Persija Jakarta

Bek Persija Jakarta Yann Motta Kaget dengan Laga di Indonesia yang Lebih Keras Dibanding di Brasil

Trofi Piala Menpora 2021, jadi gelar juara bek Persija Jakarta, Yann Motta, bersama skuad Macan Kemayoran.

Penulis: Abdul Majid | Editor: Sigit Nugroho
Tribunnews.com
Bek tengah Persija Jakarta, Yann Motta saat ditemui tak sengaja di Rest Area Pendopo 456, Salatiga, Senin (26/5/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Persija Jakarta berhasil menjadi juara Piala Menpora 2021 setelah menang agregat 4-1 di babak final.

Gelar juara Persija di ajang turnamen pramusim itu disambut bahagia oleh seluruh pemain Persija, begitupun dengan bek anyar mereka, Yann Motta.

Pemain 21 tahun tersebut memang baru didatangkan Persija di musim ini.

Meski pemian muda, namun Motta memiliki postur tubuh yang tinggi serta gaya permainannya yang lugas diharapkan bisa menjadi tameng di lini belakang Persija.

Namun, Motta melakukan kesalahan dan membuat Persija takluk dari PSM Makassar dengan skor 0-2 pada fase Grup B Piala Menpora 2021.

Motta pun menceritakan kepada Tribunnews.com saat bertemu tak sengaja bertemu dengan rombongan Persija yang kembali ke Jakarta dengan menggunakan Bus di Rest Area Pendopo 456 Salatiga pada Senin (26/4/2021) sekitar pukul 02.30 WIB.

"Saya sangat senang dengan gelar juara ini. Ini gelar juara pertama saya sebagai pemain profesional,” kata Motta.

Baca juga: Dua Bek Tangguh Persija Jakarta Yann Motta dan Alfath Fathier Kemungkinan Absen di Semifinal Leg 1

Baca juga: Bek Tengah Persija Yann Motta Pinto Termotivasi Hadapi Barito Putera di Perempat Final Piala Menpora

Baca juga: Piala Menpora 2021, Yann Motta Bertekad Bawa Persija Kalahkan Barito Putera

Lalu, Motta berujar bahwa dirinya tampil kurang baik di awal pertandingan sehingga membuat blunder.

“Di pertandingan pertama, saya masih adaptasi. Jujur, saya agak kaget di sini permainannya ternyata sangat keras tidak seperti di Brasil yang bermain lebih banyak ke taktik. Tetapi setelah itu pelatih (Sudirman) tetap kasih kesempatan ke saya,” ujar Motta.

Setelah kejadian itu, Motta mulai banyak belajar.

Hingga dia bisa membuktikan kualitasnya di pertandingan kedua hingga terakhir membawa Persija Jakarta juara.

Motta menjelaskan mengapa dirinya tak bisa menahan tangis saat dirinya bisa membawa Persija ke final.

Hal itu terlihat dalam video singkat itu sempat viral di media sosial The Jakmania.

"Soal itu, saya hanya terharu. Saya bisa bawa Persija ke final dan pelatih masih terus memberikan kepercayaan ke saya,” ujar Motta.

Motta pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada suporter Persija, The Jakmania, yang terus memberikan dukungan meski dari Rumah saja.

"Saya ucapkan terima kasih kepada The Jakmania. Mereka memberikan dukungan ke kami. Kami sudah juara dan kami sangat senang,” ucap Motta.

Seperti diketahui, Direktur Olahraga Persija Jakarta, Ferry Paulus sudah mengantisipasi adanya penyambutan yang berlebihan dari The Jakmania begitu tiba di Jakarta.

Untuk itu, skuad Persija pada Senin (26/4/2021) sekitar pukul 02.00 WIB, dipulangkan ke Jakarta dengan menggunakan bus.

“Awalnya, memang kami melihat kejadian-kejadian (perayaan di HI) yang cepat ini,” kata Ferry.

"Semula, tim pulang dengan pesawat, karena memang khawatir ada euforia yang berlebih lagi, maka kami ubah. Kami pulang jam 2 (pagi) dengan menggunakan bus ke homebase kami. Alhamdulillah, semuanya lancar. Tidak ada sambutan-sambutan," papar Ferry.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved