Kabar Atlet

Apriyani Rahayu Bukan Tipe Kacang Lupa Kulit, Selalu Ingat Saudara dan Teman saat Sudah Sukses

Apriyani Rahayu sukses meraih medali emas ganda putri bulutangkis bersama Greysia Polii di Olimpiade Tokyo 2020. 

Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Feryanto Hadi
Instagram
Apriyani Rahayu pebulutangkis putri kelahiran Kota Konawe, Sulawesi Tenggara 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Sebagai atlet bulu tangkis yang kaya akan prestasi, tentunya kantong Apriyani Rahayu kian menebal, baik dari bonus hasil juara, dari pemerintah, sponsor bahkan pengusaha.

Namun, meskipun merasakan hasil dari jerih payah sejak kecil, Apriyani enggan jemawa atau lupa diri.

Ia bahkan masih mengingat betul saudara, teman, hingga orang-orang yang berjasa dalam kariernya.

Atlet asal Konawe, Sulawesi Tenggara ini dikenal suka berbagi.

Hal ini diketahui dari Denir, tante Apriyani.

Baca juga: Apriyani Rahayu Tomboy dan Mandiri Sejak Kecil, Begini Cerita dari Tantenya

"Dia itu pribadinya berjiwa sosial sampai sekarang. Setiap dia pulang pasti mengabari dan mentraktir teman-temannya," ujar Denir kepada Warta Kota, Selasa (3/8/2021) kemarin di Cimanggis, Depok.

Bahkan, buah hati Denir pun selalu dibantu oleh Apriyani.

Denir mengaku, empat anaknya kerap disantuni Apriyani.

"Semenjak dia sukses, dia selalu menyantuni ke empat anak saya yang yatim. Alhamdulillah. Itu setiap tahun," tambahnya. 

Baca juga: Ini Kisah Apriyani Menempa Ilmu Bulutangkis di Konawe dan Sosok Pelatih yang Mengorbitkannya

Sosok pelatih yang besarkan nama Apriyani

Seperti diketahui, Apriyani Rahayu sukses meraih medali emas ganda putri bulutangkis bersama Greysia Polii di Olimpiade Tokyo 2020. 

Kesuksesan Apriyani adalah buah dari jalan panjang yang ia pilih sejak lama

Sejak kecil, Apriyani Rahayu telah menyukai olahraga bulu tangkis.

Saat dirinya berada di sekolah dasar, ia dimasukkan oleh orang tuanya di sebuah klub bulu tangkis bernama SKB atau dikenal dengan sanggar kegiatan belajar.

Saat itulah awal mulanya dirinya bertemu dengan M Akib Ras, seorang pengurus PBSI Konawe kala itu.

"Dari kecil Apriyani memang sudah kami didik dan latih bermain bulu tangkis. Karena kota disini tidak seluas kota-kota besar, jadi kami bisa dengan cepat saling mengenal. Saat itu Apriyani dibawa orang tuanya datang ke kami untuk latihan di SKB. Awal-awalnya disitu," buka M Akib kepada Warta Kota, Rabu (4/8/2021).

Baca juga: Selama Juli PPKM Darurat, Baikhati.id Terima Ribuan Permintaan Bantuan Sembako Setiap Hari

Seiring berjalannya waktu, di Konawe dibangun gedung olahraga bernama GOR Abunawas. Pihaknya pun berpindah ke GOR tersebut untuk latihan.

Di GOR itu, Apriyani dan anak-anak lainnya dicarikan pelatih yang bagus.

"Kami sewalah pelatih yang bagus namanya Syafiudin. Beliau sudah almarhum. Beliaulah pelatih pertama Apriyani dan kawan-kawan," tambah M Akib.

Lanjutnya, ia melihat permainan Apriyani tampak menonjol dan lebih maju.

Setiap event bulu tangkis yang ada di daerah Sulawesi Tenggara pun diikuti oleh mereka.

"Alhamdulillah, ada-ada saja kejuaraan yang bisa dia juarai. Itu masih usia SD, masuk ke kelompok umur," tambahnya.

M Akib lantas menjelaskan, awalnya pihaknya melihat Apriyani biasa-biasa saja.

Baca juga: Liga 1 2021 akan Digelar 20 Agustus, Liga 2 2021 Bakal Bergulir pada Pertengahan September Mendatang

Namun, seiring perkembangan cara waktu, Apriyani ternyata menyimpan sebuah potensi yang mesti dikembangkan.

"Puncaknya tahun 2010, kami sudah berpikir masa depan Apriyani. Kami dari PBSI Kabupaten Konawe, dan semua teman-teman mendukung. Sebelumnya, ada pekan olahraga di daerah Sulawesi Tenggara, dan Apriyani meraih medali emas tiga. Otomatis, dia yang terbaik di cabang bulu tangkis di Sulawesi Tenggara.  Untuk itu kami berpikir membawanya ke Jakarta. Saya menghubungi pak Yuslan di Jakarta. Tahun 2011 kami membawa Apriyani ke Jakarta dan dibawa ke Icuk Sugiarto," terang M Akib.

Diterima oleh Icuk Sugiarto di klub Pelita Bakrie, permainan Apriyani pun semakin berkembang. Meski akhirnya berpindah klub, namun Apriyani sukses masuk ke pelatnas PBSI dan semakin bersinar, dimana puncaknya yakni meraih medali emas Olimpiade di ganda putri, Senin (2/8/2021).

Berpasangan dengan Greysia Polii, keduanya mengkandaskan ganda putri China, Chen Qingchen- Jia Yifan di partai final dengan dua set langsung (21-19, 21-15). (m21)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved