Terorisme

Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Duren Sawit usai Menerima Paket Berisi Senjata Api

Dari hasil penggeledahan, tim Densus 88 menemukan dua senjata tajam jenis karambit. Kini kata Erwin, terduga teroris itu sudah dibawa ke markas Densus

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Senjata Api milik terduga Teroris Yang Baru diterima dari Jasa Ekspedisi 

WARTAKOTALIVE.COM, DUREN SAWIT - Densus 88 Antiteror menggerebek sebuah rumah di Jalan Swaka 1-B, Kelurahan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Rabu (30/6/2021) kemarin.

Dalam penggerebekan ini, seorang pria terduga teroris berinisial D diamankan tim Densus 88 Antiteror.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan mengatakan, D ditangkap tim Densus 88 hasil pengembangan penangkapan di Jakarta Barat.

Sejauh ini yang Erwin tahu, peran D hanyalah penerima paket yang isinya senjata api rakitan.

"Ya benar, memang ada penangkapan kemarin pukul 09.00 WIB dan penangkapan dilakukan oleh tim Densus," ujar dia, Kamis (1/7/2021).

Baca juga: Rentan Terpapar Paham Intoleran hingga Radikalisme, Kejari Kab Bekasi Ajak Mahasiswa Cegah Terorisme

Paket yang sampai di rumah D dikirim menggunakan jasa ekspedisi.

Selain senjata api, pihak Densus juga mengamankan ratusan peluru dan teleskop.

"Semuanya langsung diamankan tim Densus untuk kepentingan pemeriksaan," ucap dia.

Penggerebekan tim Densus ini disaksikan ketua RT dan RW tempat tinggal D.

Mereka juga menyaksikan proses penggeledahan kediaman D yang berada dilingkungan tempat tinggalnya.

"Kita saksikan sama-sama dengan ketua RT, karena memang kan protapnya seperti itu," katanya.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Syahrizal, Terduga Teroris Penggalang Dana JAD

Dari hasil penggeledahan, tim Densus 88 menemukan dua senjata tajam jenis karambit.

Kini kata Erwin, terduga teroris itu sudah dibawa ke komando Densus

"Sudah dibawa, Polda dan Densus yang akan menyampaikan lebih jauh lagi," jelas dia.

Anggota JAD di Kembangan ditangkap

Sehari sebelumnya, tepatnya pada Rabu (30/6/2021) pukul 11.45 WIB, Densus 88 juga menangkap terduga teroris di wilayah Kembangan, Jakarta Barat.

Vian Harianto dan istrinya, Rahma, dikejutkan oleh serombongan polisi anggota Densus 88 Antiteror yang menerobos masuk ke rumah mereka.

Sejumlah polisi turun dari tiga unit mobil yang terparkir  di depan rumah.

Polisi dengan pakaian serba hitam sembari membawa sejata laras panjang tersebut langsung meminta Vian dan Rahma untuk masuk ke dalam rumah.

“Jangan ada yang merekam," ucap salah satu polisi dengan nada tinggi.

Rumah Vian dan Rahma yang terletak di Jalan Kampung Salo, Kembangan Utara itu sangat luas.

Rumah mereka dibagi menjadi dua bagian. Bagian bawah merupakan bagian utama yang mereka tempati, sedangkan di lantai dua, ada dua kamar yang mereka ubah menjadi rumah sewa. 

Baca juga: Terduga Teroris Tasikmalaya Pernah Berbaiat Dengan ISIS

Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris JAD di Tasikmalaya

Tiga orang polisi berpakaian hitam-hitam segera menuju lantai dua.

Sepuluh menit kemudian, tiga orang polisi itu membawa seorang pria bersetelan putih dan celana cingkrang dengan posisi tangan yang sudah terborgol.

Pria itu adalah Syafrizal, terduga teroris yang menurut hasil penyelidikan sementara merupakan bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Masih menurut hasil penyelidikan sementara, pria kelahiran Jakarta itu berperan sebagai penggalang dana.

Baca juga: Terduga Teroris JAD Bogor Penjual Bahan Kimia, 4 Orang Pernah Disuplai Bahan Peledak

“Itu kejadiannya cepat banget, pokoknya masjid azan zuhur, terduga itu sudah di dalam mobil polisi, gak sampai 20 menit” ucap Harianto.

Di lingkungan RT 04 RW 04, Kampung Salo, Kembangan Utara, Syafrizal bukanlah orang baru.

Ia sudah 10 tahun menempati rumah sewa milik Harianto.

Di rumah sewa itu, Syafrizal tinggal bersama istri dan dua anak perempuan. Putrinya yang paling besar berusia 14 tahun. 

Menurut cerita Rahma dan Herianto, sosok Syafrizal merupakan pribadi yang baik.

Baca juga: Sudah Lama Pantau Gerak-gerik 13 Terduga Teroris di Riau, Polisi Bantah Salah Tangkap

“Cuma agak tertutup aja. Untuk kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, gotong royong itu dia enggak aktif. Pulang dari kerja langsung naik ke atas. Yaudah di dalam kamar,” cerita Heryanto.

Lebih lanjut, kata Rahma, perubahan sikap dan cara berpakaian keluarga Syafrizal berubah sejak dua tahun belakangan.

Semenjak putrinya yang pertama belajar di satu pondok di daerah Sukabumi, Jawa Barat, Syafrizal mengubah penampilannya.

Rambutnya dibiarkan gondrong dan gemar menggunakan celana cingkrang. 

Perubahan setelan juga dilakukan oleh Istri Syafrizal dan kedua putrinya.

Baca juga: Terduga Teroris JAD Bogor Admin Grup WA yang Kerap Diskusikan Jihad, Juga Siapkan Bahan Baku Bom

“Semenjak anaknya yang pertama masuk pondok, semuanya (istri dan kedua Syafrizal) mulai menggunakan cadar,” ujar Rahma. 

Soal perubahan gaya penampilan keluarga Syafrizal, Rahma tidak ingin ambil pusing.

“Saya nggak pernah tanya-tanya, sih, nanti dikira kepo,” tutur Rahma. 

Gemar pergi malam

Tak hanya penampilan, dalam dua tahun belakangan, menurut Rahma dan Harianto, sikap Syahrizal juga mengalami perubahan.

Baca juga: Terduga Teroris JAD Bogor Dibekuk Densus 88 Selagi Merakit Bom

“Hampir setiap hari pergi pukul 23.00 WIB dan pulang pukul 02.00 WIB,” ucap pasangan suami istri tersebut. 

Sikap Syahrizal juga berubah, ia akan cepat sensitif apabila ditanyai soal masalah pribadi. “Yang cowok sekarang agak emosian,” ucap Rahma. 

Pada hari penangkapan, Syafrizal dan keluarga dimasukkan ke dalam mobil polisi.

Beberapa waktu kemudian, menurut Rahma, istri dan kedua putrinya sudah diperbolehkan pulang. “Pukul 20.00 WIB mereka diantar oleh polisi, udah balik,” cerita Rahma. 

Dari amatan Rahma dan Herianto, pihak kepolisian menyita sejumlah barang-barang. Di antaranya sebuah busur panah dan sebuah boks kecil.

Baca juga: Densus 88 Ringkus 13 Terduga Teroris Jamaah Islamiyah di Riau, Berperan Sembunyikan Buron

“Kamarin sempat bicara sama istrinya Syafrizal, isi kotak itu ada teropong dan pisau lipat yang seringkali digunakan saat naik gunung,” kata Rahma menirukan ucapan istri Syafrizal.  

Guna mendapat informasi lebih lanjut, Warta Kota coba mendatangi Polses Kembangan, Jakarta Barat.

Namun, saat itu Kapolsek sedang tidak ada di lokasi. Salah satu anggota Polsek mengatakan, keberadaan Syafrizal kemungkinan ada di Mabel Polri. (M26/M29)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved