Kasus Covid 19

Ruang Isolasi di Kota Depok Waiting List, Pasien Usia 40-49 Tahun Paling Banyak Terpapar Covid-19

"Wisma Makara dan PSJ sudah penuh, sekarang ini pasien sudah waiting list (daftar tunggu)," kata Denny Romulo saat dihubungi Wartakotalive.com

Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: Dedy
Warta Kota/Vini Rizki Amelia
Wisma Makara UI mulai menerima pasien Covid-19 berjala ringan untuk dirawat. 

WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK --- Ruang isolasi bagi pasien Covid-19 di wilayah Kota Depok sudah masuk daftar antre.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Penaggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Kabid PB DPKP) Kota Depok Denny Romulo.

Artinya, kata Denny, pasien yang ingin dirawat harus menunggu antrean atau masuk daftar tunggu lantaran membludaknya kasus konfirmasi di Kota Belimbing itu.

Seperti diketahui, selain 23 rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada di Kota Depok, Pemkot Depok juga menyiapkan dua gedung yang dikhususkan bagi pasien Covid-19 bergejala ringan.

Kedua gedung itu adalah Wisma Makara Universitas Indonesia dan Pusat Studi Jepang (PSJ) yang ada di dalam komplek Kampus UI, Kota Depok, Jawa Barat.

"Wisma Makara dan PSJ sudah penuh, sekarang ini pasien sudah waiting list (daftar tunggu)," kata Denny Romulo saat dihubungi Wartakotalive.com, Senin (21/6/2021).

Untuk di Wisma Makara UI, lanjut Denny, pihaknya menyiapkan kapasitas sebanyak 108 tempat tidur ditambah 8 ekstra bed atau tempat tidur ekstra. 

Sementara Pusat Studi Jepang dikatakan Denny memiliki kapasitas sebanyak 32 tempat tidur.

Berdasarkan data Minggu, 20 Juni 2021, rentan usia paling banyak yang menderita Covid-19 di seluruh Kota Depok adalah usia 40-49 tahun yakni 134 orang.

Usia 20-29 tahun berjumlah 131 orang, usia 30-39 tahun sebanyak 110 orang, usia 6-19 tahun 115 orang, 50-59 tahun 80 orang.

Usia 60-69 tahun 40 orang, usia 0-5 tahun sebanyak 31 orang, usia 70-79 tahum 12 orang, di atas usia 80 tahun sebanyak 1 orang.

Tambah kapasitas ruang isolasi

Peningkatan kasus Covid-19 di Kota Depok seolah terus berlari hingga setiap harinya jumlah penderita virus asal Wuhan, Tiongkok itu bertambah. Data terbaru pada Minggu 20 Juni menunjukan tambahan kasua mencapai 653 orang.

Kenaikan kasus ini terus terjadi setelah libur lebaran 1442 Hijriah, padahal sebelumnya angka kasus di Kota Belimbing hanya berkisar di angka 100-an.

Hingga saat ini, total kasus aktif saat ini berjumlah 4.241 kasus atau 7,75 persen dengan positivity rate mencapai 38,29 persen. 

"Positif rate di Depok mencapai 38,29 persen," kata Wali Kota Depok Muhammad Idris kepada wartawan di Depok, Senin (21/6/2021).

Akibatnya, tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) rumah sakit terus merangkak naik. Dari data terbaru menunjukka BOR ruang ICU mencapai 96,36 persen dan ruang isolasi mencapai 86,37 persen. 

"Rumah sakit rujukan pasien Covid-19 penuh semua," ujarnya. 

Fakta ini pun melahirkan adanya antrean pasien Covid-19 yang harus dirawat baik di ICU rumah sakit maupun ruang isolasi.

Pemkot Depok pun tengah mengupayakan penambahan kapasitas BOR ruang isolasi dan ICU di sejumlah Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 di Kota Depok. 

Berdasarkan rilis yang diterbitkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Depok, penambahan BOR ruang ICU di RS UI sebanyak 17 bed dan ruang isolasi 51 bed, RS Bunda Margonda 30 bed, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok sebanyak 50 bed.  

Rumah sakit lainnya diharapkan dapat menambah kapasitas ruang isolasi dan ICU Covid-1

 
 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved