Terorisme
Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Duren Sawit usai Menerima Paket Berisi Senjata Api
Dari hasil penggeledahan, tim Densus 88 menemukan dua senjata tajam jenis karambit. Kini kata Erwin, terduga teroris itu sudah dibawa ke markas Densus
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi
Menurut cerita Rahma dan Herianto, sosok Syafrizal merupakan pribadi yang baik.
Baca juga: Sudah Lama Pantau Gerak-gerik 13 Terduga Teroris di Riau, Polisi Bantah Salah Tangkap
“Cuma agak tertutup aja. Untuk kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, gotong royong itu dia enggak aktif. Pulang dari kerja langsung naik ke atas. Yaudah di dalam kamar,” cerita Heryanto.
Lebih lanjut, kata Rahma, perubahan sikap dan cara berpakaian keluarga Syafrizal berubah sejak dua tahun belakangan.
Semenjak putrinya yang pertama belajar di satu pondok di daerah Sukabumi, Jawa Barat, Syafrizal mengubah penampilannya.
Rambutnya dibiarkan gondrong dan gemar menggunakan celana cingkrang.
Perubahan setelan juga dilakukan oleh Istri Syafrizal dan kedua putrinya.
Baca juga: Terduga Teroris JAD Bogor Admin Grup WA yang Kerap Diskusikan Jihad, Juga Siapkan Bahan Baku Bom
“Semenjak anaknya yang pertama masuk pondok, semuanya (istri dan kedua Syafrizal) mulai menggunakan cadar,” ujar Rahma.
Soal perubahan gaya penampilan keluarga Syafrizal, Rahma tidak ingin ambil pusing.
“Saya nggak pernah tanya-tanya, sih, nanti dikira kepo,” tutur Rahma.
Gemar pergi malam
Tak hanya penampilan, dalam dua tahun belakangan, menurut Rahma dan Harianto, sikap Syahrizal juga mengalami perubahan.
Baca juga: Terduga Teroris JAD Bogor Dibekuk Densus 88 Selagi Merakit Bom
“Hampir setiap hari pergi pukul 23.00 WIB dan pulang pukul 02.00 WIB,” ucap pasangan suami istri tersebut.
Sikap Syahrizal juga berubah, ia akan cepat sensitif apabila ditanyai soal masalah pribadi. “Yang cowok sekarang agak emosian,” ucap Rahma.
Pada hari penangkapan, Syafrizal dan keluarga dimasukkan ke dalam mobil polisi.
Beberapa waktu kemudian, menurut Rahma, istri dan kedua putrinya sudah diperbolehkan pulang. “Pukul 20.00 WIB mereka diantar oleh polisi, udah balik,” cerita Rahma.