Kisah Inspiratif
Prihatin Kondisi Transportasi di Indonesia, Isti Hidayati Raih PhD Terbaik di Universitas Groningen
Isti Hidayati prihatin melihat kondisi transportasi di Indonesia yang semakin bergantung pada kendaraan pribadi, apalagi di Jogja.
Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Prihatin dengan kondisi transportasi di Indonesia, Isti Hidayati raih PhD terbaik di Universitas Groningen, Belanda.
Isti Hidayati yang merupakan alumni Universitas Gadjah Mada telah mengharumkan Bangsa Indonesia. Sebab, Isti mendapatkan disertasi terbaik tahun 2020 dari Universitas Groningen, Belanda.
Disertasi yang berjudul ‘Understanding mobility inequality: A socio-spatial approach to analyse transport and land use in Southeast Asian metropolitan cities’ ini membuatnya mendapatkan hadiah sebesar € 7.500 atau sekitar Rp 115,2 juta.
Bagaimana ceritanya Isti Hidayati mendapat disertasi terbaik?
Sejak kuliah S1 di Universitas Gadjah Mada, dan juga saat kuliah S2 di Universität Stuttgart, Jerman, Isti sudah tertarik pada isu transportasi dan kesetaraan.
Isti prihatin melihat kondisi transportasi di Indonesia yang semakin bergantung pada kendaraan pribadi, apalagi di Jogja.
Menurut Isti, saat masih sekolah, ia kerap menggunakan transportasi umum. Namun, saat ini jauh berbeda,
Banyak siswa yang memilih diantar menggunakan kendaraan pribadi, menggunakan ojek online, fasilitas antar-jemput, atau membawa kendaraan sendiri.
Baca juga: Operasi Aman Nusa II, Kapolda Metro Jaya: Suasana Sekarang Sedang Genting karena Covid-19
Padahal, ia merasa pengalaman naik angkutan umum itu menarik. Bisa bertemu banyak orang dan melihat aktivitas orang lain.
"Kalau lagi suntuk, ketemu simbah-simbah yang selesai jualan di angkot dan cerita gimana hasil jualan hari ini, itu bisa bikin saya senang,"
"Di sisi lain, saya juga pernah mengalami racism ketika saya travelling di luar negeri (karena saya pakai kerudung), yang saya pikir tidak adil," kata Isti di acara Summer Ceremony, Kamis (1/7/2021).
"Saya bayangkan ada banyak orang yang juga mengalami racism dan pengalaman tersebut dapat menghalangi mereka bepergian. Di sini saya tertarik untuk lebih mendalami tentang pengalaman ketika melakukan perjalanan dan bahwa masing-masing individu tentunya punya pengalaman yang berbeda-beda," tambahnya.
Baca juga: Epidemiolog UI Kecewa dan Sentil Pejabat yang Bagikan Ivermectin untuk Obat Covid-19 seperti Permen
Pada bulan Desember 2020, Isti menyelesaikan sidang disertasi dengan predikat cum laude. Ia menulis disertasinya di bawah bimbingan promotor Prof. Claudia Yamu dan Prof. Ronald Holzacker serta supervisor Dr. Wendy Tan.
Isti berhasil mendapatkan gelar PhD dengan masa studi yang terhitung relatif cepat (1 Februari 2017 - 10 Desember 2020).
Sosok Calon Ketua Peradi Jaksel Bontor Tobing, Pertama Kali Bersidang-Keliling PN Naik Motor Butut |
![]() |
---|
Luar Biasa, Edy Mulyanto Hasilkan Rp12 Miliar dari Kelola Sampah Anorganik, Begini Kisahnya |
![]() |
---|
Usahanya Makin Moncer saat Pandemi, Clinton Augusto Bagikan Strategi Bisnisnya |
![]() |
---|
Tidak Hanya Tangkap Penjahat, Polisi Tampang Garang Ini Budidaya Bandeng Hingga Untung Rp2 Miliar |
![]() |
---|
Pernah Jatuh Miskin, Istri Sandiaga Uno Pernah Jual Cincin Demi Susu Anak |
![]() |
---|