Berita Tangerang

Mendadak Jembatan Merah Kali Cisadane Tangerang Dipadati Warga, Ada Orang Terjun Bebas ke Sungai

Petugas gabungan langsung mendatangi Jembatan Merah Kali Cisadane lantaran adanya seseorang terjun bebas ke sungai.

Editor: PanjiBaskhara
Tribun Jateng
Ilustrasi: Seseorang terjun bebas dari Jembatan Merah Kali Cisadane, Kota Tangerang, pada Rabu (21/7/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Mendadak Jembatan Merah Kali Cisadane, Kota Tangerang dipadati warga, Rabu (21/7/2021).

Diketahui, warga di Jembatan Merah Kali Cisadane menyaksikan adanya seseorang terjun bebas ke sungai saat itu.

Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, petugas gabungan langsung mendatangi Jembatan Merah Kali Cisadane itu.

Petugas di Jembatan Merah Kali Cisadane mulai dari aparat kepolisian hingga personel dari BPBD Kota Tangerang.

Baca juga: Warga Kota Tangerang Dihebohkan Oleh Seseorang yang Terjun dari Jembatan Merah Cisadane

Baca juga: Terjun Bebas dari Lantai 2 Tempat Dirinya Isolasi Mandiri, Kondisi Pekerja di Jababeka Bekasi Kritis

Baca juga: Seorang Pria Terjun dari Lantai 26 Apartemen di Kebon Jeruk Gara-gara Dililit Utang

Para petugas di Jembatan Merah Kali Cisadane saat itu melakukan pencarian terhadap orang yang terjun bebas ini.

Proses pencarian dilakukan petugas di sungai Jembatan Merah Kali Cisadane, ditonton oleh sejumlah masyarakat.

"Masih dalam pencarian," ujarnya Kasubag Humas Polrestro Tangerang, Kompol Abdul Rachim kepada Warta Kota.

Warga menyebut bahwa orang tersebut meninggalkan sepeda motornya.

Kemudian loncat dari Jembatan Merah ke Kali Cisadane.

"Sedang ditunggu munculnya sementara identitas belum diketahui," ucapnya.

Hingga kini petugas masih berjibaku melakukan proses evakuasi.

Selain itu belum diketahui juga motif yang dilakukan oleh korban.

Warga Kota Tangerang dihebohkan oleh seorang pengendara motor yang lompat dari Jembatan Merah Cisadane, Rabu (21/7/2021).
Warga Kota Tangerang dihebohkan oleh seorang pengendara motor yang lompat dari Jembatan Merah Cisadane, Rabu (21/7/2021). (Warta Kota/Andika Panduwinata)

Pasien Isoman di Bekasi Terjun Bebas dari Lantai Dua

Seorang pekerja sedang isolasi mandiri (isoman) melakukan percobaan bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 2 tempat isolasi di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (9/7/2021).

Pria itu diduga melompat karena frustasi atau stres dinyatakan terpapar virus Covid-19.

Kapolsek Cikarang Utara Kompol Mustakim, membenarkan adanya kejadian tersebut.

Dijelaskanya, pria berinisal DY (45) melompat dari Gudang PT Borobudur Agung Perkasa di Jababeka I, Cikarang tempatnya sehari-hari tinggal.

"Iya benar, kejadiannya tadi pukul 10.15 WIB," kata Mustakim, pada Jumat (9/7/2021).

Menurut keterangan saksi mendengar pecahan kaca dan melihat korban sudah tergeletak, kondisi korban dalam keadaan hidup sempat meminta air minum.

Kemudian korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi.

"Saat ini korban dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan instensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi," jelasnya.

Mustakim mengungkapkan dari sejumlah keterangan, pria itu nekat lompat dari lantai 2 diduga mengalami stres lantaran dinyatakan positif Virus Covid-19, pada 7 Juli 2021.

Korban yang sehari-harinya tinggal di gudang itu harus melakukan isolasi mandiri di lokasi tersebut.

"Dari hasil PCR yang keluar pada tangal 7 Juli 2021 korban di nyatakan posistif Covid-19."

"Diminta isoman atas saran teman korban usai ke klinik untuk dicek karena kondisinya sakit dan di sana dites hasilnya positif," ungkap dia.

Mustakim menambahkan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan melakukan penyelidikan kasus tersebut.

Dia juga  berkoordinasi dengan Puskesmas dan pihak Kecamatan agar lebih ditingkatkan pengawasan terhadap warga yang sedang isoman.

Pria Melompat dari Lantai 26 Apartemen di Jakbar

Seorang pria melompat dari lantai 26 apartemen di Jalan Pilar Mas, Kelurahan Kedoya Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Kronologi pria loncat dari lantai 26 apartemen di Kebon Jeruk dijelaskan Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Robinson Manurung.

Menurut Kompol Robinson Manurung, awalnya tidak ada yang sadar korban HR (40) meloncat dari lantai 26 unit apartemennya sendiri di Kedoya Selatan.

Di dalam unit apartemen tersebut, hanya ada teman wanita korban.

Namun Manurung enggan menjelaskan status teman korban yang berada di unit apartemen tersebut.

"Namun temannya itu tengah berada di kamar mandi. Saat keluar, temannya itu tidak mendapati korban di unit tersebut."

"Lalu temannya lihat keluar ada ramai-ramai dan menduga korban lompat dari situ," bebernya dikonfirmasi Rabu (2/6/2021).

Kemudian teman korban memeriksa lokasi keramaian.

Saat diperiksa, benar saja HR sudah ditemukan tewas di halaman apartemen.

Sehingga kata Manurung, diduga korban sengaja melompat dari lantai 26 apartemen.

Terlilit Utang

Terlebih, pihak kepolisian mendapatkan data bahwa korban tengah tertimpa masalah.

Korban terlilit utang terkait mobil senilai Rp 150 juta.

Sampai saat ini kata Manurung, pihaknya masih mendalami keterangan saksi-saksi yang terkait insiden tersebut.

"Dugaan utang masih kami prediksi. Jadi masih kami dalami," bebernya.

Sebelumnya seorang pria inisial HR (40) nekat lompat dari lantai 26 sebuah apartemen di Jalan Pilar Mas.

Pria yang bekerja di media itu diduga nekat melompat karena terlilit utang.

Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Pradita mengatakan peristiwa itu terjadi Rabu (2/6/2021) pukul 11.00 WIB.

"Diduga bunuh diri karena terlilit utang. Tapi masih kami selidiki," bebernya dikonfirmasi Rabu sore.

Pradita mengatakan bahwa korban tewas di lokasi karena peristiwa tersebut. 

Hal itu lantaran tubuh korban hancur akibat insiden itu.

Jenazah pria itupun langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Pihak polisi masih menyelidiki lebih dalam penyebab dan identitas korban.

Remaja Lompat dari Lantai 5 Apartemen Kalibata City

Terungkap soal motif remaja lompat dari lantai 5 Apartemen Kalibata City.

Motif remaja terjun bebas dari lantai 5 Apartemen Kalibata City diungkap Kapolsek Pancoran Kompol Rudiyanto.

Diketahui, remaja laki-laki berinisial D (18) melompat dari lantai 5 dari Tower Ebobi Apartemen Kalibata City pada Senin (31/5/2021), 22.00 WIB.

Kejadian ini pun membuat warga penguhuni apartemen yang berlokasi di Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.

"Motif korban loncat dari Tower Ebobi lantai 5 AU dikarenakan kesal masalah pribadi dan karena tekanan dimarahi oleh atasanya dan teman kerjanya," kata Rudiyanto saat dikonfirmasi, Selasa (1/6/2021).

Kejadian ini bermula, ketika rekan D bernama Lelah Sari merasa kesal setelah melihat kamarnya dalam kondisi berantakan sekitar pukul 21.00 WIB.

Ia mencurigai D sebagai orang yang membuat kamarnya berantakan.

Sebab, D diketahui sering berkunjung ke kamarnya dan memakai barang milik Lelah Sari.

Ia pun turun ke kedai kopi tempat D bekerja.

Lelah Sari bertanya perihal kamarnya yang berantakan.

"Pada pukul 21.30, Lelah Sari menanyakan kamar yang berantakan, kemudian terjadilah pertengkaran dengan korban," ungkap Rudiyanto.

Setelahnya, lanjut Rudiyanto, D naik ke lantai 5 tanpa sepengetahuan atasannya bernama Yuliana Fajar.

D pun dimarahi atasannya tersebut.

"Kemudian Yuliana menghampiri dan memarahi korban. Korban reflek loncat dari Lantai 5, kemudian jatuh ke balkon lantai 1 Tower Eboni," ujar dia.

Korban pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Budi Asih menggunakan ambulans.

Kronologis

Berdasarkan video yang diterima TribunJakarta.com, remaja tersebut terlihat berdiri di pinggir jendela.

Sementara orang-orang yang berada di bawah sudah ramai melihat aksi remaja itu.

Tak lama kemudian, remaja tersebut melompat dari lantai 5 dan membuat orang-orang di sekitarnya bertetiak histeris.

Namun, Rudiyanto memastikan korban selamat dan sedang mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

"Sampai saat ini korban masih di UGD RS Budi Asih dan sudah sempat sadarkan diri," ujar dia.

Calon Pengantin Bunuh Diri dari Lantai 7 Hotel

Viral video pengantin pria bunuh diri jelang pernikahannya di Manado, Sulawesi Selatan. 

Seorang calon pengantin pria tewas setelah jatuh dari lantai tujuh hotel berbintang di Manado, Sulawesi Utara pada Jumat (28/5/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Pria bernama Gerald Suatan (30) itu masih memakai baju pengantin saat jatuh dari atas gedung hotel.

Terkait kasus itu, Polresta Manado membeberkan hasil penyelidikan sementara kasus dugaan bunuh diri itu.

Kompol Thommy Aruan, Kabag Ops Polresta Manado mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 Wita.

"Ada laporan masuk, ada pria jatuh dari lantai atas hotel. Tim kami ke TKP, korban ditemukan sudah tak bernyawa," ujar Aruan, Sabtu (29/05/2021).

Polisi telah melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi.

"Hasil penyelidikan sementara seperti itu. Loncat dari lantai atas. Motifnya sedang ditelusuri," katanya.

Lebih lanjut ia bilang, keluarga korban menolak otopsi terhadap jenazah Gerald.

"Korban sudah dibawa pulang. Beberapa jam setelah kejadian. Memang sempat dibawa ke Siloam (RS)," jelasnya.

Selanjutnya, polisi akan memeriksa saksi-saksi dari keluarga korban dan pihak hotel.

"Setelah acara pemakaman, kita hormati keluarga yang berkabung. Kita akan mintai keterangan untuk menggali lagi," jelasnya.

"Untuk pihak hotel juga kami akan mintai keterangan. Saat ini TKP juga masih dalam penanganan," tambah Aruan.

Keluarga Beber Dugaan Kematian Gerald

Ditemui di rumah duka di Desa Tateli 3, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulut, Sabtu (29/5/2021) siang, Jack yang mewakili pihak keluarga membeberkan dugaan baru kematian Gerald.

Jack menduga ia kelelahan kemudian jatuh.

"Adiknya yang sudah kelas 6 SD menyebut ia jatuh bukan melompat. Cukup mengerti untuk membedakan jatuh dan melompat. Jadi dugaan kami jangan jangan ia hanya jatuh," katanya.

Sebut dia, Gerald adalah anak yang bermental baja. Sejak kecil ia sudah biasa bekerja keras.

"Waktu kecil ia jualan kue, kemudian sekolah pelayaran dan bekerja di kapal tengker. Kerja di kapal tengker butuh ketegaran hati," katanya.

Jumat siang, jelang peristiwa nahas itu, Gerald terlihat enjoy.

Hal itu disaksikan teman temannya. "Jadi kami masih tidak terima dan belum mengerti kejadian ini," kata dia.

Mengenai isu yang menyebar di medsos soal masalah keterlambatan kehadiran keluarga ditepisnya.

Menurut dia, itu masalah lumrah dan terlalu sepele untuk Gerald yang bermental baja.

"Jika ia ada masalah pasti curhat ke saya," katanya.

Jack mengaku sudah dianggap ayah oleh Gerald. Di Facebook, Gerald mencantumkan Jack sebagai ayahnya.

"Ia sangat dekat," kata dia. 

Dikenal sebagai aktivis yang berani, Jack jadi melankolis saat menceritakan kisah Gerald.

Airmatanya berkali kali menetes. 

Rangga Raintung adik dari Gerald Suatan, calon pengantin yang tewas setelah meloncat dari kamar lantai tujuh sebuah hotel di Manado, Jumat (28/5/2021) mengaku tak akan melupakan pesan terakhir kakaknya.

"Terakhir ia katakan, nanti bafoto di Rumah Alam," bebernya.

Jumat siang sebelum agenda pemberkatan, ia bercerita, Gerald minta ia dan adiknya segera ke hotel.

Ia pun bergegas.

"Sesampai di sana Gerald mengaku lupa menyuruh mereka memakai jas putih" kata dia.

Rangga terlihat begitu sedih. Berulangkali ia menangis di depan jasad kakaknya.

Sebutnya, Gerald adalah kakak yang baik.

"Dirinya selalu memberi uang kepada kami, saya tak akan melupakannya," kata dia.

Dikatakannya sang kakak akan dimakamkan Minggu di pekuburan Tateli.

(Wartakotalive.com//DIK/MAZ/M24/Tribunnews.com/Kompas TV/TribunManado.co.id)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved