Hampir 80 Persen Pelanggan PDAM Bayar Tagihan Lewat Payment Mobile
Pelayanan Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya kini sudah bergeser ke digital. Hampir 80 persen pelanggan kini membayar tagihan lewat payment mobile.
Penulis: Desy Selviany | Editor: LilisSetyaningsih
WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH - Pelayanan Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya kini sudah bergeser ke digital. Hampir 80 persen pelanggan kini membayar tagihan lewat payment mobile.
Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo mengatakan bahwa pergeseran tempat pembayaran yang dilakukan pelanggan sudah terlihat sejak dua tahun lalu.
Kini pelanggan lebih memilih pembayaran secara online baik itu lewat aplikasi mobile bank atau lewat uang digital seperti Gopay.
"Kalau dulu kan perbandingannya antara online dan tidak itu 50:50. Sekarang mungkin sudah 80 persen pelanggan bayar tagihan secara online," ujar Priyatno dihubungi Jumat (3/9/2021).
Hal itu kata Priyatno membuat pelayanan di loket-loket pembayaran tagihan PAM Jaya mulai sepi.
Kemungkinan kata Priyatno pembayaran lewat mobile payment jauh lebih praktis dan mudah bagi pelanggan.
Selain terkait pembayaran, PAM Jaya juga bekerjasama dengan aplikasi-aplikasi penunjang lainnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Misalnya saja, lewat aplikasi JAKI atau CRM, konsumen dapat memberikan komplain atau keluhan terkait distribusi air bersih yang alami kendala.
Dari aplikasi itu, PAM Jaya akan dapat melihat keluhan pelanggan untuk segera menangani kendala distribusi air bersih.
"Namun pelayanan Call Center kami juga masih dapat dihubungi 24 jam," kata Priyatno.
Pihak PAM Jaya juga memanfaatkan kemajuan digital untuk memudahkan pelanggan dapat melihat meteran penggunaan air bersih.
Lewat aplikasi-aplikasi Spot Bill yang ada di Playstore atau App Store konsumen dapat membaca meteran dan tagihan yang harus dibayar dari pemakaian air bersih.
"Jadi bisa langsung keluar billnya. Saat pelanggan bisa dapat billnya mereka bisa membayar di mobile banking atau ATM jadi enggak perlu datang ke loket pembayaran," terangnya.
Selain untuk pelanggan, PAM Jaya juga sudah lima tahun menggunakan program digital untuk melihat status kelayakan pipa air.
Pihaknya dapat melihat bagaimana distribusi air, sejak dari instalasi penyediaan air (IPA), sampai ke pelanggan.
Kata Priyatno, ada beberapa jaringan perpipaan PAM Jaya bisa monitor arus dan tekanan pengaliran air di pipa.
Sehingga pihaknya dapat monitor ada masalah atau tidak pada pendistribusian air.
"Jadi kalau untuk monitoring misalnya terjadi kebocoran, itu kemudian ada peringatan. Sehingga kami bisa turun ke lapangan untuk perbaikan," jelasnya. (Des)