PPKM Darurat
Sudah Vaksin Tapi Belum Punya Aplikasi PeduliLindungi, Pengunjung Tak Bisa Masuk Mal SGC Cikarang
Dia mengungkapkan telah divaksin dan membawa kartu vaksin beserta KTP elektronik untuk bisa masuk ke pusat perbelanjaan.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
WARTAKOTALIVE.COM, CIKARANG --- Sejumlah pengunjung nampak kebingungan saat hendak memasuki pusat perbelanjaan Sentral Grosir Cikarang (SGC), di Jalan RE Martadinata, Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, saat hari pertama pembukaan operasional pada Kamis (19/8/2021).
Pantauan Wartakotalive.com, sejumlah pengunjung nampak kebingungan tak bisa masuk ke SGC.
Mereka tak bisa masuk karena belum memiliki aplikasi PeduliLindungi, mereka datang hanya berbekal kartu vaksin dan KTP elektronik.
Petugas di lapangan mengarahkan agar pengunjung itu mengunduh aplikasi PeduliLindungi tersebut. Akan tetapi, ponsel pengunjung itu tak memiliki kuota dan ruang penyimpanan yang cukup.
Salah satu pengunjung, Sri Wulandari (29) mengaku kesal karena tak bisa masuk pusat perbelanjaan SGC karena tak memiliki aplikasi Peduli Lindungi.
"Mau jual emas ribet amat si disuruh pakai barcode aplikasi apa itu (PeduliLindungi), mana engga ada paket, ya ampun dah," katanya, pada Kamis (19/8/2021).
Dia mengungkapkan telah divaksin dan membawa kartu vaksin beserta KTP elektronik untuk bisa masuk ke pusat perbelanjaan.
Akan tetapi, saat ditunjukkan dia tak diperbolehkan masuk oleh pengelola SGC.
"Saya sudah vaksin, ini ada bukti kartu vaksinnya. Tapi masih ada dipersulit gini, kan bagi yang engga punya ponsel susah, kita kan punya kartu ya tunjukin kartu aja," beber dia.
Deny, Manager Building SGC, mengatakan respon pedagang maupun pengunjung SGC sangat antusias.
Respon positif ini diharapkan mampu meningkatkan kembali penjualan bagi para pedagang SGC ini.
"Mereka sangat antusias bisa berjualan lagi, warga juga antusias datang untuk belanja. Kita harap mereka yang datang menjadi semoga ada dampak positif bagi perekonomian," katanya, pada Kamis (19/8/2021).
Dia menuturkan pada hari pertama operasional ini, ditemukan sejumlah kendala yang dihadapi pengunjung. Salah satunya itu, pengunjung belum memiliki aplikasi PeduliLindungi.
Lalu, saat diminta mengunduh aplikasi itu, ponsel mereka tidak memiliki kuota maupun penyimpanan ruangan yang cukup.
"Tapi ada petugas kita yang bantu berikan hotspot untuk mereka mendownload dan buka aplikasi tersebut," jelas dia.
Kendala lainnya yang dihadapi ialah aplikasi masih terlalu tinggi sehingga untuk membuka aplikasi itu membutuhkan waktu lama.
Ditambah kendala ada beberapa nomor induk kependudukan (NIK) yang tidak bisa diinput saay proses pendaftaran di aplikasi PeduliLindungi tersebut.
"Maka itu disiapkan siagakan petugas daro pengelola ada sekitar 10 dan ditambah sekuriti ada 6, ya total ada 15 petugas yang membantu kendala-kendala itu," ungkap dia.
Dia mengingatkan agar masyarakat yang telah check in aplikasi PeduliLingdungi saat masuk SGC, diminta jangan lupa untuk check out jika sudah keluar SGC.
Dijelaskannya, ada sejumlah persyaratan bagi pengunjung yang hendak masuk ke pusat perbelanjaan SGC.
Pengunjung wajib mengakses aplikasi PeduliLindungi, dan sudah divaksin.
Nantinya pengunjung melakukan scan barcode yang sudah disiapkan di akses masuk pusat perbelanjaan SGC.
Syarat berikutnya, pengunjung yang boleh masuk umurnya harus 12 tahun k atas, dan maksikal 70 tahun.
"Pengunjung harus tetap mematuhui protokol kesehatan ketat," kata Deny.
Deny mengungkapkan bagi pengunjung yang belum vaksin agar bisa masuk SGC, wajib menunjukkan hasil swab antigen paling lambat satu hari dan PCR maksimal dua hari.
Kapasitas SGC dibatasi hanya 50 persen dari total kapasitas sebanyak 30 ribu pengunjung.
Adapun jam operasional mulai pukul 10.00 hingga 20.00 WIB.
"Jadi kapasitas 50 persen artinya 15 ribu pengunjung, tapi per 30 menit sirlukasi pengunjung di dalam itu 2.354," ungkap dia.
Dia menambahkan, operasional yang belum dibuka itu bioskop dan wahana permainan anak.
Untuk tenant lainnya seluruhnya sudah dibuka, seperti toko emas, pakaian, elektronik, dan restoran.
"Untuk resto kapasitas dine in hanya 25 persen dan dibatasi waktu hanya 30 menit," imbuh dia.
Baca juga: SGC Cikarang Mulai Buka, Karyawati Toko Pakaian Bersyukur bisa Kerja Lagi Setelah 2 Bulan Dirumahkan