Idul Adha

Bulan Dzulhijjah di 10 Hari Pertama Perbanyak Takbir Mutlak dan Takbir Muqoyyad, Ini Bedanya

Waktunya meraih pahala di awal 10 hari bulan Dzulhijjah, salah satunya dengan mengucapkan takbir. 

dok prmn
Ilustrasi - Perbanyak ucapan takbir di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -  Waktunya meraih pahala di awal 10 hari bulan Dzulhijjah, salah satunya dengan mengucapkan takbir. 

Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan terkait  takbir Idul Adha 1442 H.

Diketahui, takbiran jelang Idul Adha atau takbiran 10 hari pertama Dzulhijjah tersebut adalah  takbir mutlak dan takbir muqoyyad.

Dikatakan Ustaz Syafiq Basalamah, bacaan takbir mutlak dan bacaan takbir muqoyyad tersebut bisa dibaca oleh ummat muslim pada 10 hari pertama Dzulhijjah atau menjelang Hari Raya Idul Adha.

"TAKBIRANNYA ADA 2 MACAM. APA SAJA ITU?

1. Takbiran yang tidak terikat waktu (takbiran mutlak)⁣⁣
ㅤ⁣⁣
Takbiran yang tidak terikat waktu adalah takbiran yang dilakukan kapan saja, dimana saja, selama masih dalam rentang waktu yang dibolehkan.⁣⁣
ㅤ⁣⁣
Takbir mutlak menjelang idul Adha dimulai sejak tanggal 1 Dzulhijjah sampai waktu asar pada tanggal 13 Dzulhijjah.

Selama tanggal 1 – 13 Dzulhijjah, kaum muslimin disyariatkan memperbanyak ucapan takbir di mana saja, kapan saja dan dalam kondisi apa saja.

Boleh sambil berjalan, di kendaraan, bekerja, berdiri, duduk, ataupun berbaring. demikian pula, takbiran ini bisa dilakukan di rumah, jalan, kantor, sawah, pasar, lapangan, masjid, dst.

Baca juga: Ustadz Khalid Basalamah Ajarkan untuk Perbanyak Dzikir ini di 10 Hari Pertama Dzulhijjah

2. Takbiran yang terikat waktu (takbiran muqoyyad)⁣⁣
ㅤ⁣⁣
Takbiran yang terikat waktu adalah takbiran yang dilaksanakan setiap selesai melaksanakan shalat wajib.

Takbiran ini dimulai sejak setelah shalat subuh tanggal 9 Dzulhijjah sampai setelah shalat Asar tanggal 13 Dzulhijjah.

- Lafadz Takbir (mutlaq/muqoyyad)⁣⁣
ㅤ⁣⁣
Tidak terdapat riwayat lafadz takbir tertentu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Hanya saja ada beberapa riwayat dari beberapa sahabat yang mencontohkan lafadz takbir. Diantara riwayat tersebut adalah:⁣⁣
ㅤ⁣⁣
Takbir Ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Riwayat dari beliau ada 2 lafadz takbir:⁣⁣
ㅤ⁣⁣
أ‌- اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ⁣⁣
⁣⁣
Keterangan:⁣⁣

Lafadz: “Allahu Akbar” pada takbir Ibn Mas’ud boleh dibaca dua kali atau tiga kali⁣⁣
ㅤ⁣⁣
Sumber : muslim.or.id ⁣

#syafiqrizabasalamah #syafiqrizabasalamah_official #ustadzsyafiqbasalamah #ustadzsyafiq #postersrb," tulis akun Instgaram @syafiqrizabasalamah_official dikutip Wartakotalive.com, Senin (27/7/2020).

Doa yang Mulai Dilupakan

Ustaz Syafiq Riza Basalamah atau Syafiq Basalamah mengungkap sebuah doa yang mulai dilupakan.

Mengenai doa yang mulai dilupakan tersebut, diungkap Ustaz Syafiq Basalamah di akun Instagram resminya di @syafiqrizabasalamah_official.

Dikutip Wartakotalive.com, Senin (27/7/2020), diketahui doa tersebut sering diamalkan dan kini mulai dilupakan.

"DIAWAL WABAH DO'A INI SERING DI AMALKAN, TAPI SEKARANG BANYAK YANG MULAI LUPA⁣

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
ALLAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA⁣⁣⁣
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu⁣⁣⁣
⁣⁣ ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُوْنِ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
MINAL BARASHI WAL JUNUUNI⁣⁣⁣
Dari penyakit belang dan gila⁣⁣⁣
⁣⁣ ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
WAL JUDZAAMI WA MIN SAYYI-IL ASQOOMI⁣⁣⁣
Dan kusta, dan dari segala penyakit yang buruk/mengerikan lainnya⁣⁣⁣
⁣⁣ ⁣⁣⁣
Artinya:⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, kusta, dan dari segala penyakit yang buruk/mengerikan lainnya.”⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
(HR. Abu Dawud 1554)⁣⁣⁣

___________________⁣
#syafiqrizabasalamah #syafiqrizabasalamah_official #ustadzsyafiqbasalamah #ustadzsyafiq #postersrb," tulis akun Instagram syafiqrizabasalamah_official.

Pada 10 hari pertama di bulan haji ini, Allah SWT telah memberikan keistimewaan padanya.

Hari-hari istimewa itu disebut dengan Al Ayyam Al Maklumat (hari-hari yang telah diketahui).

Baca juga: Jelang Idul Adha, Ini Jadwal Puasa Sunnah, Mulai Puasa Dzulhijjah, Arafah, hingga Tarwiyah

Sutomo Abu Nashr dalam bukunya Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah menjelaskan, salah satu ulama yang memberikan penafsiran tentang hal ini adalah Imam Syafi'iy.

Menurut Imam Syafi'iy, tanggal 10 Dzulhijjah adalah hari terakhir dalam hari-hari yang istimewa ini.

As Syafi'iy mengatakan: "hari-hari yang diketahui adalah sepuluh hari yang akhirnya hari raya kurban."

Sedangkan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah menerangkan, keutamaan dari 10 hari pertama bulan Dzulhijjah terletak pada siang hari.

Sedangkan, untuk malamnya berada dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Baca juga: SALAT Idul Adha 1442 H di Rumah Tanda Akhir Zaman? Simak Penjelasan DPP Muhammadiyah Berikut Ini

Disebutkan dalam sebuah hadits yang berasal dari Ibnu Umar ra. Nabi SAW bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah)." (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)

Berikut penjelasan Ustadz Khalid Basalamah, Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Abdul Somad yang dirangkum Wartakotalive.com dari akun resmi instagram dan video:  

Tanggal 1-9 Dzulhijjah

- Puasa sunnah di awal Dzulhijjah

- Perbanyak takbir mutlak, tidak dibatasi dengan waktu dan tempat. Boleh saat di pasar, di jalan, di kendaraan, di rumah diperintahkan untuk terus bertakbir seperti layaknya takbiran hari raya

Bacaan takbir :

اللهُ اكبَرْ، اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر، اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد

 
Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar. Laa illaa haillallahuwaallaahuakbar. Allaahu akbar walillaahil hamd

- Perbanyak amalan sholeh seperti sedekah

- larangan potongan rambut dan kuku dari awal Dzulhijjah sampai hewan kurban disembelih

Larangan mencukur rambut dan memotong kuku bagi orang yang berkurban ini disebutkan dalam sebuah hadist sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut.

“Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijah (1 Dzulhijah), maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berqurban,” bunyi hadist HR. Muslim no. 1977 bab 39 halaman 152 tersebut.

Ustadz Adi Hidayat alias UAH dalam sebuah tayangan video kajiannya yang diunggah kanal youtube Ceramah Pendek pada 7 Agustus 2017 silam mengatakan, bahwa hukum larangan tersebut adalah sunnah.

"Apabila dilakukan mendapat pahala, tidak dikerjakan pun tidak menjadi dosa. Tapi hanya kehilangan pahala kebaikan," kata Ustadz Adi Hidayat.

Ustad Abdul Somad juga mengatakan hal yang sama tentang hukum larangan potong kuku dan cukur rambut bagi orang yang berkurban.

"Hukumnya itu sunnah. Bukan rukun, bukan syarat bukan wajib," kata UAS yang dikutip dari tayangan video kajiannya, diunggah oleh kanal YouTube Islam Indonesia pada 27 November 2017 silam.

UAS mengatakan, bagi orang yang punya niat berkurban namun tak melaksanakan larangan tersebut, maka kurbannya tetap sah.

Akan tetapi, UAS menyarankan untuk mengikuti larangan tersebut karena memberikan faedah yang baik.

"Ini terapi dari Nabi Saw. Laksanakan, baik,"

"Tapi bagi orang kurban ada yang potong kuku, kurbannya tetap sah. Karena hukumnya sunnah bukan wajib," tambahnya.

Berikut videonya:

9 Dzulhijjah

- Puasa Arafah

- Perbanyak doa di hari Arafah sebaik-bak doa adalah hari Arafah.

- Perbanyak takbir muqayyad yaitu melafalkan takbir setelah shalat 5 waktu maupun shalat sunnah.

Baiknya tetap mendahulukan dzikir setelah shalat kemudian perbanyak takbir.

Ketentuannya untuk wanita melirihkan suara, sedangkan laki-laki mengeraskan suara takbir

Pada 9 Duzlhijjah bada subuh sampai waktu ashar pada hari Tasyrik yang terakhir (13 Dzulhijjah)

10 Dzulhijjah

- Shalat Idul Adha

- Penyembelihan qurban

- Tidak boleh berpuasa

11, 12, 13 Dzulhijjah

- Penyembelihan qurban

 - Tidak boleh berpuasa

- Perbanyak doa sapu jagat : Rabbana aatinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa adzaaban naar.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved