Olimpiade Tokyo 2020
Greysia Polii/Apriyani Rahayu Tidak Menyangka Mampu Persembahkan Medali Emas Olimpiade ke Indonesia
Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, raih medali emas usai mengalahkan pasangan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
Ucapan terima kasih dari Greysia disambut baik oleh Erick.
"Iya setelah tahun 2012 (Olimpiade London), saya minta Greysia untuk bangkit, karena masih ada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, dan Olimpiade Tokyo 2020," kata Erick.
Erick mengakui bahwa dirinya emosional menyaksikan kesuksesan Greysia/Apriyani di babak final ini, karena Erick menyaksikan Greysia sempat terpuruk di London (Olimpiade 2012).
Baca juga: Jaga Mental dan Siapkan Strategi Jadi Kunci Kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu atas Chen/Jia
Baca juga: Meraih Medali Emas, Greysia Polii/Apriyani Rahayu Berterima Kasih Atas Dukungan Masyarakat Indonesia
Baca juga: Greysia Polii/Apriyani Raih Emas, Jokowi: Kemenangan Ini Menjadi Kado Ulang Tahun Kemerdekaan RI
"Saat itu, dia sempat jatuh dan kita jaga terus untuk Olimpiade tahun berikutnya dan kin berhasil jadi juara di Olimpiade kali ini," ucap Erick.
Meski bangga, namun Erick mengingatkan kepada Greysia/Apriyani untuk menjaga terus performa, agar bisa memertahankan gelar juara di Olimpiade Paris 2024.
"Kita jaga terus untuk persiapan hadapi Olimpiade Paris 2024 di tiga tahun ke depan," terang Erick.
Greysia memang mengalami pengalaman tidak mengenakan saat didiskualifikasi di Olimpiade London 2012.
Lalu, Greysia nyaris pensiun usai gagal di Olimpiade Rio 2016.
Kini bersama pasangan mudanya, Apriyani, Greysia berhasil torehkan sejarah di Olimpiade Tokyo 2020.
Greysia/Apriyani berhasil melaju ke final Olimpiade Tokyo 2020 usai mengalahkan wakil Korea Selatan, So Hee-lee/Shin Seung-chan dengan skor 21-15 dan 21-11 pada 31 Juli 2021.
Greysia alami pengalaman pahit di Olimpiade London 2012 saat masih berpasangan dengan Meiliana Jauhari.
Greysia dan Meiliana didiskualifiasi, karena dianggap melanggar kode etik dengan sengaja mengalah di babak Grup C cabor bulu tangkis menghadapi wakil Korea Selatan, Ha Jung Eun/Kim Min Jung.
Greysia dan Meliliana disinyalir mengalah agar tidak bertemu dengan ganda putri asal China kala itu, Wang Xiaoli/Yu Yang di babak perempat final.
Mereka didiskualifikasi BWF dan tidak dapat melanjutkan perjuangan di Olimpiade London 2012.
Pengalaman pahit Greysia berlanjut di Olimpiade 2016.
Saat itu, Greysia berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari.
Awalnya, mereka sukses menjadi juara grup dan bertemu pasangan China, Yu Yang/Tang Yuanting, di babak perempat final.
Hasilnya Nitya/Greysia langsung kalah dua set dengan skor 11-21 dan 14-21.
Pasca Olimpiade 2016, Nitya mengalami cedera serius dan harus pensiun.
Hal itu ternyata juga memengaruhi Greysia Polii yang sempat berpikir untuk berhenti dari olahraga.
Pelatih Eng Hian dan keluarganya membujuk Greysia Polii agar terus bermain hingga muncul sosok Apriyani yang dipasangkan dengan Greysia.
"Pada 2017, saya di tim nasional dan ingin keluar ketika pasangan saya (Maheswari) cedera dan harus menjalani operasi. Tetapi pelatih berkata tunggu sebentar dan bantulah pemain muda untuk bersinar dan dia (Apriyani) datang," kata Greysia dikutip dari situs resmi BWF.
"Dia bangkit entah dari mana, pada 2017 ketika saya hendak pensiun usai Rio 2016. Saya tidak muda lagi, tapi akhirnya dia (Apriyani) bangkit, lama sekali menunggunya," ujar Greysia.
"Kemudian, kami memenangkan Korea Open dan Thailand. Saya seperti, Ya tuhan, saya hars berlari selama empat tahun lagi," ucap Greysia.
Greysia menjelaskan bahwa momen pahitnya di Olimpiade London 2012 membuatnya untuk tidak pernah berhenti bermimpi.
"Begitu banyak orang, bukan hanya saya yang telah melalui kesulitan dan momen tak terlupakan. Saya kira Olimpiade London mengajari saya untuk tidak pernah menyerah pada impian," jelas Greysia.
"Saya ingin bersungguh-sungguh setiap hari dalam hidup saya. Saya benar-benar menjalani hari demi hari, ini hanya bonus dari Tuhan bahwa saya bisa berada di sini dan di final Olimpiade Tokyo 2020," imbuh Greysia.
Berkat Dukungan Masyarakat
Usai melalui pengalungan medali emas dan sesi selebrasi, Greysia mengucapkan kata-kata menggembirakan.
"Untuk kalian....untuk kalian....," kata Greysia sambil menunjukkan medal emas.
Usai itu, Greysia/Apriyani menyapa keluarga, masyarakat Indonesia, dan atlet Indonesia secara virtual.
Sambil melambaikan tangan, Greysia/Apriyani berterima kasih atas dukungan dari seluruh rakyat Indonesia atas perjuangannya selama mengikuti Olimpiade Tokyo 2020.
Kemenangan hebat dari Greysia/Apriyani memang membahagiakan seluruh rakyat Indonesia.
Oleh karena itu, saat menuju layar virtual, mereka mendapat salam jabat tangan dari semua orang di venue.
Greysia berujar bahwa dia Apriyani sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia.
"Kami benar-benar bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia," ujar Greysia dalam wawancara di Indosiar TV.
"Walau kami jarang main media sosial (medsos), kami tahu bahwa seluruh rakyat Indonesia, mulai dari keluarga, pemerintah, presiden, petinggi-petinggi di Indonesia dan semuanya telah memberikan dukungan. Kami dapat ini (medali emas), berkat dukungan dari rakyat ndonesia," tutur Greysia.
Mental Anthony Sinisuka Ginting Sempat Drop Setelah Dikalahkan Chen Long di Fase Semifinal Olimpiade |
![]() |
---|
Menpora Zainudin Amali Minta Windy Cantika Bersiap Hadapi Olimpiade Paris 2024 dan Los Angeles 2028 |
![]() |
---|
Windy Cantika dan Pelatih Dirja Beberkan Kiat Jadi Lifter di Pelatnas |
![]() |
---|
Ini Atlet Peraih Medali Emas Terbanyak di Olimpiade Tokyo 2020 |
![]() |
---|
Menpora Zainudin Amali Menilai Perolehan Medali di Olimpiade 2020 Lebih Banyak dari Olimpiade 2016 |
![]() |
---|