Sport
Manajer PON Bola Tangan DKI Yusmar Edi Minta Pemainnya Tidak Lengah Saat PPKM Darurat Diterapkan
Tim PON bola tangan DKI Jakarta terpaksa berlatih mandiri akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tim PON bola tangan DKI Jakarta terpaksa berlatih mandiri akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Meski berlatih mandiri, manajer tim, Yusmar Edi optimistis semangat "Ayo Bung Rebut Kembali" tetap mampu membakar semangat atletnya guna mempersiapkan diri secara pribadi.
Tak hanya itu, Yusmar juga telah memberikan bola kepada masing-masing pemainnya guna menjaga ball feeling nantinya.
Ia meminta anak asuhnya tidak lengah dan tidak vakum saat diberikan program latihan mandiri.
"Semangat mereka tidak boleh kendor. Kami tidak tahu bagaimana persiapan tim lain," kata Yusmar kepada Warta Kota, Minggu (4/7/2021).
"Yang diisolasi itu kan Jawa dan Bali. Namun, tidak dengan provinsi lain seperti Kalimantan dan Sulawesi. Saya takut kesempatan ini dimanfaatkan mereka," ujar Yusmar.
"Meski secara prestasi, kami masih unggul, tetapi dengan program pemerintah saat ini pasti ada kekhawatiran pula," ucap Yusmar.
Yusmar mengatisipasi agar pemain tidak anggap remeh tim provinsi lain, mengingat tim lain masih punya kebebasan untuk latihan bersama.
Tak hanya itu, Yusmar tidak segan menjelaskan prestasi atlet tergantung pada kerja keras dan latihan atlet itu sendiri.
"Saya sih tetap berkeyakinan atlet-atlet DKI Jakarta mampu meraih medali satu medali emas serta satunya jadi finalis. Target tidak berubah. Yang penting anak-anak ini tetap fit dan berlatih meskipun mandiri di rumah masing-masing" tutur Yusmar.
Pemberlakuan PPKM Darurat mulai diterapkan sejak 3 Juli hingga 20 Juli di Jawa dan Bali.
Aturan ketat itu membuat fasilitas olahraga ditutup, sehingga diprediksi berdampak pada persiapan atlet-atlet daerah dalam mempersiapkan diri untuk PON XX Papua 2021 pada Oktober mendatang.
Yusmar mengatakan bahwa akibat pemberlakuan PPKM Darurat, timnya terpaksa latihan mandiri.
"Sebenarnya, kemarin (sebelum PPKM) telah ada surat dari KONI DKI Jakarta, agar ada pengecualian untuk atlet pelatda agar bisa berlatih di GOR tertentu," kata Yusmar.
"Ternyata semalam, keluar lagi edaran dari Kadispora yang tidak memperbolehkan sama sekali, kecuali latihan mandiri di rumah masing-masing," ujar Yusmar.
Menyikapi dampak PPKM Darurat, Yusmar meminta agar atlet bola tangan DKI Jakarta tidak vakum dan tetap berlatih meski secara mandiri.
Baca juga: PPKM Darurat Diterapkan, Kosgoro Apresiasi Sikap Tegas Pemerintahan Jokowi
Baca juga: Nowela tak Gentar Hadapi Covid-19, Tetap Gelorakan Semarak PON Papua XX 2021
Baca juga: Ingin Cetak Sejarah di PON Papua 2021, Tim Sepak Takraw Putri DKI Jakarta Berlatih Pagi dan Sore
Bahkan, dirinya meminta video-video latihan langsung atlet dari tim pelatih setiap harinya, guna memastikan atlet tetap latihan.
"Saya kan harus memantau setiap hari. Jangan sampai atlet itu vakum lebih dari dua hari. Atlet itu tidak boleh vakum lebih dari dua hari," terang Yusmar.
Secara bijaksana, Yusmar menjelaskan bahwa PPKM Darurat merupakan sebuah ikhtiar untuk keselamatan bersama.
Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19, kesehatan menjadi hal yang utama.
"Kami memang mengantisipasi Covid-19 ini. Kami harus mementingkan kesehatan masing-masing dulu. Bukan berarti kami tidak mementingkan prestasi, namun saat ini kesehatanlah yang utama. Kalau sakit semuanya akan percuma," tambah Yusmar.
Tak Berpengaruh
Hal berbeda terjadi dengan tim PON softball Banten.
Manajer tim PON softball Banten, Andri Maulana, mengatakan bahwa pihaknya sudah terlebih dulu mengantisipasi PPKM Darurat.
Sehingga, meski tempat berlatih ditutup pihaknya tetap bisa menyesuaikan program dengan latihan mandiri.
"Sebetulnya, sebelum PPKM Darurat diterapkan, kami telah berlatih mandiri. Jadi sebelum penerapan PPKM Darurat, beberapa hari sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Tangerang telah lebih dulu menutup fasilitas olahraga guna mengantisipasi penyebaran Covid-19. Tim kami sudah antisipasi dan sudah terbiasa dengan aturan ketat ini," buka Andri kepada Warta Kota, Minggu (4/7/2021).
Baca juga: Perketat Pengawasan Selama PPKM Darurat, Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat Diterjunkan
Baca juga: Manajer Tim Bola Tangan DKI Jakarta Yusmar Edi Memasang Target Satu Medali Emas di PON Papua 2021
Baca juga: Kisah Nyata Wawan Hikal Kurdi, Pelopor Olahraga Paralayang di Bogor, Jadi Manajer PON Papua 2021
Andri berujar bahwa sedari awal latihan, tim softball Banten juga terbagi dua.
Satu di wilayah Lebak, Banten, sedangkan satu tim ada di Tangerang.
Atlet pun telah terbiasa latihan mandiri disaat lapangan latihan ditutup.
"Saat ini, mereka tetap mengikuti program latihan mandiri dari pelatih masing-masing termasuk dari pelatih fisik," ujar Andri.
Hasil dari latihan mandiri pun wajib disetor kepada tim pelatih melalui video sehingga bisa di evaluasi, termasuk melakukan pengecekan kondisi tubuh yang dilakukan seminggu sekali.
Andri juga tidak khawatir chemistry pemainnya akan terpengaruh oleh PPKM Darurat.
Pasalnya, 80 persen pemain softball Banten saat ini adalah pemain binaan sejak 2015.
Kala itu, tim dibentuk untuk mengikuti Kejurnas U-18 di DKI Jakarta.
Komposisi pemain yang tak jauh berubah untuk PON Papua mendatang membuat softball Banten tetap optimis bisa meraih hasil maksimal di PON nanti.
Hanya saja, PPKM Darurat membuat satu agenda softball Banten tertunda, yaitu try out (PON Mini) di Bandung, Jawa Barat.
"Tadinya try out tanggal 11 Juli hingga 18 Juli, namun diundur menjadi tanggal 25 Juli hingga 1 Agustus," ucap Andri.
"Tetapi, kami tidak tahu apakah ada kemungkinan mundur lagi. Namun untuk saat ini, tim kami sudah terbiasa dengan protokol kesehatan, atau PPKM Darurat ini," tutup Andri.