Viral Medsos
STATUS Presiden Jokowi Dibully Netizen, TGB Jelaskan Arti MUAZIN dalam Salat Idul Adha Secara Fikih
Status Idul Adha Presiden Joko Widodo yang dibully netizen. TGB Zainul Majdi jelaskan arti muazin dalam Salat Id dari kitab Fikih.
* Muazin dalam Salat Idul Adha, ada atau tidak?
* Presiden Jokowi dibully setelah menulis kata Muazin saat Salat Id di Istana Bogor
* Arti Muazin dalam Salat Id menurut Kitab Al-Majmu ditulis Imam Nawawi RA
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Status Presiden Joko Widodo di media sosial di-bully sejumlah netizen (warganet).
Jokowi di-bully netizen setelah di akun instagramnya mengunggah foto salat Idul Adha di Istana Bogor dan menulis keterangan yang menyebut kata 'muazin'.
"Saya melaksanakan salat Iduladha pagi ini di halaman Istana Kepresidenan Bogor dengan jamaah terbatas. Yang bertindak sebagai muazin, imam, dan khatib adalah anggota Paspampres."
Demikian paragraf pertama dalam status akun instagram Jokowi yang dikelola Tim Komunikasi Digital Presiden dan di-publish dua hari lalu.
Baca juga: Kamrussamad Sebut Idul Adha, Momentum Pejabat Berkorban untuk Selamatkan Nyawa Rakyat
Baca juga: SnackVideo Bawa Muazin Muda Ini Tampil di Televisi Bareng Band Ternama
Berbagai komentar bermuncul dan sebagian di antaranya adalah 'membully' status Presiden Jokowi tersebut.
Pemilik akun @hannykristianto menulis komentar: Pak, مؤذن mu'aḏḏin.. adalah orang atau beberapa orang terpilih di masjid yang ditugaskan untuk mengumandangkan panggilan ibadah (Sholat), yaitu "Adzan" dan "Iqamah". Sholat ied ga pakai adzan maupun iqamah pak.
Komentar lainnya datang dari @deswarasetia: "Untuk kedepannya kalau shalat idul adha tidak perlu ada Muazin pak..."
@muhammad_ziaa: "Pak jangan lupa tulisannya direvisi, sejak kapan sholat ied ada mu'azinnya? "
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Nyaris Menghilang, Cuma Ada 2 di Papua
Ada juga yang menyindir, anam_adven22: "Sekalian sholat taubat pak".
Terkait banyaknya komentar bernada miring dan cenderung mem-bully tersebut, mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi memberikan penjelasan arti muazin.
TGB adalah Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) cabang Indonesia, Pimpinan Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah, dan Gubernur NTB 2008-2013, 2013-2018.
"Banyak komen terkait kata 'muazin' dalam postingan Pak Jokowi @jokowi di twitter. Tidak sedikit yang membully dan mentertawakan. Alasannya, tidak ada azan dalam shalat Id sehingga tidak perlu muazin," ujar TGB.
TGB sendiri mengaku mendapat banyak pertanyaan terkait 'muazin' dalam Salat Idul Adha tersebut.
Selama ini, Muazin hanya dikenal oleh sebagian masyarakat sebagai orang yang menyerukan azan menjelang salat lima waktu. Sementara Salat Idul Adha tidak didahului dengan azan dan qamat.
Dalam pandangan TBG, hal itu adalah masalah fikih, sehingga ia mesti mengutip tulisan ulama fikih, yaitu Imam Nawawi RA dalam Kitab Al-Majmu, salah satu kitab babon dalam fikih Syafii.
'Imam Syafii dan Ashab (para tokoh utama Mazhab Syafii) mensunnahkan ucapan : Ash-shalatu jamiah (saat shalat id), berdasarkan qiyas dengan shalat gerhana. Imam Syafii mengatakan dalam bukunya Al-Umm, "Aku suka apabila Imam memerintahkan Muazin untuk menyerukan di shalat Id dan shalat lain yang dilaksanakan secara berkumpul, "Ash-Shalatu jamiah'..."
Demikian tulis TGB dalam akun instagramnya.
Dengan mengacu pada pandangan UImam Nawawi tersebut, istilah Muazin juga dipakai dalam salat Id (Idul Adha).
Hanya saja yang diserukan bukan azan yang biasa, namun ucapan "Ash-Shalatu jamiah".
"Dan inilah yang diamalkan selama ini," kata TGB Zainul Majdi.
Simak penjelasannya berikut ini.
@tuangurubajang:
•
Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuhu.
•
Banyak komen terkait kata 'muazin' dalam postingan Pak Jokowi @jokowi di twitter. Tidak sedikit yang membully dan mentertawakan. Alasannya, tidak ada azan dalam shalat Id sehingga tidak perlu muazin.
•
Banyak pertanyaan terkait ini kepada saya melalui pesan pendek dan watsap. Karena ini masalah fikih, saya kutipkan saja tulisan Imam Nawawi RA dalam Al-Majmu, salah satu kitab babon dalam fikih Syafii.
•
'Imam Syafii dan Ashab (para tokoh utama Mazhab Syafii) mensunnahkan ucapan : Ash-shalatu jamiah (saat shalat id), berdasarkan qiyas dengan shalat gerhana. Imam Syafii mengatakan dalam bukunya Al-Umm, "Aku suka apabila Imam memerintahkan Muazin untuk menyerukan di shalat Id dan shalat lain yang dilaksanakan secara berkumpul, "Ash-Shalatu jamiah'...
•
Jadi istilah Muazin juga dipakai dalam shalat Id, hanya saja yang diserukan bukan azan yang biasa namun ucapan "Ash-Shalatu jamiah".
Dan inilah yang diamalkan selama ini.
•
Pesan saya untuk diri saya dan kita semua, mari beragama dengan kejernihan dan kerendahan hati, jauhkan diri dari sifat gampang menyalahkan apalagi menghina orang lain. Siapapun itu.
Apalagi kalau kita sendiri ternyata masih fakir ilmu.2 jam
Status Jokowi yang Di-bully
@jokowi: Saya melaksanakan salat Iduladha pagi ini di halaman Istana Kepresidenan Bogor dengan jamaah terbatas. Yang bertindak sebagai muazin, imam, dan khatib adalah anggota Paspampres.
Kendati terbatas, salat berjamaah berlangsung lancar. Seperti kata sang khatib, “semua cobaan dapat kita lalui dengan baik manakala dihadapi dengan sabar.
Sabar berkorban menjalankan ajaran Islam dan melepaskan egoisme untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.”