Niat dan Keutamaan Puasa Asyura dan Tasua, Dosa Setahun Lalu Dihapus? Ini Kata Syafiq Riza Basalamah
Bagaimana cara menghapus dosa kecil dan dosa besar? Apakah dengan cara puasa Asyura dan puasa Tasua? Ini penjelasan Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tak sedikit ummat muslim berkeinginan besar untuk mengapus dosa besar atau dosa kecil.
Beragam cara ummat muslim mendapatkan hidayah berupa ampunan dari Allah SWT untuk meringankan bahkan menghapus dosa besar dan dosa kecil.
Lalu bagaimana cara menghapus dosa kecil dan cara menghapus dosa besar?
Mengenai hal ini, Ustaz Syafiq Riza Basalamah memberikan penjelasan mengenai keutamaan puasa Asyura hingga keutamaan puasa Tasua.
Baca juga: Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Puasa Asyura 1442 H? Berikut Niat dan Keutamaannya
Baca juga: Jadwal Puasa Tasua dan Asyura Muharram 1443 Hijriah, Dilengkapi Niat dan Keutamaannya
Dipercaya, jika puasa Asyura dan puasa Tasua bisa mengapus dosa yang dilakukan setahun yang lalu.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan hal tersebut melalui akun Instagramnya @syafiqrizabasalamah_official dikutip Wartakotalive.com, Selasa (17/8/2021).
"YANG DIHAPUS SEMUA DOSA ATAU CUMA DOSA DOSA KECIL?
*). Makna hadis ini, puasa asyura akan menghapus dosa 1 tahun yang lalu bagi orang yang melakukan puasa ini, para ulama mengatakan, ”Maksudnya dosa-dosa yang terhapus itu adalah dosa kecil.”
*). Bila dia tidak memiliki dosa kecil, diharapkan puasa ini menjadi penyebab meringankan dosa besar yang dia lakukan.
Apabila tidak memiliki dosa besar, puasa ini akan menjadi penyebab naiknya derajat dia. (Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim, 8/51)
*). Jadi, pembaca sekalian yang dimuliakan Allah.. dosa yang terampuni dengan sebab puasa asyura dan amal sholih lainnya, hanya dosa kecil saja. Tidak berlaku untuk dosa besar.
*). Maka tidak benar beralasan dengan puasa asyura, untuk menghibur diri supaya merasa aman/legal melakukan dosa besar.
Karena dosa yang disinggung dalam hadis, yang terhapus dengan sebab puasa arafah, maksudnya adalah dosa kecil saja.
Dosa besar, hanya terampuni dengan bertaubat yang jujur kepada Allah, yakni memohon ampunan, penyesalan, serta tekad untuk tidak mengulangi.
*). Justru terus-menerus melakukan dosa, tanpa ada upaya bertaubat, adalah penyebab dosa itu semakin besar di sisi Allah.
Tidak ada situasi aman untuk orang-orang yang seperti ini anggapannya.
Bahkan dosa kecil saja, yang dilakukan terus-menerus, bisa menjadi dosa besar, apalagi dosa besar yang dilakukan secara kontinyu dan tidak ada rasa menyesal yang mendorongnya untuk bertaubat.
Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu berkata,
"Tidak ada dosa besar bila disertai istighfar. Dan tidak ada istilah dosa kecil jika dilakukan terus-menerus".
Sumber: konsultasisyariah.com
___________________
#syafiqrizabasalamah
#syafiqrizabasalamah_official
#ustadzsyafiqbasalamah
#ustadzsyafiq
#postersrb" tulis akun Instagram @syafiqrizabasalamah_official dikutip Wartakotalive.com.
Niat dan Keutamaan Puasa Asyura dan Puasa Tasua
Salah satu amalan di bulan Muharram dari nabi Muhammad SAW adalah menghidupkan puasa Sunnah. Puasa ini sangat dianjurkan.
Bulan Muharram merupakan bulan awal Tahun Hijriyah.
Puasa sunnah adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram.
Dinamai Muharram atau yang diharamkan sebab bulan ini di umat Islam dilarang melakukan peperangan, kezaliman dan perbuatan dosa.
Apalagi derajat puasa Muharram sama dengan puasa Ramadhan.
Hadist Abu Hurairah: Rasulullah seseorang mendatangi Rasulullah dan dia bertanya hai rasulullah setelah Ramadhan puasa di bulan apa yang lebih afdhal?
Lalu Nabi Muhammad SAW menjawab puasa di bulan Allah yaitu puasa yang kalian sebut di bulan Muharram (Hadits Ibnu Majah).
Lalu kapan puasa Tasua dan Puasa Asyura dilaksanakan?
Dari pelaksanaan puasa Asyura sebaiknya juga dilengkapi dengan Puasa Tasua dianjurkan berpuasa pada 9 dan 10 Muharram.
Hal ini dilakukan untuk menyelisihi orang Yahudi yang berpuasa pada 10 Muharam saja.
Niat Puasa Tasua (9 Muharram 1442 H)
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatit Tasu‘a lillahi ta‘ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT."
Niat puasa Asyura (10 Muharram 1442 H)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."
Bacaan niat puasa Tasua dan Asyura pada siang hari
Sebagaimana ibadah puasa sunah yang lainnya, niat puasa Tasu'a dan Asyura, juga bisa diucapkan ketika fajar sudah terbit atau ketika siang hari, sepanjang belum melakukan semua hal yang bisa membatalkan ibadah puasa.
Apabila niat puasa Tasua dan puasa Asyura dilakukan setelah terbitnya fajar, bacaannya adalah sebagai berikut.
a. Niat Puasa Tasua:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnatit Tasu‘a lillahi ta‘ala."
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Tasu’a pada hari ini karena Allah SWT.”
b. Niat Puasa Asyura:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latinnya: "Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala."
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura pada hari ini karena Allah SWT.”
Keutamaan
Meskipun hukum melalukan puasa Muharram adalah sunnah, namun banyak keutamaan melakukan puasa ini .
Nabi Muhammad SAW bersabda: bagi siapa yang melakukan puasa 10 Muharram maka mendapatkan pahala 10.000 malaikat, 10.000 orang yang haji dan umroh, dan 10000 orang yang mati syahid.
Keistimewaan puasa Asyura yang lainnya adalah menghapuskan dosa yang dilakukan selama 1 tahun kemarin.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: "Puasa Asyura sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang lalu" - HR muslim nomor 1975.
Sedangkan Puasa Tasua dalam hadis Rasulullah bersabda: kalau saja aku masih hidup sampai tahun depan niscaya aku akan puasa tasua 9 Muharram.
Namun belum sampai tahun depan nabi Muhammad sudah wafat.
سُئِلَ أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?” Beliau bersabda, “Shalat yang paling uatama setelah shalat fardhu adalah shalat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram.” (HR Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)
Puasa Asyura merupakan puasa yang istimewa bagi Rasulullah dan sangat diutamakan beliau.
Ibnu Abbas menerangkan, tidak ada puasa sunah yang lebih diutamakan Rasulullah melebihi puasa Asyura.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ . يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari Asyura dan bulan Ramadhan. (HR Bukhari)
Menghapus dosa setahun sebelumnya
Inilah keutamaan puasa Asyura yang paling populer.
Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura, beliau menjawab, “Dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.”
Dikutip dari laman almunawwar.net, doa berbuka puasa ada dua bacaan, dan bisa dipilih mana yang mudah untuk dihafalkan.
Berikut ini doa berbuka puasa beserta tulisan latin dan artinya:
Doa berbuka puasa 1
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."
Terjemahannya, "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih,"
Doa berbuka puasa 2
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
"Allahumma laka shumtu wa'ala rizqika afthortu dzahaba-dh-dhama'u wabtalatil 'uruqu wa tsabatal ujru insya-Allah ta'ala."
Terjemahannya, "Ya Allah, untuk-Mu lah aku berpuasa, atas rezeki-Mu lah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insya Allah,"
Itulah jadwal, keutamaan, dan niat puasa dan do’a berbuka puasa Ayyamul Bidh yang pada tanggal 13,14, dan 15 Syawal.
(Wartakotalive.com/CC)