Covid19

Ahok Sebut Usaha Sektor Non Formal Seperti Pedagang Kaki Lima Paling Terdampak Pandemi Virus Corona

Manten Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), membagikan tips agar usaha dapat bertahan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Editor: Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS/VINCENTIUS JYESTHA
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menghadiri acara 'Imlekan Bareng Banteng' yang digelar DPP PDIP, Jumat (12/2/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Manten Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), membagikan tips agar usaha dapat bertahan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Hal itu dikatakan Ahok saat menjadi pembicara dalam acara BTP Insights Business, Nationalism, dan Beyond, yang diselenggarakan Intiland.

Ahok mengatakan usaha yang paling terdampak adalah sektor non formal, seperti pedagang kaki lima.

"Yang paling repot, yang (ekonomi) bawah, yang jual makanan atau non formal. Kalau harian tidak punya duit pusing mereka," ujar Ahok dalam diskusi daring, Jumat (13/8/2021).

Ahok mencontohkan, temannya yang berdagang makanan di sekolah.

Ketika sekolah tutup, usahanya terganggu.

Hingga, melakukan penyesuaian di tengah pandemi, yakni menjual makanan secara daring atau di lingkungan sekitar.

Baca juga: Said Didu Bahas Fenomena Buzzer yang Bikin Gaduh Sosmed, Mulai Ada Sejak Jokowi-Ahok Maju Pilgub DKI

Baca juga: Keisengan Nicholas Sean Bikin Ahok BTP dan Puput Ketakutan Sampai Hal Lucu Terjadi

Baca juga: Jakarta Public Service Dukung Kejati DKI Jakarta Bongkar Korupsi di era Kepemimpinan Ahok

"Ketika Anda punya reputasi yang baik, Anda dicari orang juga. Kalau ternyata tidak dicari, saya sarankan ganti bisnis, mungkin makanannya kurang enak," tutur Ahok.

Menurut Ahok, seorang pedagang harus memiliki reputasi yang baik. Selain itu, memiliki inovasi-inovasi untuk melakukan penyesuaian atau untuk mengembangkan usaha yang digeluti.

"Tapi kalau ada reputasi baik, tapi tidak ada pembeli, berarti Anda harus cari bisnis yang lain," tuturnya.

Sedangkan, untuk usaha dengan level yang besar penting untuk mengatur cash flow dengan baik. Jika diharuskan, perusahaan bisa menjual asetnya.

"Memang sebagian aset harus dilepas. Mana biaya yang harus dipotong," tuturnya.

Ahok mencontohkan, jika perusahaan tersebut memiliki 10 jenis usaha, maka harus jeli memilih mana usaha yang merugi dan menguntungkan. Yang merugi bisa dihentikan. Lalu, fokus terhadap unit usaha yang masih bisa dipertahankan.

"Pengusaha sudah biasa. Kalau ada 10, terus 8 yang membebani, ya potong," ucap Ahok.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved