Pilih Mudik Naik Bus AKAP, Kuli Bangunan Ini Tak Perlu Persiapkan SIKM dan Tes Swab Antigen
eman-teman juga sudah pulang naik travel kemarin malam. Bayarnya Rp 450 ribu, padahal kalau hari biasa hanya Rp 200 ribu
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI --- Geliat pemudik di Terminal Induk Bekasi semakin meningkat seiring mendekatnya hari pelarangan mudik yang mulai diberlakukan pada Kamis (6/5/2021) mendatang.
Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, terdapat banyak pemudik yang hendak pulang kampung lebih dini.
Mayoritas dari mereka membawa tas berukuran besar lantaran hendak Lebaran di kampung halamannya.
Seperti Muslimin (34), pemudik yang hendak pulang kampung ke Cilacap, Jawa Tengah, menggukan moda transportasi bus antar kota-antar provinsi (AKAP).
“Sudah tahu sih ada larangan mudik nanti tanggal 6 Mei, makanya sebelum dilarang saya pulang kampung hari ini. Soalnya pas tahun lalu dilarang, saya sudah enggak Lebaran di kampung,” kata Muslimin di lokasi, Selasa (4/5/2021).
Muslimin yang bekerja sebagai kuli bangunan di kawasan Bekasi Timur ini, menyatakan banyak pula teman-temannya yang lebih dulu meninggalkan Bekasi.
Lantaran khawatir di putar balik, mereka menumpangi travel dengan konsekuensi membayar lebih mahal dari hari biasa.
“Karena kan proyeknya sudah habis, jadi teman-teman juga sudah pulang naik travel kemarin malam. Bayarnya Rp 450 ribu, padahal kalau hari biasa hanya Rp 200 ribu,” ujarnya.
Lantaran enggan membayar lebih mahal, Muslimin memilih menumpangi bus AKAP meski juga terjadi kenaikan harga, dari yang awalnya Rp120 ribu, kini menjadi Rp262 ribu.
Muslimin tak mempersiapkan dokumen surat izin keluar masuk (SIKM). Ia pun mengatakan tak melakukan tes swab antigen maupun rapid test.
“Enggak swab. Saya juga enggak siapin surat izin, tapi kalau sampai sana (Cilacap) harus lapor RT dan RW, kemudian disuruh buat isolasi di rumah dulu,” tutur Muslimin.
Geliat aktivitas masyarakat yang hendak melakukan mudik di Terminal Induk Bekasi, semakin meningkat seiring mendekatnya waktu pemberlakuan larangan mudik pada Kamis (6/5) mendatang.
Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, cukup banyak masyarakat yang hilir mudik di kawasan terminal. Sebagian besar dari mereka membawa tas berukuran besar.
Sirkulasi pergerakan keluar masuk bus-bus AKAP juga terlihat padat, terutama bagi bus-bus dengan rute menuju kota-kota di Jawa Barat dan Tengah.
Berdasarkan data rekapitulasi keberangkatan dan kedatangan penumpang dalan rangka angkutan lebaran tahun 1422 Hijriah di Terminal Induk Bekasi, tercatat total sebanyak 8.425 orang yang telah meninggalkan Kota Bekasi.
Rekapitulasi tersebut terhitung sejak pemerintah melakukan pengetatan persyaratan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN), atau pada Kamis (22/4) lalu.
Kepadatan tertinggu tercatat terjadi pada Minggu (2/5) lalu, di mana total sebanyak 171 unit bus yang keluar Kota Bekasi, dengan jumlah penumpang sebanyak 2.025 orang.
Berikut rincian rekapitulasi kedatangan dan keberangkatan penumpang di Terminal Induk Bekasi.