Virus Corona
Darurat Pandemi Covid-19, Arief Poyuono: Kalau Wiranto Masih Jadi Menkopolhukam Enggak Kayak Gini
Menurutnya, Wiranto mampu dan punya pengalaman mengendalikan situasi darurat di Indonesia.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Mantan politikus Partai Gerindra Arief Poyuono menyarankan Presiden Joko Widodo meminta masukan dari Wiranto, dalam menangani krisis multidimensi akibat pandemi Covid-19.
Wiranto kini menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Presiden.
"Kalau Pak Wiranto masih jadi Menkopolhukam, situasinya enggak kayak seperti ini."
Baca juga: Edhy Prabowo: Kalau Ada yang Bilang Saya Orang yang diambil Prabowo dari Comberan, Itu Benar
"Beliau sudah teruji di segala medan politik darurat, ekonomi darurat, dan situasi negara darurat," kata Arief kepada wartawan, Senin (12/7/2021).
Menurutnya, Wiranto mampu dan punya pengalaman mengendalikan situasi darurat di Indonesia.
Hal itu bisa dilihat dari rekam jejaknya sebelum Menkopolhukam, di antaranya Menhankam dan Panglima ABRI.
Baca juga: 1,47 Juta Nakes Indonesia Bakal Dapat Suntikan Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga, Pakai Moderna
"Leadership dan strategi taktiknya beliau itu dibutuhkan untuk memberikan jalan keluar pemerintahan Jokowi keluar dari situasi darurat."
"Beliau jenderal lapangan yang mumpuni untuk bisa mengendalikan situasi darurat seperti saat ini."
"Maka itu, Jokowi harus panggil Wiranto dan meminta masukan darinya untuk mengatasi situasi darurat pandemi ini, yang bisa berimbas pada darurat sosial dan ekonomi nasional," usulnya.
Baca juga: Keberatan Dituntut 5 Tahun Penjara, Edhy Prabowo: Saya Masih Memiliki Istri Salihah dan Tiga Anak
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 376.015 orang per 11 Juli 2021.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 11 Juli 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus : 662.442 (25.9%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus : 452.007 (17.9%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus : 291.553 (11.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus : 194.361 (7.7%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus : 85.948 (3.4%)
RIAU
Jumlah Kasus : 76.293 (3.0%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus : 76.263 (3.0%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus : 68.329 (2.7%)
BANTEN
Jumlah Kasus : 62.937 (2.5%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus : 56.866 (2.3%)
BALI
Jumlah Kasus : 55.318 (2.2%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus : 38.602 (1.5%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus : 37.498 (1.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus : 31.958 (1.3%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus : 31.769 (1.2%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus : 28.301 (1.1%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus : 25.040 (1.0%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus : 23.773 (0.9%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus : 23.760 (0.9%)
PAPUA
Jumlah Kasus : 21.665 (0.9%)
ACEH
Jumlah Kasus : 20.340 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus : 17.784 (0.7%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus : 17.350 (0.7%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus : 14.988 (0.6%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus : 14.809 (0.6%)
JAMBI
Jumlah Kasus : 14.216 (0.6%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus : 14.183 (0.5%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus : 13.476 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus : 12.800 (0.5%)
BENGKULU
Jumlah Kasus : 12.044 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus : 11.003 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus : 6.944 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus : 6.394 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus : 6.189 (0.3%). (Reza Deni)