Vaksinasi Covid19

Konsisten Mendukung, Sufmi Dasco Ahmad Sebut Vaksin Nusantara akan Masuk Uji Klinis Tahap III

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, dukungan tersebut bentuk apresiasi terhadap karya anak bangsa.

Editor: Yaspen Martinus
@Sufmi_Dasco
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya konsisten mendukung penelitian sel dendritik imunoterapi alias Vaksin Nusantara, memasuki uji klinis tahap III. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - DPR konsisten mendukung penelitian sel dendritik imunoterapi alias Vaksin Nusantara, memasuki uji klinis tahap III.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, dukungan tersebut bentuk apresiasi terhadap karya anak bangsa.

"Kami di DPR RI pada posisi konsisten dalam mendorong dan mendukung penuh vaksin yang dibuat dan dikembangkan oleh anak bangsa," kata Dasco kepada wartawan, Kamis (27/5/2021).

Baca juga: Gugatan Praperadilan RJ Lino Ditolak Hakim PN Jaksel, Kuasa Hukum Kecewa tapi Menghormati

Dasco menyebut Vaksin Nusantara sudah melewati uji klinis tahap I dan II.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu berharap uji klinis tahap akhir segera dilakukan.

"Saya menyambut baik proses pengembangan Vaksin Nusantara, yang sudah menjalani uji klinis tahap I dan II, dan telah diakui dengan media jurnal ilmiah internasional."

Baca juga: Moeldoko: Di BPIP Juga Pernah Ada Pegawai Tak Lulus TWK, Kenapa di KPK Begitu Diributkan?

"Serta sebentar lagi akan masuk uji klinis tahap III, sebagai syarat disuntikkan kepada masyarakat," beber Dasco.

Sebelumnya, tim peneliti di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto tak lagi meneliti Vaksin Nusantara.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengungkapkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan telah menyatakan penelitian Vaksin Nusantara memiliki kelemahan yang bersifat critical dan major.

Penelitian itu berjudul Uji Klinis Adaptif Fase 1 Vaksin yang Berasal dari Sel Dendritik Autolog yang Sebelumnya Diinkubasi dengan Spike Protein SARS-CoV-2 pada Subjek yang Tidak Terinfeksi Covid-19 dan Tidak Terdapat Antibodi Anti SARS-CoV-2.

Baca juga: Polemik Vaksin Nusantara, Jokowi: Saya Dukung Riset

Kelemahan yang bersifat critical dan major dari penelitian tersebut, kata Andika, harus direspons oleh tim peneliti.

Oleh karena itu, kata Andika, pemerintah mencarikan solusi, agar penelitian untuk menemukan solusi alternatif atas vaksin Covid-19 tetap berlanjut, sekaligus para peneliti tetap melengkapi respons yang harus diberikan dan diserahkan kepada BPOM.

"Mereka bisa terus, tetapi dengan penelitian yang berbeda."

Baca juga: Minta Polemik Vaksin Nusantara Dihentikan, Jokowi: Ini Kok Malah Politikus dan Lawyer yang Ngurusin?

"Jadi sama sekali tidak melanjutkan."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved