Vaksinasi Covid19
Wali Kota Bekasi Sebut Distribusi Obat yang Terhambat Membuat Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Molor
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan distribusi memici program vaksinasi Covid-19 dosis kedua menjadi rendah.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Beberapa kota dan kabupaten kini menghadapi permasalahan ketimpangan vaksin dosis pertama dan kedua, seperti yang terjadi di Kota Bekasi.
Berdasarkan data, Pemkot Bekasi menargetkan sebanyak 2.016.006 jiwa yang menerima vaksin dari total populasi sebanyak 2.500.000 jiwa.
Baca juga: Dhena Devanka dan Jonathan Frizzy Tetap Tinggal Serumah dan Komunikasi Baik Meski Ada Gugatan Cerai
Sementara itu, sebanyak 646.816 orang telah menerima suntikan dosis pertama, atau sebesar 32,08 persen.
Sedangkan baru sebanyak 357.704 penduduk yang menetima suntikan dosis kedua, atau setara dengan 17,74 persen.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengakui bahwa masih banyak warga yang belum mendapatkan suntikan kedua.
Faktor utama yang mempengaruhi hal tersebut disebabkan karena distribusi pemerintah pusat yang tak menentu.
"Memang (agak telat) kalau vaksinnya datangnya on time, kita tidak terlalu sulit," ungkap Rahmat saat ditemui di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi Selatan, Jumat (27/8/2021).
Baca juga: Atlet Para Powerlifting Indonesia Ni Nengah Widiasih Meraih Medali Perak Paralimpiade Tokyo 2020
Oleh sebab itu, vaksinasi dosis kedua beberapa warga terpaksa molor dan bahkan melewati jadwal yang telah ditentukan di aplikasi peduli lindungi.
"Ini makanya nanti akan ada pergeseran-pergeseran, orang yang waktunya vaksin, (tapi) belum ada vaksinnya. Karena kalau vaksinnya kan kita nunggu pusat," ujarnya.
Telebih lagi, pihaknya hingga kini lebih banyak memprioritaskan mengadakan vaksinasi dosis pertama untuk memenuhi tingginya animo masyarakat terhadap kebutuhan vaksin.
