Jonatan Christie Kalah Telak dari Shi Yu Qi, Joko Suprianto: Banyak yang Harus Dievaluasi

Menurut Joko, penampilan Jojo cenderung mengalami penurunan beberapa tahun terakhir. 

Editor: Murtopo
BWFBadminton.com
Jonatan Christie mendedikasikan kemenangannya dari Aram Mahmoud untuk almarhum Ivan kakak laki-lakinya yang wafat terkena virus Covid-19 Februari lalu. 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kekalahan pebulutangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie atas wakil China Shi Yu Qi di Olimpiade Tokyo 2020 mendapat perhatian dari salah satu legenda tunggal putra Indonesia, Joko Suprianto

Jojo, panggilan akrab Jonatan Christie, bisa disebut kalah telak dari Shi Yu Qi di babak 16 besar.

Berlaga di Musashino Forest Sport Plaza, Kamis 29 Juli 2021, Jojo harus kalah dua gim langsung dengan skor 11-21 dan 9-21.

Joko Suprianto berpendapat ada banyak hal yang harus dievaluasi dari performa kurang apik Jojo di Olimpiade Tokyo. 

"Kalau melihat penampilan secara keseluruhan, menurut saya cukup banyak yang harus dievaluasi," ucap Joko saat berbincang dengan Tribunnews.com via sambung telepon, Rabu (4/8/2021).

Baca juga: Tersingkir dari Olimpiade Tokyo, Jonatan Christie Kecewa dan Tidak Puas Dengan Penampilan Dirinya

Baca juga: Jonatan Christie Gagal Dampingi Anthony Ginting ke Perempat Final Olimpiade Tokyo

Menurut Joko, penampilan Jojo cenderung mengalami penurunan beberapa tahun terakhir. 

"Jonathan sendiri setelah penampilan baik dia di Asian Games 2018, penampilannya sekarang ini justru terus menurun. Baik itu di simulasi, di kejuaraan kemarin di Thailand, tidak menunjukkan bahwa dia itu naik (performanya)," ujar Joko.

"Hal itu patut kita pertanyakan, kenapa seperti itu," imbuh dia. 

Saat berlaga di Olimpiade Tokyo kemarin, Joko melihat bahwa Jojo bermain jauh dari performa terbaiknya. 

Jojo dinilai tampil kurang enerjik dan tidak powerful. 

Baca juga: Kalahkan Kevin Cordon, Anthony Sinisuka Ginting Persembahkan Medali Perunggu ke Masyarakat Indonesia

Kekalahan telak Jojo atas Shi Yu Qi, lanjut jawara IBF 1993 itu, benar-benar tidak pernah terbayangkan.

"Penampilan di olimpiade kemarin seperti kehilangan gerak yang biasanya enerjik. Power juga tidak keluar. Dia kan poinnya terpaut jauh, sampai kita semua tidak menyangka kalau hasilnya seperti itu," kata Joko.

"Kelihatan juga gairah mainnya itu kurang, tidak menemukan cara bermain seperti sebelum-sebelumnya." 

"Ada apa dengan Jojo kemarin, itu yang menjadi pertanyaan bagi pecinta bulutangkis. Kenapa seperti itu penampilannya, seperti seadanya gitu?," tanya Joko. 

Baca juga: Gregoria Menjadi Pemain Kedua yang Tumbang di Olimpiade, Jonatan Christie Hadapi Lawan Lama

Joko turut mempertanyakan mekanisme latihan dan persiapan Jojo jelang Olimpiade Tokyo 2020. 

Jojo yang tampil under perform, dinilai Joko kehilangan pola permainan saat melawan Shi Yu Qi.

"Apakah karena tekanan di Olimpiade Tokyo ini begitu berat? Seperti kehilangan pola main Jonathan kemarin itu."

"Ada apa? latihannya bagaimana? kok hasilnya seperti itu. Apakah dia di latihannya fisik tidak memenuhi target yang diinginkan oleh pelatih, apakah dalam mempersiapkan olimpiade ini ada kendala yang lain lagi?," Tanya Joko.

Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved