Pasca Mudik Lebaran Pasien Covid di Wisma Atlet Melonjak Lagi, Paling Banyak dari Klaster Keluarga
tanggal 17 Mei 2021 terisi 15,02 persen. Saat ini 21,77 persen. Jadi peningkatan tanggal 17 sampai saat ini 6 sekian persen dalam seminggu
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
WARTAKOTALIVE.COM, KEMAYORAN --- Jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, yang menjalani perawatan akibat positif Covid-19 pasca mudik lebaran mengalami kenaikan.
Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Mayjen TNI Tugas Ratmono di Wisma Atlet Kemayoran, Senin (24/5/2021) sore, mengatakan, peningkatan ini seiring kembalinya masyarakat yang pulang dari mudik ke kampung halaman.
Sebab pada 17 Mei 2021 ada 15 persen kapasitas yang terpakai, namun saat ini mencapai 21 persen.
“Dan tanggal 17 Mei 2021 terisi 15,02 persen. Saat ini 21,77 persen. Jadi peningkatan tanggal 17 sampai saat ini 6 sekian persen dalam seminggu,” kata Mayjen TNI Tugas Ratmono di Wisma Atlet Kemayoran, Senin (24/5/2021).
Data terkini pada Senin (24/5) pagi tadi. Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, mencatat ada 1.305 pasien yang menjalani isolasi dan dalam perawatan di Wisma Atlet.
Kendati demikian jumlah kapasitas tempat tidur tersedia saat ini sekitar 4.000 tempat tidur.
“Kita masih cukup aman untuk menampung sampai 5.994 tempat tidur. Kalau nanti jumlahnya melebihi, kita masih punya cadangan,” katanya.
Dari ribuan pasien yang menjalani isolasi dan perawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Tugas melihat terbanyak merupakan klaster keluarga, sehingga ini menjadi catatan penting untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Klaster yang masuk ke wisma atlet ini yang terbanyak adalah klaster keluarga. keluarga harus meningkatkan kewaspadaan, pencegahan, ini yang paling penting,” ujarnya.
Tingkatkan prokes
Dengan kenaikan jumlah pasien yang positif Covid-19, Mayjen TNI Tugas Ratmono mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan 3M menjaga jarak, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan, meski saat ini mulai melakukan peningkatan aktivitas perekonomian.
“Tapi kita harus menjaga bagaimana meminimalisasi mobilitas bagaimana minimalisasi kontak dg yg lain. Kita harus bedakan hulu dan hilir. Hilir tak bisa menjaga maka ini akan berdampak ke hulu,” ucapnya.
Baca juga: Pelaku UMKM di Pasar Tomang Barat Ini Senang Jalani Vaksin, Jadi Tak Khawatir Lagi Ketemu Pelanggan