Persija Jakarta

Bek Muda Persija Salman Alfarid Rela Menolak Tawaran Kontrak Demi Membela Pasukan Macan Kemayoran

Salman Alfarid menjadi salah seorang pemain muda Persija Jakarta yang berkesempatan membela tim utama Macan Kemayoran.

Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
persija.id
Salman Alfarid, bek sayap Persija Jakarta yang mengikuti TC Timnas SEA Games 2021 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Salman Alfarid menjadi salah seorang pemain muda Persija Jakarta yang berkesempatan membela tim utama Macan Kemayoran.

Pemain yang berposisi di bek itu juga menjadi salah satu pemain muda potensial di sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak usia remaja, ia bolak-balik mengenakan seragam Tim Garuda.

Sempat menjadi salah satu andalan pelatih Fachri Husaini di Timnas Indonesia U-16, kemudian Salman terpilih ke dalam skuad Garuda Select untuk berangkat ke Inggris.

Tahun lalu, ia kembali berseragam Merah Putih usai dipanggil Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong untuk mengikuti pemusatan latihan di Kroasia dan Spanyol.

Rangkaian torehan yang membuat sejumlah klub tanah air memburu tanda tangannya.

Baca juga: Bek Muda Persija Jakarta Salman Alfarid Bersyukur Bisa Merasakan Atmosfer Pertandingan di Inggris

Baca juga: Dua Pemain Persija Jakarta Otavio Dutra dan Salman Alfarid Senang Mendapatkan Vaksin Covid-19

Baca juga: Salman Alfarid Cerita Selama TC Bersama Timnas Fisiknya Lebih Berkembang

Namun seperti diakui Salman, memilih Persija adalah keputusan mudah.

"Banyak yang menawarkan kontrak. Tetapi bagi saya, bermain untuk Persija adalah kebanggaan,” ujar Salman.

Pesepak bola berusia 19 tahun tersebut memang lahir dan tumbuh besar di selatan Ibu Kota.

Sejak kecil, dia sering diajak kedua orangtuanya untuk menyaksikan Bambang Pamungkas dan kawan-kawan berlaga di Stadion Lebak Bulus, Jakarta.

Pengalaman yang lantas membuat dirinya jatuh cinta dengan tim Oranye.

"Saat menonton di stadion, saya sadar bahwa Persija adalah klub besar,” ucap Salman.

Salman pun berharap dapat memberikan trofi bagi Persija di masa mendatang, seperti yang pernah dilakukan salah satu idolanya, Ismed Sofyan.

Ismed dan Salman kini sama-sama bermain untuk tim utama Persija.

"Saya sangat senang. Semoga saya bisa memberikan piala untuk Persija seperti beliau,” terang Salman.

“Persija adalah klub besar yang punya sejarah panjang. Semoga saya bisa menjadi bagian sejarah itu," tambah Salman.

Pilih Setia

Berbeda dengan Salman, Marco Motta telah membela Persija Jakarta sekitar 1,5 tahun.

Bek asal Italia itu belum melakoni banyak pertandingan bersama pasukan Macan Kemayoran.

Sejak datang ke Jakarta pada Januari 2020, pemain berusia 35 tahun itu baru bermain dalam delapan pertandingan bersama tim Oranye.

Marco Motta baru merasakan dua pertandingan pada Liga 1 2020 yang harus dihentikan pelaksanaannya akibat penyebaran Covid-19.

Namun, Marco Motta masih bisa membela Persija di turnamen pramusim Piala Menpora 2021.

Kini, Marco Motta rindu kembali memerkuat Persija dengan disaksikan puluhan ribu The Jakmania dan penggemar sepak bola.

"Semoga situasi segera membaik, sehingga kita bisa kembali memulai liga dan meraih trofi,” kata Marco Motta.

Sejauh ini, Marco Motta telah mendapatkan satu trofi bersama Persija, yakni Piala Menpora 2021.

Dia pun senang bisa memberikan gelar juara kepada Persija.

Baca juga: Marco Motta: Pikiran Kami Hanya Satu, Persija Jakarta Juara Piala Menpora

Baca juga: Marco Motta Ambisius Raih Trofi Piala Menpora 2021, Sudirman Pastikan Persija Tidak akan Main Aman

Baca juga: Bek Persija Jakarta Marco Motta Ingiin Meraih Gelar Juara Kali Pertama Bersama Skuad Macan Kemayoran

"Kami tidak banyak bermain akibat pandemi Covid-19. Tetapi, saya senang sudah bisa mendapatkan trofi bersama Persija,” ujar Marco Motta.

Sebagai pesepak bola profesional, situasi pandemi Covid-19 itu diakui Marco Motta menjadi tantangan tersendiri.

Dia mengaku sempat berpikir mencari pelabuhan baru, tetapi akhirnya mengurungkan niat tersebut.

"Saya punya peluang untuk pergi, tetapi saya memutuskan tetap di sini, karena saya senang berada di Persija,” ucap Marco Motta.

Menurut Marco Motta, para penggemar dan pengurus Persija menyambutnya dengan baik sejak hari pertama.

Dukungan tersebut tidak berkurang sampai sekarang.

“Tidak pas rasanya bagi fans dan orang-orang di Persija jika saat ini saya memutuskan pergi, karena mereka telah menunjukkan kepercayaan dan dukungannya,” ungkap mantan pemain tim nasional Italia tersebut.

Marco Motta berharap, dapat membalas kepercayaan dan dukungan tersebut di masa mendatang lewat trofi untuk Persija.

"Saya punya kenangan bagus dengan fans. Semoga, saya bisa membalasnya,” pungkas Marco Motta
 

Dukung Italia

Di sisi lain, Timnas Italia akan menantang Timnas Inggris pada babak final Piala Eropa 2020 pada Senin (12/7/2021) pukul 02.00 WIB.

Duel bigmatch tersebut mendapat perhatian Marco Motta.

Sebagai pemain asal Italia, Marco Motta menjagokan Italia sebagai juara Piala Eropa 2020.

Meski sulit untuk mengalahkan Inggris, namun Marco Motta yakin tim nasional negaranya mampu menaklukkan pasukan Tiga Singa, julukan Timnas Inggris.

"Tidak mudah mengalahkan Inggris di Wembley, London, Inggris. Tetapi, saya yakin Italia bisa menjuarai Piala Eropa 2020," kata Marco Motta.

Pemain berusia 35 tahun itu yakin, karena Italia memiliki pemain yang berkualitas.

Di bawah kepemimpinan pelatih Roberto Mancini, skuad Azzurri tampil kompak.

Marco Motta menilai bahwa Giorgio Chiellini dan kawan-kawan bermain untuk kemenangan tim dibanding kejayaan personal.

Baca juga: Sama-sama dari Italia dan Bela Juventus, Marco Motta Ingin Sukses Bareng Angelo Alessio di Persija

Baca juga: Media Italia Tuding Ada Konspirasi dari UEFA Atas Lolosnya Timnas Inggris ke Final Piala Eropa 2020

Baca juga: Winger Persija Jakarta Riko Simanjuntak Menikmati Materi dari Tim Pelatih Selama Latihan Mandiri

“Kesolidan tim menjadi kunci Italia saat ini,” ujar Marco Motta.

Para pemain Italia memang menunjukkan kekompakan tak hanya di dalam lapangan.

Sesaat setelah bek sayap Leonardo Spinazzola cedera setelah melawan Belgia, para pemain menyanyikan lagu dukungan untuk pemain Roma tersebut.

Dalam perayaan kemenangan seusai menaklukkan Spanyol di semi final, sayap lincah Napoli Lorenzo Insigne pun mengenakan jersey Italia bernomor empat dengan nama Spinazzola sebagai bentuk dukungan terhadap sejawatnya itu.

“Para pemain Italia menunjukkan bahwa mereka bekerja keras satu sama lain. Best player Italia kali ini adalah tim itu sendiri,” terang Marco Motta.

Marco Motta dan Spinazzola sempat bermain bersama di Juventus.

Lalu, apakah Motta sempat menghubungi rekannya itu untuk menyampaikan dukungan atas cedera yang didapat di Piala Eropa 2020?

“Saya hanya meninggalkan pesan di Instagram-nya, mendoakan yang terbaik di masa depan,” pungkas Marco Motta.

Kerap Diejek

Sementara itu, dunia sepak bola diwarnai berbagai keunikan, mulai dari gaya bermain sampai nama unik pemain.

Bek muda Persija Jakarta, Muhammad Ferarri, menjadi salah seorang pemain sepak bola di Tanah Air yang merasa memiliki nama yang unik.

Dia kerap diledek saat menyebutkan namanya kepada orang yang baru dikenalnya.

Ferarri kerap disamakan dengan merek mobil asal Italia.

“Emang mobil?” kata Ferarri sambil mengulang olok-olok yang biasa terlontar untuknya.

Sekilas, nama Ferarri memang terdengar sama dengan jenama otomotif asal Italia tersebut.

Namun sejatinya, penulisan keduanya berbeda jauh.

Muhammad Ferarri memiliki huruf “r” ganda di akhir.

Baca juga: Bek Persija Jakarta Muhammad Ferarri Tidak Sabar Jalani Debut di Liga 1 2021 untuk Kado Ulang Tahun

Baca juga: Bek Muda Persija Jakarta Muhammad Ferarri Tidak Bisa Lepas dari Musik

Baca juga: Bek Persija Jakarta Tony Sucipto Ingin Ambil Hal Baik dari Metode Kepelatihan Coach Angelo Alessio

Sementara, pabrikan mobil menempatkan dobel “r” di awal kata.

Soal perbedaan ini, pesepak bola 18 tahun tersebut juga menjabarkannya di profil media sosial Instagram.

“Untuk ledekan itu, saya sih tidak marah. Biasa saja,” ujar Ferarri.

Mengenai muasal nama yang tergolong unik tersebut, Ferarri sempat bertanya kepada sang Ayah.

"Kata Bapak, saya lahirnya gampang dan cepat. Enggak merepotkan Ibu. Makanya, dikasih nama seperti itu,” tutur Ferarri.

Meski selama ini kerap dijadikan candaan, Ferarri belakangan malah bersyukur punya nama berbeda.

Pasalnya, setelah menjadi pesepak bola profesional, orang-orang dapat mengingatnya dengan mudah.

"Saat ditulis di belakang jersey juga terlihat berbeda,” lanjutnya.

Bahkan, Pelatih Persija Jakarta, Angelo Alessio, tidak melontarkan candaan terhadap nama Ferarri.



”Enggak. Beliau hanya bertanya kabar dan kesiapan saya untuk berlatih," tambah Ferarri.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved