Banjir Jakarta

Cegah Banjir, Anies Targetkan Pengadaan Tanah untuk Normalisasi Sungai & Waduk Rampung Dalam 3 bulan

Cegah Banjir, Anies Targetkan Pengadaan Tanah untuk Normalisasi Sungai & Waduk Rampung Dalam 3 bulan. Berikut Alasannya

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWS/LUSIUS GENIK
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tidak semua pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet adalah warganya. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan pengadaan tanah untuk proyek normalisasi sungai dan naturalisasi waduk bisa rampung selama tiga bulan, dari Agustus-Oktober 2021 mendatang.

Hal itu tercantum dalam Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 49 tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah Tahun 2021-2022.

Dalam Ingub tersebut, Anies meminta kepada anak buahnya agar menyelesaikan pengadaan tanah untuk naturalisasi delapan waduk. Di antaranya Waduk Brigif, Lebak Bulus, Pondok Ranggon, Kebagusan, Marunda, Wirajasa, Cimanggis dan Kamal.

“Target waktu (pengerjaan) Agustus-Oktober 2021,” tulis Anies berdasarkan Ingub tersebut yang dikutip pada Senin (9/8/2/2021).

Baca juga: Tidak Kunjung Jera, Hotel G2 Kembali Tawarkan Belasan Terapis Siap Dibooking di Tengah Masa PPKM

Di sisi lain ada tujuh lokasi pengadaan tanah untuk normalisasi sungai.

Di antaranya Kali Ciliwung SPM 2020, Kali Ciliwung Kelurahan Cawang dan Rawajati (prioritas Kementerian PUPR), Kali Ciliwung Kelurahan Gedong (saringan sampah), Kali Sunter Cipinang Melayu, Cipinang Muara dan Jalan Ganceng.

Kemudian Kali Angke di Duri Kosambi, Rawa Buaya, Kedoya Utara dan Kembangan Utara. Selanjutnya, Kali Jatikramat Kelurahan Pondok Kelapa dan Kali Pesanggrahan Kelurahan Pondok Pinang.

Baca juga: Pencabutan Izin Hotel G2, Disparekraf DKI Jakarta Tunggu Hasil Penyelidikan Polisi

Untuk tenggat waktu yang diberikan tetap sama, yaitu dari Agustus-Oktober 2021. Penataan infrastruktur ini bersumber dari pinjaman pemerintah pusat melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Dana PEN juga digunakan untuk konstruksi pengendalian banjir terhadap sembilan polder, naturalisasi empat waduk, dan penataan dua sungai/drainase.

Rinciannya untuk sembilan polder adalah Polder Kelapa Gading, Pulomas, Sub Polder Marunda, Tipalaya Adyaksa, Muara Angke, Teluk Gong, Mangga Dua, Green Garden dan Kamal.

Baca juga: Hotel G2 Disidak Disparekraf DKI, Kasatpol PP Jaksel : Penyegelan Tunggu Instruksi Provinsi

Seluruh polder itu ditargetkan selesai pada Agustus 2022. Sementara untuk empat waduk yang dinaturalisasi adalah Waduk Brigif, Lebak Bulus, Pondok Ranggong dan Wirajasa yang ditargetkan rampung Oktober 2022.

“Beroperasinya drainase vertikal, pembangunan dengan skema PEN tahun 2021 terserap 100 persen pada Desember 2021,” jelas Anies.

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta mendapat pinjaman dana Rp 12,6 triliun dari pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) pada Juli 2020 lalu. Duit sebanyak itu digunakan untuk mendanai tujuh kegiatan dari tahun 2020 sampai 2022 mendatang.

Baca juga: Kasus Dugaan Prostitusi Hotel G2, Plt Wali Kota Jakarta Selatan: Tidak Kita Tolerir

Berdasarkan data yang diterima, 42 persen dana pinjaman atau Rp 5,297 triliun dialokasikan untuk kegiatan pengendalian banjir.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved