Breaking News

Vaksinasi Covid19

Pemerintah Minta Masyarakat Sabar dan Tunggu Giliran Divaksin, Jangan Beli Vaksin Covid-19 Ilegal

Pemerintah sudah menjamin menyediakan vaksinasi gratis bagi seluruh masyarakat sesuai sasaran.

Biro Pers Setpres/Kris
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat tak membeli vaksin Covid-19. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat tak membeli vaksin Covid-19.

Pemerintah sudah menjamin menyediakan vaksinasi gratis bagi seluruh masyarakat sesuai sasaran.

"Masyarakat diimbau untuk sabar dan sesuai tahapan yang disampaikan pemerintah," ujarnya lewat keterangan tertulis, Minggu (23/5/2021).

Baca juga: Dua Pimpinan KPK Disebut Berpihak kepada 75 Pegawai Tak Lolos TWK, 2 Ngotot, 1 Menghilang

Kementerian Kesehatan menyayangkan kejadian penjualan vaksin ilegal di Sumatera Utara itu, apalagi melibatkan oknum ASN dan dokter.

Pemerintah telah mengatur tahapan vaksinasi sesuai proritas risiko penularan dan kerentanan.

"Antusiasme dari masyarakat tinggi, tapi di sisi lain masyarakat tetap diminta bersabar sesuai dengan prioritas."

Baca juga: 279 Juta Data Penduduk Bocor di Internet, Bareskrim Segera Panggil Dirut BPJS Kesehatan

"Karena upaya keluar dari pandemi adalah upaya bersama dan dukungan bersama," ungkap Nadia.

Ia mengingatkan, dalam proses vaksinasi ada standar dalam pemberian vaksinasi untuk mencegah terjadinya KIPI.

"Kita tidak mengharapkan adanya vaksinasi yang tidak sesuai aturan yang dapat berpotensi terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)," terang Nadia.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Tidak Boleh Digunakan Orang di Bawah Umur 30 Tahun, Ini Alasannya

Untuk itu, Kementerian Kesehatan meminta pemda setempat memperkuat pengawasan terhadap proses vaksinasi.

"Selanjutnya karena sudah melanggar aturan ini sudah ranah penegak hukum," ucapnya.

Update Vaksinasi

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 14.909.734 (36,95%) penduduk hingga MInggu (23/5/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 9.881.024 (24,49%) orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 181.554.465 penduduk yang berumur di atas 18 tahun.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 22 Mei 2021: Pasien Baru Tambah 5.296, Sembuh 3.353 Orang, 132 Wafat

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Tidak Boleh Digunakan Orang di Bawah Umur 30 Tahun, Ini Alasannya

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 23 Mei 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 424.009 (23.9%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 305.387 (17.2%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 193.637 (10.9%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 152.895 (8.6%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 70.793 (4.0%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 61.950 (3.5%)

RIAU

Jumlah Kasus: 54.860 (3.1%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 48.814 (2.7%)

BALI

Jumlah Kasus: 46.856 (2.6%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 43.281 (2.4%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 42.297 (2.4%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 34.282 (1.9%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 31.276 (1.8%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 23.176 (1.3%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 21.852 (1.2%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 20.433 (1.2%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 17.517 (1.0%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 16.859 (0.9%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 15.809 (0.9%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 15.755 (0.9%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 14.658 (0.8%)

ACEH

Jumlah Kasus: 13.229 (0.7%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 12.766 (0.7%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 12.084 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 11.073 (0.6%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 10.494 (0.6%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 10.049 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 9.247 (0.5%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 9.010 (0.5%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 7.755 (0.4%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 7.676 (0.4%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 5.498 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 5.462 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 4.481 (0.3%). (Rina Ayu)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved