CPNS 2021
Sering Jadi Soal SKD CPNS, Ini Nama Tokoh-Tokoh Budi Utomo dan Sejarahnya
Sering Jadi Soal SKD CPNS, Ini Nama Tokoh-Tokoh Budi Utomo dan Sejarahnya. Simak selengkapnya di dalam berita ini.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Nama tokoh-tokoh dan dinamika Budi Utomo kerap menjadi pertanyaan di TWK SKD CPNS dari tahun ke tahun.
Oleh karena itu para pelamar CPNS 2021 sebaiknya membaca cukup banyak menyangkut sejarah Budi Utomo.
Nah, mari kita simak rangkuman lengkap tentang Budi Utomo termasuk tokoh-tokohnya.
Budi Utomo adalah Organisasi Pemuda yang didirikan oleh Dr. Soetomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908.
Baca juga: Selama PKM Darurat, Pelatih Tinju PON DKI Jakarta Hugo Gosseling Enggan Gegabah Lakukan Uji Coba
Sementara itu, dikutip dari kompas.id, pendiri Budi Utomo sebenarya ada sembilan orang, yakni R. Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Soeradji Tirtonegoro, Gondo Soewarno, Soelaiman, Angka Prodjosudirjo, M.Soewarno, Moehammad Soleh, dan RM Goembrek.
Pada sepuluh tahun pertama, Budi Utomo mengalami beberapa kali pergantian pemimpin organisasi.
Kebanyakan para pemimpin berasal dari kalangan "priayi" atau para bangsawan dari kalangan keraton, seperti Raden Adipati Tirtokoesoemo, mantan Bupati Karanganyar, dan Pangeran Ario Noto Dirodjo dari Keraton Pakualaman.
Budi Utomo makin berkembang ketika diketuai oleh Pangeran Noto Dirodjo dari Keraton Pakualaman.
Kongres Pertama Budi Utomo digelar di Yogyakarta pada 3 - 5 Oktober 1908.
Baca juga: Di Masa Pandemi Program Chat, Shop, Eat Jadi Solusi Belanja Aman di Central Park dan Neo Soho Mall
Saat kongres pertama, Budi Utomo sudah memiliki 7 cabang di beberapa kota, yakni Batavia, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Ponorogo
Diselenggarakan di Jogjakarta sebagai bentuk penghargaan kepada Pangeran Noto Dirodjo.
Di Kongres pertama ini banyak sekali aspiran dan masukan tentang pendidikan dan bagaimana kebutuhan untuk mengembangkan pendidikan.
Selain itu kongres pertama juga menghasilkan kepengurusan baru.
RAA Tirtokoesoemo dipilih sebagai Ketua.
Dokter Wahidin Sudirohusodo dipilih sebagai Wakil Ketua.
M Ng Dwidjoseoko dipilih sebagai Sekretaris I.
Sedangkan Sekretaris II adalah R Sosrosoegondo.
Baca juga: Ferry Irawan Sedang Sakit dan Butuh Bantuan Biaya, Anggi Novita: Dia Sakit Kalau Nggak Ada Duit
Bendahara adalah RMP Gondo Atmodjo.
Berikutnya Komisaris terdiri dari tiga orang, yakni Dokter Cipto Mangunkusumo, R Djajasoebrata, dan RMP Sorjodipoetro.
Sehingga sebenarnya pada kongres pertama ini merombak kepengurusan dari tadinya dipegang mahasiswa STOVIA menjadi dipegang orang-orang yang lebih berpengalaman.
Sebab, pedoman yang dianut saat itu adalah Pemuda-pemuda jadi motor dan orang-orang tua jadi sopir, supaya kapal tak hancur kena karang dan selamat sampai ke pelabuhan.
Berikutnya, kongres pertama juga berhasil menggariskan tujuan Budi Utomo, yaknimengusahakan kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, dan peternakan, perdagangan, teknik, industri, dan kebudayaan.
Program Budi Utomo yang dirumuskan, antara lain :
1. Perbaikan kondisi materiil
2. Himbauan untuk hidup lebih sederhana untuk masyarakat lapisan atas
3. Pengembangan golongan menengah melalui kapitalisme
4. Pengembangan industri pribumi dan pertanian untuk pasar nasional dan internasional
5. Pembelajaran mengenai tanah-tanah jajahan lain selain Hindia Belanda.
6. Pembukaan sekolah dagang
7. Penyempurnaan sekolah pendidikan guru
8. Sekolah pertanian
9. OSVIA
10. Mempertahankan kualitas STOVIA
11. Perubahan kurikulum pada sekolah-sekolah tertentu
Sedangkan tujuan pendidikan digalakkan agar makin banyak anak-anak pribumi masuk ke sekolah dasar eropa dan menguasai bahasa belanda.
Sebab sampai 1909, orang-orang yang berbahasa Belanda hanyalah keluarga Bupati.