Virus Corona Jabodetabek

Wagub DKI: Mari Patuh PPKM dan Protokol Kesehatan, Sudah Enggak Ada Pilihan Lain

Masyarakat dapat melapor kepada Puskesmas dan perangkat RT/RW, nantinya mereka akan didata dan bakal dibantu segala kebutuhannya.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Warta Kota/Joko Suprianto
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya terus meningkatkan pelayanan kesehatan, salah satunya penyediaan obat gratis bagi warga yang menjalani isolas mandiri. 

WARTAKOTALIVE, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya terus meningkatkan pelayanan kesehatan, salah satunya penyediaan obat gratis bagi warga yang menjalani isolas mandiri.

Masyarakat dapat melapor kepada Puskesmas dan perangkat RT/RW, nantinya mereka akan didata dan bakal dibantu segala kebutuhannya.

Meski begitu, kata dia, betapapun baik dan cepatnya layanan pemerintah pusat maupun daerah, tiada artinya jika tidak ada dukungan dari seluruh masyarakat.

Baca juga: Panglima TNI Targetkan 70 Persen Warga Jakarta Sudah Divaksin Covid-19 Sebelum 17 Agustus 2021

Dukungan yang dimaksud seperti mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 5M, dan tetap berada di rumah kecuali ada keperluan mendesak.

“Jadi masyarakat, mari kita patuh dan taat displin bertanggungjawab melaksanakan PPKM ini dan juga protokol kesehatan."

"Sudah enggak ada lagi pilihan, karena semua negara di dunia yang mencoba mengabaikan protokol kesehatan, kembali tinggi (kasus Covid-19),” ujarnya di Balai Kota DKI, Jumat (23/7/2021).

Baca juga: Kabur dari Lapas Abepura pada 8 Januari 2016, Teroris KKB Osimin Wenda Diciduk di Puncak Jaya Papua

Ariza meragukan data koalisi warga LaporCovid-19 tentang 1.214 warga Jakarta meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman).

Ariza menyebut, data yang disajikan itu merupakan hasil rekapitulasi sejak 1 Januari 2021.

“Terkait 1.200-an warga isoman (yang meninggal dunia), itu data yang diminta oleh LaporCovid-19, dan kami sudah menginventarisir itu sejak 1 Januari 2021."

Baca juga: LaporCovid-19: Rata-rata Pasien Isolasi Mandiri yang Wafat Keluarganya Juga Positif

"Namun demikian itu baru 40 persen yang terkonfirmasi,” tutur Ariza.

Ariza juga memperkirakan, angka kematian warganya tidak sampai 1.000 orang dalam waktu sebulan.

Namun demikian, pihaknya sedang mengonfirmasi kebenaran data tersebut.

“Kami sedang mengecek kembali data tersebut untuk memastikan apakah betul, tapi rasanya tidak mungkin sebesar itu,” cetus Ariza.

1.214 Warga Jakarta Meninggal Saat Jalani Isolasi Mandiri

Ribuan orang yang positif Covid-19 di DKI Jakarta, meninggal dunia di luar rumah sakit atau fasiliitas kesehatan.

Jumlah berdasarkan data LaporCovid-19 ini menjadi yang tertinggi dari provinsi lainnya.

Berdasarkan data LaporCovid-19 hingga 22 Juli 2021, sebanyak 1.214 orang meninggal dunia di luar rumah sakit, atau saat menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Meroket Jadi 180, Jawa Masih Membara

"Yang sudah di atas 1.000 itu lagi-lagi di DKI Jakarta, 5 kota sudah di atas 1.000."

"Sisanya masih terus berkembang dan kita masih mencari," kata Data Analyst LaporCovid19 Said Fariz Hibban, dalam konferensi pers daring di kanal YouTube LaporCovid19, Kamis (22/7/2021).

Rincian data korban per kota administrasi adalah, Jakarta Timur 403 orang, Jakarta Selatan 289 orang, Jakarta Utara 204 orang, Jakarta Pusat 162 orang, dan Jakarta Barat 156 orang.

Baca juga: Pemerintah Akhirnya Larang Tenaga Kerja Asing Masuk Indonesia, Diterapkan Mulai 23 Juli 2021

Sedangkan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI yang diperoleh LaporCovid-19, ada 1.161 orang meninggal dunia di luar rumah sakit atau fasilitas kesehatan.

Data Dinkes DKI ini merupakan rekap sejak awal Juni hingga 21 Juli 2021.

"Data ini baru saja saya dapatkan hari ini dari rekan di Dinkes DKI," ucap Said.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 22 Juli 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 770.487 (25.4%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 547.254 (18.0%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 338.712 (11.2%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 259.727 (8.6%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 101.556 (3.3%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 99.574 (3.3%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 97.980 (3.2%)

RIAU

Jumlah Kasus: 84.850 (2.8%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 74.268 (2.4%)

BALI

Jumlah Kasus: 65.257 (2.2%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 63.771 (2.1%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 48.240 (1.6%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 41.651 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 39.205 (1.3%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 39.173 (1.3%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 31.871 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 31.401 (1.0%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 29.943 (1.0%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 28.151 (0.9%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 24.302 (0.8%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 22.343 (0.7%)

ACEH

Jumlah Kasus: 21.166 (0.7%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 20.727 (0.7%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 17.940 (0.6%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 17.483 (0.6%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 17.365 (0.6%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 17.245 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 16.688 (0.6%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 14.631 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 14.444 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 12.671 (0.4%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 8.709 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 7.335 (0.2%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 7.083 (0.2%). (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved