Vaksinasi Covid19

Apa Alasan Terawan Agus Putranto Melibatkan Amerika Serikat dalam Pengembangan Vaksin Nusantara?

Eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengungkap alasan terkait melibatkan Amerika Serikat, dalam pengembangan Vaksin Nusantara.

Editor: PanjiBaskhara
ist
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengungkap alasan terkait melibatkan Amerika Serikat, dalam pengembangan Vaksin Nusantara. 

Dalam kesempatan itu,  Terawan Agus Putranto mengaku sengaja menggandeng Amerika Serikat (AS) untuk mengembangkan Vaksin Nusantara.

Pernyataan itu muncul setelah Anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu menanyakan mengapa riset vaksin Nusantara penting untuk dihentikan.

Adian menanyakan apakah itu perlu dihentikan karena perihal anggaran yang besar atau adanya potensi bahaya usai disuntik vaksin Nusantara.

"Dalam kasus Vaksin Nusantara apa sih yang dikhawatirkan dari proses riset ini? Apa sih kekhawatiran negara jika riset dilakukan?" tanya Adian dalam rapat.

"Misalnya ada kerugian negara yang sangat besar di situ, membahayakan negara, membahayakan penduduk?"

"Atau apa yang membuat sepertinya ada sesuatu yang sangat penting membuat ini harus dihentikan," lanjut Adian.

Namun, Terawan menjelaskan alasan dirinya menggandeng AS, dalam hal ini perusahaan Aivita Biomedical, yang diketahui memproduksi antigen SARS CoV-2 yang digunakan dalam proses pengembangan vaksin Nusantara.

Dia mengatakan sengaja menggandeng AS agar standar vaksin Nusantara juga mengacu pada negara luar.

Sehingga nantinya dapat diakui pula oleh negara lain.

"Sengaja saya menggandeng Amerika, supaya standarisasinya sama," ujar Terawan.

"Dan tujuannya apa di kemudian hari, bahwa apa yang kita kerjakan di Indonesia ini bukan sekedar standar Indonesia, tapi standarnya juga mengacu pada luar sehingga nantinya juga diakui."

"Untuk pendapat-pendapat yang lain, saya tidak mengerti karena saya dalam lingkup seorang peneliti," tandasnya.

Update Vaksinasi Covid-19 RI 16 Juni 2021

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 21.448.774 (51,81%) penduduk hingga Selasa (15/6/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 11.815.618 (28,99%) orang.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved