.
Salah satunya adalah prestasi yang baru saja diraih para atlet Indonesia yang berlaga di Paralimpiade 2020 Tokyo.
Di ajang tersebut, kontingen Indonesia meraih prestasi membanggakan dengan torehan dua medali emas, tiga perak, dan empat perunggu.
Torehan itu sekaligus menempatkan Indonesia di urutan ke 43 daftar perolehan medali.
Pencapaian di Paralimpiade 2020 merupakan sejarah baru bagi Indonesia selama berpartisipasi di pesta olahraga antar disabilitas ini.
Baca juga: Sampai di Tanah Air, Presiden Joko Widodo Telah Menanti Kehadian Atlet Paralimpiade di Istana Negara
Baca juga: Ketum PP Pelti Rildo Ananda Menemui Menpora Zainudin Amali Soal Kesiapan Tim Davis Cup ke Barbados
Baca juga: Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian Memuji Menpora Zainudin Amali yang Menyiptakan DBON
"Satu hal yang membanggakan untuk kita, bahwa capaian yang telah diraih kontingen Indonesia, mengalami peningkatan tentu bila dibandingkan dengan Paralimpiade 2016 Rio de Janeiro,” kata Zainudin saat menyambut kedatangan kontingen Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (7/9/2021) pagi.
“Meningkatnya sangat pesat dan luar biasa, karena waktu itu hanya meraih satu perunggu dan peringkat kita ke-76. Sekarang, kita mendapatkan dua emas tiga perak dan empat perunggu dengan di posisi ke-43,” ujar Zainudin.
Menurut Zainudin, target prestasi ini sebelumnya memang sudah tertera dalam Desain Besar Olahraga Nasional.
Seperti diketahui, program DBON disusun bertujuan untuk memperbaiki prestasi olahraga Indonesia di kancah dunia melalui pembinaan secara baik dan struktur yang kemudian menempatkan Olimpiade dan Paralimpiade sebagai sasaran utama.
Kini, DBON yang didukung oleh Kementerian/Lembaga serta para pemimpin daerah tinggal menunggu Perpres dan rencananya Presiden Joko Widodo bakal mengesahkan nya pada peringatan Haornas ke-38 ini.
“Memang dalam hitungan kami, karena ketika saya melepas dan mengukuhkan mereka berdasarkan target yang kita tetapkan berdasarkan Desain Besar Olahraga Nasional yang sebentar lagi tanggal 9 September ini pada saat peringatan Haornas ke-38 Insya Allah bapak presiden akan lakukan dimulainya DBON,” jelas Zainudin.
“Namun demikian kita sudah hitung start awal kita 2021 ini dan alhamdulillah target-target yang ada tercapai bahkan terlampaui. Oleh karena itu, saya atas nama pemerintah saya ucapkan terima kasih kepada seluruh atlet dan pelatih,” pungkas Zainudin.
Bersiap untuk 2024
Penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 telah berakhir.
Kontingen Indonesia di Olimpiade finish pada peringkat ke-55 dengan hasil satu emas, satu perak, dan tiga perunggu.
Sementara itu, atlet para Indonesia tampil luar biasa di ajang Paralimpiade kali ini.
Mereka mendapatkan dua medali emas, tiga perak dan empat perunggu.
Hasil itu membuat Indonesia finish di urutan ke-43.
Zainudin sangat bangga atas pencapaian atlet Indonesia yang sukses mengharumkan Indonesia.
Namun, dia meminta perjuangan dan kerja keras mereka harus kembali dipersiapkan mengingat kualifikasi Olimpiade dan Paralimpiade 2024 sudah dimulai awal tahun depan.
“Setelah ini, kami akan evaluasi untuk persiapan kita ke Olimpiade dan Paralimpiade Pairs 2024. Jadi dari sekarang, kami sudah mulai siapkan ke Paris. Saya harap, para atlet semuanya masih ada yang bersemangat untuk ikut di Paralimpiade Paris 2024,” kata Zainudin.
“Mudah-mudahan tidak ada halangan apapun kita akan siapkan jauh-jauh hari karena kualifikasi itu sudah tahun depan, sudah mulai,” ujar Zainudin.
Zainudin menjelaskan bahwa program latihan sengaja dipersiapkan sejak jauh-jauh hari mengingat sistem pembinaan yang benar haruslah seperti itu.
Apalagi akan hadir Desain Besar Olahraga Nasional yang menyiapkan atlet-atlet Indonesia dengan sistem pembinaan berjenjang sehingga prestasi bisa diraih bukan lagi secara ketidaksengajaan.
“Jadi kita persiapan tidak lagi dadakan, sebelum event enam bulan baru persiapan. Saya kira pola itu harus diubah dan dengan adanya DBON paradigma itu kita ubah. Jadi kita siakan jangka panjang, berjenjang dan pembinaan dari usia dini,” jelas Zainudin.
“Sekarang ini di dalam DBON kita tempatkan Olimpiade dan Paralimpiade sebagai sasaran utama kita, jadi target kit tinggi, maka butuh dukungan dari semua pihak, seluruh kementerian, lembaga, bupati walikota dan kelompok masyarakat agar bisa mendapatkan prestasi tertinggi di Olimpiade dan Paralimpiade,” pungkasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/menpora-zainudin-amali-menyambut-kedatangan-kloter-terakhir-kontingen-indonesia.jpg)