Konflik Israel Palestina
Bacaan Doa Qunut Nazilah Dilengkapi Arab dan Latinnya Ditujukan untuk Saudara di Palestina
Inilah doa qunut nazilah dilengkapi dengan bacaan latin dan Arab, untuk mendoakan saudara di Palestina
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Ajakan dari Ustadz Adi Hidayat untuk mendoakan Palestina yang sedang berkonflik dengan Israel.
Doa yang dipanjatkan untuk Palestina bisa memakai doa qunut Nazilah.
"Sajikan doa terbaik di dalam Qunut Nazilah kita, dan sajikan donasi terbaik. Untuk mereka, bangsa Palestina, yang dahulu telah mendukung penuh Indonesia, dalam pengakuan kedaulatan indonesia," kata Ustadz Adi Hidayat dalam akun instagramnya, Minggu (16/5/2021).
Rasulullah SAW bersabda, di antara doa mustajab dikabulkan Allah SWT adalah doa muslim terhadap saudaranya.
“Tidaklah seorang Muslim berdoa untuk saudaranya yang tidak berada di hadapannya, maka malaikat yang ditugaskan kepadanya berkata, “Amin, dan bagimu seperti yang kau doakan”.” (HR. Muslim)
Baca juga: Presiden Jokowi Kutuk Israel, Minta Hentikan Serangan ke Palestina, Situasi Sudah Mencemaskan
Baca juga: Ustadz Adi Hidayat Minta Bangsa Indonesia Bantu Sepenuhnya Palestina, Ada Kaitannya dengan Sejarah
Demikian, kita dapat memanjatkan doa keselamatan untuk umat Islam di Palestina dengan membaca doa qunut nazilah.
Kalau doa qunut biasa dilakukan dilakukan hanya pada saat berdiri dari ruku’ dan sebelum sujud pada rakaat terakhir shalat subuh dan shalat sunah witir pada tanggal 16 sampai akhir bulan Ramadhan.
Para ulama memang masih berbeda pendapat tentang anjuran membaca doa qunut, termasuk doa qunut pada saat shalat subuh.
Sebagaimana dilansir NU online, pendapat bahwa membaca doa qunut di saat shalat subuh adalah hal sunnah dan dianjurkan datang dari para ulama mazhab Syafi’i dan Maliki.
Baca juga: Cerita Korban Serangan Israel di Palestina: Ini Perang Terburuk dalam Hidup Saya, Benar-benar Kejam
Salah satu dasar dari pendapat tersebut adalah hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik:
“Rasulullah SAW senantiasa melakukan qunut pada sholat subuh sampai beliau meninggalkan dunia,” (HR. Ahmad).
Sementara menurut Imam Nawawi, hukum membaca doa qunut saat sholat subuh adalah sunnah muakkadah atau sangat dianjurkan.
Menurut Imam Nawawi, meninggalkan doa qunut memang tak membatalkan sholat subuh.
Namun, umat muslim dianjurkan melakukan sujud sahwi ketika tidak membaca doa qunut pada saat sholat subuh, baik secara sengaja maupun tidak.
Disisi lain, para ulama mazhab Hanbali dan Hanafi berpandangan bahwa membaca qunut bukanlah hal yang dianjurkan untuk dilakukan pada saat sholat Subuh.
Baca juga: 126 ORANG Palestina Tewas Dibunuh Israel: Hamas, Zionis, Gaza, Israhell Trending Twitter Pagi Ini
Landasannya adalah hadis: “Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak berqunut saat sholat fajar (salat subuh), kecuali ketika mendoakan kebaikan atau keburukan untuk suatu kaum,” (HR Muslim).
Sedang Doa Qunut Nazilah ini dibaca saat setelah bangun dari ruku’ dan sebelum sujud pada rakaat terakhir di setiap sholat wajib/fardhu lima waktu (tidak hanya shalat subuh saja).
Qunut Nazial dibacakan dalam sholat pada waktu kaum muslim menghadapi kejadian yang luar biasa, seperti musibah, bencana alam, bencana kemanusian, wabah penyakit, dan lain sebagainya.
Seperti saat ini, MUI menghimbau agar membaca doa qunut nazilah, menyusul pandemic Covid-19.
Berikut teks bacaan doa Qunut Nazilah
اَللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ
اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allahummahdiini fiiman hadait. Wa’aafini fiiman ‘afait. Watawallanii fiiman tawallait. Wabaarik lii fiima a’thait. Waqinii syarrama qadlait. Fainnaka taqdhi walaa yuqdho ‘alaik. Wainnahu laa yadzillu man waalait. Tabaarakta rabbana wata’aalait. Wastaghfiruka wa atuubu ilaik.
Allahummadfa’ ‘annal ghalaa’a wal balaa’a wabaa’a wal fahsyaa’a wal munkara was suyuufal mukhtalifata wasy syadaa’ida wal mihana maadhahara minhaa wa maabaathana min balaadinaa haadhaaa khaassatan wa min buldaanil muslimiina aammatan. Innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.
Wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala alihi washahbihi wa shallam.
Artinya:
“Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk. Dan berilah aku keselamatan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi. Aku mohon ampun kepada Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau.”
“Ya Allah Tuhan kami. Hindarkanlah kami dari malapetaka, bala dan bencana, kekejian dan kemunkaran, sengketa yang beraneka, kekejaman dan peperangan, yang tampak dan tersembunyi dalam negara kami khususnya, dan dalam negara kaum muslimin umumnya. Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”
“Semoga Allah mencurahkan rahmat dan kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.”