Prof. Fathulah Sebut Jangan Sampai Kota Bekasi Ketinggalan Soal Transportasi Terintegrasi dengan DKI

“Selebihnya itu tidak ada skema transportasi terintegrasi. Bahkan yang terbaru Bus Trans Patriot justru dihentikan operasionalnya,” imbuh dia.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
WARTA KOTA/MUHAMAD AZZAM
Bus TransPatriot Kota Bekasi masih sepi penumpang. 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI --- Upaya DKI Jakarta dalam melakukan pembenahan transportasi serta membangun sistem transportasi terintegrasi itu sangat dirasakan manfaatkan di masyarakat di wilayah penyangga ibu kota.

Tentu, penerapan transportasi terintegrasi ini harus juga menjadi contoh bagi kota lainnya, seperti Bekasi, Bogor, Depok dan Tanggerang. Jika tidak, akan sangat tertinggal dan tidak dapat maksimal dirasakan sistem transportasi terintegrasi di DKI Jakarta dalam mengurai kemacetan.

“Memang ini jangan terbuai ya daerah-daerah khususnya wilayah Bekasi. Harus segera melakukan langkah-langkah dalam menyeimbangi transportasi terintegrasi DKI Jakarta,” kata Pengamat Transportasi Bekasi, Profesor Fathulah, saat dihubungi pada Minggu (2/5/2021).

Dia menilai sistem transportasi terintegrasi di Bekasi masih sangat jauh.

Bekasi masih cukup tertolong dengan adanya layanan KRL Commuter Line serta layanan bus TransJakarta yang sampai ke wilayah Bekasi.

“Selebihnya itu tidak ada skema transportasi terintegrasi. Bahkan yang terbaru Bus Trans Patriot justru dihentikan operasionalnya,” imbuh dia.

Menurut, pemimpin daerah baik itu Kota Bekasi maupun Kabupaten Bekasi harus segera melakukan langkah-langkah.

Langkah awal yang dilakukan dengan cara menggelar pertemuan seminar-seminar mengundang seluruh pejabat terkait, akademisi, maupun praktisi-praktisi transportasi untuk membuat semacam plan ataupun blue print.

“Harus ada good will pemimpinnya, sudah sejauh mana punya future. Transportasi itu sangat penting sekali, karena itu sangat membantu ekonomi, sekarang berapa persen orang Bekasi kerja di Jakarta kalau engga terintegrasi waduh ketinggalan, Jakarta diangka lima Bekasi baru angka dua,” beber dia.

Baca juga: Pengelola Bus Transpatriot Bekasi Ganti Status Badan Usaha Jadi Perseroan Daerah, Ini Harapannya

Ia melihat saat ini sistem transportasi di Bekasi masih sangat jauh tidak terintegrasi.

Bahkan banyak sekali yang tidak layak, hal itu yang membuat warga enggan menggunakan angkutan umum.

Baca juga: Piih Mudik Naik Bus AKAP, Kuli Bangunan Ini Tak Perlu Persiapkan SIKM dan Tes Swab Antigen

Baca juga: Terima Orderan 2.900 Parsel Lebaran dari 14 Perusahaan, Para Pelaku UMKM Karawang Sumringah

Baca juga: Pastikan Kasus Dugaan Korupsi di DPKP Depok Tak Mandek, Kejari Minta Klarifikasi 30 Personel Damkar

Sumber: Warta Kota
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved