Pilpres 2024
Isu Capres Bikin Kandang Banteng Memanas, Pengamat Tantang Ganjar Pranowo Pindah Partai
Ganjar disebut telah melakukan manuver, termasuk membentuk pasukan di media sosial, dalam rangka meningkatkan elektabilitasnya.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Persaingan menjadi calon presiden 2024 dari PDI Perjuangan makin memanas.
Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul sudah memberikan ultimatum kepada Ganjar Pranowo agar tidak terlalu percaya diri akan dicalonkan sebagai capres dari PDI Perjuangan.
Ganjar disebut telah melakukan manuver, termasuk membentuk pasukan di media sosial, dalam rangka meningkatkan elektabilitasnya.
Bahkan, Ganjar sengaja tidak diundang dalam acara pertemuan antara Puan Maharani dengan kader PDI Perjuangan se Jawa Tengah.
Baca juga: Edy Wuryanto Akui Ganjar Kader Potensial, tapi Ingatkan Supaya Tidak Terlalu Ngebet Jadi Capres
Baca juga: Respon Perayaan Ultah Mewah Khofifah, Kemenkes Ingatkan Kepala Daerah adalah Satgas Covid-19
Ganjar sendiri hingga saat ini belum bersuara terkait tidak diundangnya dirinya dalam kegiatan tersebut.
Semantara itu, para pendukung Ganjar Prabowo mulai menyarakan kekecewaan di media sosial.
Muncul pula desakan agar Ganjar berani bersikap tegas, dengan modal elektabilitasnya yang tinggi.
Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio bahkan menantang Ganjar Pranowo untuk berpindah partai demi bisa maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Baca juga: Hangat Dibicarakan karena Dicuekin PDI P, Ganjar Posting Makan Mie Rebus, Warganet Beri Semangat
Hal ini berkaitan dengan peluang Ganjar maju sebagai capres tipis jika masih berada di PDI Perjuangan.
"Sabar mas Ganjar. Berani pindah partai?" tantang Hendri Satrio mengomentari polemik Ganjar yang 'dicuekin' partainya.
Kecil kemungkiinan diusung PDI Perjuangan
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menilai kecil peluang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju menjadi calon presiden (Capres) pada pemilu 2024 melalui PDI Perjuangan (PDIP).
Hal itu dikarenakan renggangnya hubungan Ganjar dan PDIP.
Kerenggangan tersebut terlihat setelah Ganjar Pranowo tidak diundang ke acara PDIP di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021).
Menurut Ujang, jalan Ganjar menjadi Capres terganjal putri mahkota PDIP yaitu Puan Maharani, yang notabene merupakan putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kecil peluang Ganjar bisa dicapreskan oleh PDIP. Karena PDIP punya putri mahkota," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (23/5/2021).
Ujang melihat, justru Ganjar bisa saja menggandeng kendaraan politik lain untuk mewujudkan ambisi menuju kursi RI-1 pada Pilpres 2024.
Namun, ada syarat yang harus dipenuhi Ganjar.
"Mungkin-mungkin saja Ganjar nyapres dari partai lain. Syaratnya elektabilitasnya harus tinggi dan berpotensi menang," ujarnya.
Lebih lanjut, Ujang menilai niat dan cita-cita Ganjar untuk jadi calon presiden tidak boleh hilang, meski berujung bakal dikucilkan PDIP.
Menurutnya berkinerja baik sebagai gubernur bisa menjadi modal Ganjar menatap 2024.
"Yang harus dilakukan Ganjar, terus jalan saja dengan niatnya. Masa iya punya cita-cita nyapres tak boleh. Maju terus pantang mundur saja. Walaupun ujung-ujungnya akan dikucilkan PDIP. Berkinerja baik sebagai Gubernur, itu akan jadi modal untuk naikkan elektabilitas," katanya.
Sengaja tak diundang
Tidak diundangnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara PDI Perjuangan (PDIP) di Panti Marhaen, Kantor DPD PDIP Jateng, Kota Semarang, Sabtu (22/5/2021) menjadi sorotan.
Padahal seluruh kepala daerah, baik bupati dan wali kota serta wakil, yang merupakan kader PDI Perjuangan se-Jawa Tengah hadir dalam acara pengarahan yang diberikan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani.
Pengarahan tersebut dilakukan bertepatan dengan puncak rangkaian acara HUT ke-48 PDI Perjuangan.
Puan yang merupakan putri Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri ini memberi pengarahan kader untuk penguatan soliditas partai menuju Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.
Tidak hanya kader dari eksekutif, kader dari legislatif dan struktur partai pun diundang.
Namun, dalam acara, tidak tampak Gubernur Jateng yang juga merupakan kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Dalam undangan yang tersebar, tertulis susunan acara atau agenda antara lain arahan Puan Maharani kepada seluruh kader partai Jateng secara tatap muka yang diikuti: DPR RI Jateng, DPD Jateng, DPRD Provinsi Jateng, kepala daerah, dan wakil kader se-Jateng.
Dalam akhiran tulisan peserta tatap muka tersebut, tertulis 'Kecuali Gubernur'.
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto membenarkan semua kepala daerah di Jateng dari PDI Perjuangan diundang, kecuali gubernur.
Ia pun mengungkapkan alasan tidak diundangnya orang nomor satu di Jateng tersebut.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan atau kebablasan). Yen kowe pinter, ojo keminter," kata Bambang Wuryanto, dalam pernyataan tertulis yang diterima Tribunjateng.com, Minggu (23/5/2021).
Menurutnya, DPD PDI Perjuangan Jateng berseberangan dengan sikap Ganjar Pranowo perihal langkah pencapresan di 2024.
Ia menyebut dengan terang-terangan, Ganjar terlalu berambisi maju dalam Pilpres 2024 sehingga meninggalkan norma kepartaian.
Karena perbedaan pendapat itu, Ganjar sebagai Gubernur Jateng tak diundang dalam kegiatan tersebut.
Padahal semua kepala daerah dan wakilnya dari partai berlambang kepala banteng itu hadir secara langsung.
Di satu sisi, belum ada instruksi dari Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.
Di sisi lain, itu tidak baik bagi keharmonisan partai yang wajib tegak lurus pada perintah Ketua Umum.
"Wis tak kode sik. Kok soyo mblandang, ya tak rodo atos (sudah saya kasih kode, tapi malah tambah kebablasan). Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya,'' tegasnya.
Sementara, Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha dan Rumah Tangga Pimpinan Setda Provinsi Jateng, Hanung Cahyo menyatakan, ketidakhadiran gubernur karena tidak mendapatkan undangan.
Baca juga: KRONOLOGI Prajurit Marinir Dikeroyok Puluhan Preman, Empat Pelaku Ditangkap, Sisanya Masih Diburu
"Sudah saya cek dan pastikan tidak ada undangan acara tersebut. Baik selaku gubernur maupun selaku kader partai," kata Hanung dalam pernyataan tertulis yang diterima Tribunjateng.com, Sabtu (22/5/2021).
Dalam rundown acara tertulis acara dibuka laporan Ketua Panitia, Agustina Wilujeng yang merupakan Bendahara DPD PDIP Jateng.
Kemudian sambutan Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto.
Arahan Puan Maharani menjadi acara inti ketiga.
Baca juga: PDI Perjuangan Akui Tak Undang Ganjar, Bambang Pacul: Dia Sudah Merasa Lebih Tinggi dari Kita
Dalam pidatonya, Puan memberikan pesan kepada para kader untuk memenangkan Pemilu 2024 mendatang.
Menurut Puan, Jawa Tengah menjadi daerah suara terbanyak PDI Perjuangan.
Selain itu, ia juga meminta agar kepala daerah sering turun ke jalan, jangan hanya di media sosial.