Liga 1 2021
Liga 1 2021 Ditunda, PT LIB Bakal Menggelar Pertemuan dengan Klub untuk Membahas Terkait Kompensasi
Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, bakal menjadwalkan bertemu dengan klub peserta Liga 1 dan Liga 2 usai kompetisi ditunda hingga Juni nanti.
Penulis: Abdul Majid | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dan PSSI mengumumkan penundaan kompetisi Liga 1 2021 yang sedianya bergulir pada 9 Juni mendatang.
Penundaan penyelenggaraan Liga 1 2021 kali ini didasari tingginya kasus penyebaran Covid-19 yang tengah melanda Indonesia.
Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, mengatakan bahwa setelah mengumumkan penundaan penyelenggaraan Liga 1 2021, pihaknya bakal menjadwalkan bertemu dengan perwakilan klub-klub Liga 1 dan Liga 2.
Salah satu yang bakal dibahas dalam pertemuan nanti, yakni soal kompensasi mengingat kompetisi ditunda hingga akhir Juli ini.
Hal itu jadi penting, karena klub-klub bakal mengeluarkan bujet kembali untuk persiapan selama sebulan ke depan.
"Soal kompensasi, ya itu nanti. Tentunya, kami menyikapi surat dari BNPB. Jadi, kami akan ketemu (perwakilan) klub Liga 1 dan Liga 2 untuk diskusikan hal yang ditanya itu (kompensasi),” kata Sudjarno dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (29/6/2021).
Hal senada dikatakan Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi.
Bahkan, Yunus Nusi meminta kepada PT LIB agar turut berdiskusi dengan perwakilan klub guna menyiapkan skema kompetisi kedepannya.
"Ya tentu konsekuensinya finansial. Seperti apa yang disampaikan Pak Sudjarno itu diharapkan PT LIB bisa bertemu dengan kawan-kawan klub. Jadi, nanti bisa ditentukan bersama. Kemudian juga diskusi hal-hal yang bakal dilakukan kedepannya,” kata Yunus Nusi.
Ikuti Arahan Pemerintah
Yunus Nusi mengatakan bahwa penundaan itu mengikuti arahan dari pemerintah melalui BNPB dan Satgas Covid-19
"Keputusan baru, PSSI dan PT LIB tentang kompetisi Liga 1. Maka dengan ini, kami sampaikan pertama bahwa kemarin PSSI telah menerima surat dari Satgas Covid-19 yang ditandatangani langsung oleh Letnan Jendral Ganip Warsito kepala BNPB dan juga sebagai ketua Satgas Covid-19 disampaikan melalui surat. Diharapkan kepada PSSI untuk menunda pelaksanaan kompetisi Liga 1 dan LIga 2 yang di dalam surat ini disampaikan ditunda sampai akhir juli 2021,” kata Yunus Nusi.
“PSSI memahami, menyadari, dan memaklumi situasi perkembangan Covid-19 yang melanda bangsa kita. Atas asas kemanusiaan, PSSI memutuskan untuk mengikuti arahan pemerintah melalui satgas," ujar Yunus Nusi.
Baca juga: Menyontoh Gelaran Piala Eropa 2020, Pelatih Persib Robert Yakin Liga 1 2021 Bergulir Sesuai Rencana
Baca juga: Piala Wali Kota Solo Ditunda, Bek Persib Victor Igbonefo Bisa Lebih Konsentrasi Hadapi Liga 1 2021
Baca juga: Gagal Tampil di Piala Wali Kota Solo, Pemain Persib Bandung Alihkan Fokus ke Persiapan Liga 1 2021
"Kita tahun bersama kondisi Covid-19 sudah memburuk. PSSI berikan dukungan dalam penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah, sehingga salah satu yang diminta pemerintah, agar kompetisi ini ditunda, maka PSSI bersedia mengikuti program pemerintah tersebut,” terang Yunus Nusi.
Mekanisme Gaji Pemain
Terkait penundaan kompetisi, Yunus Nusi juga menjelaskan soal mekanisme gaji pemain.
Jika sebelumnya PSSI mengeluarkan Surat Keputusan (SK), kali ini PSSI menyerahkan persoalan tersebut kepada masing-masing klub.
"Tentang kontrak para pihak yang menyangkut klub, semuanya kami serahkan kepada klub. Apa yang disampaikan 25 persen atau tidak, itu kan berlaku di 2020 yang lalu. Di musim ini, kami serahkan kepada kawan-kawan klub kontraknya. Jadi tentang itu, kami serahkan ke klub untuk kontraknya,” kata Yunus Nusi.
Setelah pengumuman penundaan Liga 1 2021, PSSI meminta kepada PT LIB untuk langsung mengadakan pertemuan dengan perwakilan klub-klub Liga 1 dan Liga 2.
Selain itu terus berkoordinasi dengan BNPB, Satgas Covid-19, dan Mabes Polri guna mengetahui perkembangannya, sehingga bisa menentukan kembali kapan Liga bisa bergulir.
"Setelah ini, kami meminta kepada PT LIB untuk mengadakan pertemuan dan berdiskusi dengan perwakilan klub-klub Liga 1 dan menyusun format pertandingan selanjutnya,” ujar Yunus Nusi.
“Selain itu, PT LIB juga terus berkomunikasi dengan BNPB, Mabes Polri dan Satgas Covid-19 guna mengetahui perkembangan Covid-19 ini,” pungkas Yunus Nusi.
Piala Wali Kota Solo Juga Ditunda
Di sisi lain, Organizing Committee (OC) Turnamen Piala Wali kota Solo, Cahyadi Wanda, resmi mengumumkan penundaan pelaksanaan Piala Wali Kota Solo yang sedianya diadakan pada 29 Juni sampai 4 Juli 2021.
Penundaan dilakukan, karena tingginya kasus pandemi Covid-19 di Solo yang jadi tempat penyelenggaraan ajang tersebut.
"Jadi, dapat saya konfirmasi bahwa turnamen ini harus ditunda hingga waktu yang belum bisa kami putuskan. Kalau ditanya alasannya apa, jelas kami mendukung penuh rekomendasi dari pihak Polda atau pun bapak Gubernur,” kata Cahyadi dalam konferensi pers, Senin (28/6/2021).
“Kami mengikuti itu dan sebenarnya kami dapat rekomendasi tepatnya sebaiknya even ini ditunda. Kami sebagai event organizer, harus ambil keputusan yang cepat, dan atas dasar itu pula OC ambil keputusan bahwa sebaiknya event ini ditunda dan kita dukung penuh upaya pemerintah dalam menekan penyebaran covid-19,” ujar Cahyadi.
Saat ditanya sampai kapan penundaan itu, Cahyadi belum bisa memastikan.
Baca juga: Bek Bhayangkara Indra Kahfi Berharap Penundaan Piala Wali Kota Solo Tidak Berimbas ke Liga 1 2021
Baca juga: Usai Piala Wali Kota Solo Resmi Ditunda, Bhayangkara Solo FC Alihkan Fokus ke Kompetisi Liga 1 2021
Baca juga: Piala Wali Kota Solo Resmi Ditunda, Bek Bhayangkara Solo FC Indra Kahfi Tunggu Arahan dari Guardian
Ia pun menyebut bahwa turnamen Piala Wali Kota Solo bisa saja diadakan setelah Liga 1 2021 bergulir.
“Saat ini belum ada timeline pastinya ditunda berapa lama. Jujur belum ada timeline. Sangat mungkin juga Liga 1 berjalan. Setelah itu, baru kita lakukan lagi,” ucap Cahyadi.
“Yang pasti, saya harus ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang dari awal mendukung," terang Cahyadi.
Cahyadi menuturkan bahwa usai pihaknya mengumumkan penundaan Piala Wali Kota Solo, pimpinan klub-klub yang tampil di ajang tersebut pun turut mendukung keputusan itu.
Hal itu ia katakan dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube, Senin (28/6/2021) malam.
“Setelah buat keputusan ini, kami langsung berkoordinasi dengan pihak klub yang memang sudah tiba di Solo dan respon yang kami terima dari seluruh klub mendukung keputusan kami ini,” tutur Cahyadi.
“Kami langsung berkomunikasi dengan para pimpinan klub, dan seluruh pimpinan klub mengapresiasi, mendukung dan memang merasa bahwa ini adalah keputusan yang baik walaupun mereka sangat menanti-nantikan turnamen ini,” papar Cahyadi.
Seperti diketahui, Piala Wali Kota Solo ditunda atas arahan Kapolda dan Gubernur Jawa Tengah, lantaran masih tingginya kasus penyebaran Covid-19 di Solo tempat kegiatan tersebut berlangsung.
Penundaan dilakukan hingga waktu yang belum bisa ditentukan kembali.
Cahyadi mengaku siap jika semua sudah teratasi terutama soal Covid-19, pihaknya pun bakal menggelar turnamen Piala Walikota Solo lagi.
“Ketika kami sampaikan penundaan ini memang ada kekecewaan tapi prinsipnya semua mendukung. Semuanya juga siap apabila suatu saat turnamen ini kami kembali adakan dan untuk saat ini memang fokus utama keselamatan dan kesehatan pemain salah satu prioritas utama,” tutur Cahyadi.
“Maka dari itu kami atas nama panitia penyelenggara Piala Wali Kota solo menyatakan event ini ditunda. Terima kasih Kepada Bapak Wali Kota Gibran, karena sejak awal beliau beri izin pelaksanaan ini dan memberikan kepada kami kuasa untuk menggunakan nama Piala Walikota ini,” lanjutnya.
“Terima kasih kepada seluruh klub yang memang sejak awal berkomitmen untuk ikut acara ini, kepada seluruh sponsor, kepada emtek yang udah sejak awal pun langsung bergabung,” pungkas Cahyadi.
Setelah penundaan yang tak jelas sampai kapan ini, delapan klub yang berasal dari Liga 1 dan Liga 2 langsung kembali ke homebase masing-masing guna mempersiapkan tampil di kompetisi sesungguhnya.